Bagian Empat Puluh Empat

121 14 0
                                    

Malam ini terlihat seorang gadis yang sangat sibuk berperang di dapur entah apa yang ingin dibuatnya...

"Buat apa ca"

"Buat nasi goreng"

"Tumben kesambet apaan?"

"Udah deh sana ganggu aja hushus" Usir Ica.

"Kalo sudah selesai anterin ke kamar ya ca"

"Iya kalo nggak lupa" Teriak Ica.

Tok! Tok! Tok.

"Pasti alex" Gumam Ica yang pergi membukakan pintu.

"Cari siapa ya" Tanya Ica saat bukan alex yang datang melainkan seorang laki laki yang tidak ia kenal.

"Benar dengan nona Ica Kayla Putri"

"Iya ada apa ya"

"Ini ada paket" Ucap laki laki itu yang menyerahkan paket itu ke Ica.

"Tapi saya nggak pesen apa apa mas"

"Tapi alamat dan penerimanya benar atas nama Ica Kayla Putri, mohon diterima masih banyak paket yang ingin saya antarkan" Ucap laki laki itu yang tiba tiba pergi.

Ica bingung harus apa yasudahlah rezeki tidak boleh ditolakkan.

Prang!!!

Sinta langsung saja berlari menuju dapur saat mendengar suara pecahan pasti itu Ica siapa lagi yang berada di dapur sekarang.

Ica gemetar saat mengetahui isi dari kotak itu siapa yang terus terusan meneror nya seperti ini.

Sesampainya di dapur banyak sekali pecahan dimana mana dan dimana Ica.

"Ca lo dimana" Sinta melangkahkan kaki nya dengan hati hati.

"Pergi, pergi, pergi" Ucap Ica yang gemetar.

"Ica sini keluar ini gue" Ucap Sinta yang melihat Ica bersembunyi di bawah meja.

Ica pun mengangkat wajahnya lantas ia langsung memeluk Sinta dengan erat.

"Sayang" Alex pun mendekati Sinta dan mengambil alih Ica untuk mencoba menenangkannya.

"Udah jangan takut aku disini untuk kamu"

"Lex Ica pingsan bawa dia ke kamar biar gue yang beresin ini semua" Ucap  Sinta yang melihat Ica memejamkan matanya dipelukan alex.

Alex pun pergi membawa Ica ke kamarnya.

****

"Siapa sih yang ngelakuin ini semua ke lo ca" Gumam Sinta.

Sinta membuka kotak yang sedari tadi menarik perhatiannya.

Dirinya dibuat terkejut betapa banyak foto Ica yang sudah dilumuri darah dari hewan yang sangat Ica takuti. Ya kotak itu berisi hamster kecil yang tempo hari Ica dapatkan, tapi kali ini tidak ada surat apapun seperti waktu itu melainkan di penuhi dengan foto foto ica sendiri.

****

"Ma, Ica takut" Lagi lagi Ica memanggil nama itu alex bingung harus berbuat apa dirinya ingin sekali membawa papa mamanya Ica kesini tapi dia harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Ica sesuai kesepakatannya dengan orang tua Ica.

"Gimana keadaan Ica"

"Apa setiap kali Ica ketakutan dia akan seperti ini sin"

Sinta pun duduk di samping Ica dan mengusap rambut itu dengan lembut.

"Ya Ica akan seperti ini setiap kali ia ketakutan, gue nggak ngerti siapa yang tega melakukan ini ke Ica"

"Apa yang lo temuin sin"

"Hewan yang sama tapi... "

"Tapi apa"

"Disitu juga ada foto Ica lex"

Alex mengepalkan tangannya siapa orang pengecut yang berani meneror gadisnya.

"Boleh gue minta tolong sama lo"

"Apa"

"Tetaplah bersama Ica jangan tinggalin dia sendirian sin gue mohon"

"Itu pasti lex, sekarang lo pulang gak enak sama tetangga kalo lo masih disini"

"Oke tolong jagain Ica ya"

Sinta pun mengangguk dan mengantarkan alex sampai kedepan pintu.

*****

"Dari mana bang tumben jam segini baru pulang"

"Dari kumpul sama temen"

"Dari kumpul sama temen apa abis berantem nihh"

Devin bingung kenapa vian menuduhnya seperti itu...

"Kumpul sama temen lah gue bukan lo yang suka cari masalah"

"Kalo abis kumpul sama temen kenapa baju lo darah semua"

Shitt! Kenapa dirinya tidak menyadari  itu.

"Ohh ini tinta bukan darah dah gue mau mandi gerah" Ucap Devin yang melenggang pergi.

"Gue nggak bakalan biarin lo jadi orang jahat bang gue tau apa yang lo lakuin"

Flasback on

Dirinya tidak sengaja melihat abangnya tidak jauh berada di daerah rumah Ica, apa yang ingin abangnya lakukan. Vian yang memang saat itu ingin ke rumah Ica pun tidak jadi saat melihat abangnya juga berada di situ.
Vian pun melihat lebih dekat dia ingin tau apa yang dilakukan abangnya.. Tidak begitu jelas tapi itu foto Ica apa sebenarnya yang ingin dilakukan abangnya dan vian tidak menyangka abangnya begitu tega membunuh hewan kecil itu dan meletakan semua foto Ica didalamnya.

Flasback off.

"Maaf bang mulai besok gue bakal ngintai lo bukan lancang tapi ini karena lo abang gue" Gumam vian.

****

GhostFriend {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang