"Gini nih punya temen yang sekali ngomong nyelekit ke jantung, untung sayang dasar gak ada akhlak gue yang nyariin gue yang ditinggaliin" Baru saja ingin menyusul sinta ke atas ia tak sengaja mendengar suara aneh di dalam kamar ajeng, gerakan tangan Ica terhenti saat ada yang memegang pundaknya...
*******
Ica pun menoleh kebelakang dan ternyata sinta yang memegang pundaknya...
"Ngapain lo masih disini, tadi katanya mau tidur? Ayok naik" Kata sinta
"Hehehe ini aja baru mau naik, ehh bentar deh lo denger sesuatu gak sih di kamar ajeng" Ucap ica yang ingin melihat ke dalam kamar ajeng. Dan lagi lagi dihentikan oleh seseorang siapa lagi kalo bukan sinta
Sinta pun teringat akan kejadian saat dirinya menghampiri ajeng, karena saat bermain perang bantal tadi bukannya mengenaii kepala ica eh malah yang jadi korban ajeng. dan saat dirinya mencoba membalikan tubuh ajeng menghadap dirinya. Dirinya sudah tidak ingat apapun dia saja bingung kenapa dia bisa ketiduran disini.
"Gak ada apapun buruan naik, ajeng aja udah tidur dari tadi" Ucap sinta yang menarik tangan ica ke atas
Roh ajeng masih setia mengawasi kedua temannya sungguh dirinya sangat merindukan teman temannya itu. Bagaimana caranya dia bisa berkomunikasi dengan ica dan sinta saat dia berbicara pun ica dan sinta tak mendengar sama sekali...
"Gue harus tau apa yang dilakukan wanita itu dikamar gue" Ajeng pun berjalan mendekati kamarnya. Dan terhenti saat kamar itu terbuka dan ia buruburu menyembunyikan dirinya untuk mengawasi wanita itu
"Dia mau kemana malam malam begini? " Ucap ajeng yang terus mengawasi gerak gerik jelmaannya.
Ajeng terus saja mengikuti wanita itu, ajeng heran kenapa wanita itu menuju dapur. Apa jelmaannya kelaparan dan ajeng terkejut bukan main saat jelmaannya membuka kulkas dan menemukan daging mentah dan memakannya dengan rakus.
"Astaga, Dia hantu atau zombie? " Buru buru ajeng berlari ke kamar ica dan sinta, karena perutnya sudah tidak tahan melihat semua itu
"Sin, ca buruan bangun gue tadi ngeliat jelmaan gue makan daging di dapur serem banget" Ucap ajeng yang sedari tadi terus menepuk nepuk pipi sinta dan tentunya yang dibangunkan tidak akan bangun, dan ajeng baru ingat dia itu roh mana bisa sinta denger
"Goblok dasar mau sampeh pagi pun gue bangunin tetep aja gak bangun" Ajeng pun dengan langkah gontai duduk di depan cermin tempat biasanya dia dan ica menjahili sinta untuk di dandani. Rasanya lelah, putus asa, dan sedih dia terus saja menunduk dan akhirnya dia terkejut saat melihat apa yang ada di depannya...
******
07.00 am
Sinta pun bangun dari tidurnya dan melihat ica yang masih tertidur dengan sangat nyenyak sekali. Lain dengan dirinya jujur semalaman Sinta terus saja terbangun dari mimpi buruknya saat mencoba tidur lagi mimpi itu datang lagi dan begitulah seterunsya, sungguh mimpi itu sangat nyata dan dirinya dibuat kebingungan kenapa mimpi itu seolah olah menunjukkan pertanda bahwa ajeng dalam bahaya dan segera harus diselamatkan sedangkan orang yang harus diselamatkan baik baik saja diisini.
" Ca, bangun ini udah jam 7 nanti lo telat sekolah?" Ucap Sinta yang tersenyum jahil ke ica
Ica langsung melotot saat melihat jam dinakas menunjukan jam 7. 15 menit matilah dia hari ini kan ada ulangan kimia milik guru paling killer seantero sekolah mampus, mampus pikirnya. Ica pun langsung menatap tajam Sinta yang ditatap pun santai saja seolah-olah tidak melakukan kesalahan apapun.
Ica pun langsung berlari ke kamar mandi, sinta yang melihat itu pun menahan tawanya rasanya lucu melihat ekspresi ica nanti kalo tau hari ini adalah hari minggu
Sinta turun kebawah niatnya ingin membangunkan ajeng dan memasak makanan bersama, jujur saja dirumah ini ajeng lah yang pintar dalam urusan dapur dirinya dan ica hanya pintar dalam mengelola makanan ke dalam perut, rasanya singa bersyukur ajeng bisa menjadi temannya, jika hanya ica yang menjadi temannya sudah dipastikan tiap hari akan makan mie instan terus menerus mengingat ica dan dirinya tidak bisa memasak.
Tok tok tok..
"Ajeng udah bangun blm, gue bukak ya pintunya boleh gak nih?" Ucap Sinta sopan, dirinya bukan ica yang langsung saja nyelonong masuk sembarangan ke kamar orang walaupun dia sudah bersahabat lama dengan ajeng tetap saja dia harus menghormati temannya itu, apalagi kamar kan, yang sudah menjadi hal privacy semua orang.
Sinta pun membuka pintu kamar ajeng saat tidak ada sautan apapun di dalam kamar itu
"Kok ajeng gak ada, ahh pasti udah bangun" Sinta pun langsung melenggang pergi ke dapur ia tak heran lagi melihat ajeng tak ada dikamarnya pasalnya ajeng memang selalu rajin bangun pagi.
Saat sinta menuju dapur terdengar teriakan ica yang meneriaki namanya dengan berbagai sumpah serapah.
"Sintaaaaaaa!!!! Dasar setan, sinting, gila, gak waras" Teriak ica saat dirinya tak sengaja melihat kalender yang di lingkari spidol merah, dirinyalah yang rajin melingkari setiap tanggal merah dan hari libur termasuk hari ini..
Roh ajeng yang sedari tadi di kamar itupun langsung menutup kedua telinganya, teriakan ica bukan main roh sepertinya saja bisa merasakan sakit telinganya dasar ica cempreng.
"Lagian gue juga begok, kan gue sekelas sama monyet itu pantes aja dia santai bahkan belum mandi gue begok juga ternyata" Gumam ica yang menggaruk tengkuhnya yang tidak gatal, saat dirinya berdiri di depan cermin dia terkejut melihat apa yang di belakangnya

KAMU SEDANG MEMBACA
GhostFriend {TAMAT}
De Todo3 Sahabat yang bersekolah di salah satu sekolah yang tersimpan banyak misteri didalamnya. Ica Kayla Putry Ajeng Liora Sinta Caroline Saya ingin kamu mati... Janji lo bakal bertahan buat gue? Gue bakal bertahan buat kalian sekalipun nanti hanya...