Bagian Dua Belas

156 22 0
                                    

Langkah ica terhenti saat melihat siapa yang ada di di depan matanya...

******

Apa ica semarah ini sampai tega membiarkan dirinya berangkat sekolah sendiri.

"Baiklah berangkat sendiri" Gumamnya

Dilain tempat beda dengan ica yang kaget melihat temannya yang seperti dikejar kejar setan

"Lo kenapa rin? " Tanya ica

Ya benar ica kaget melihat rina yang sudah ada di depannya dengan rambut yang awutawutan dan nafas yang tersengal sengal

"Gu.. Gu.. Guee" Ucap rina terbata bata

"Gue apa?" Ucap ica

"Gue tadi liat anak baru cogan sumpah caaa idaman gue banget" Ucap rina yang senyum senyum tidak jelas

"Yaelah gue kiraiin apaan dasar lebay" Cibir ica

"Gue nggak lebay ca, beneran deh sumpah kalo lo liat tu cogan pasti lo langsung suka" Ucap rina

"Gue bukan lo" Ucap ica sinis

"Lo mah gak asyik, awas aja bilang gak suka tapi dibelakang nikung" Ucap rina

"Lo lupa gue udah punya pacar, bukan lo yang jomblo akut? " Ucap ica tersenyum meremehkan

"Dengerin ca, lo itu ldran lama banget ca dari jaman kita SMP dan sekarang mau lulus SMA pun gak pernah ketemu, ada kemungkinan cowok lo itu selingkuh ca jadi saran gue lo cari cadangan aja disini" Ucap rina memberi saran dengan bangga

"Cadangan palak lu! Lu pikir kunci yang bisa di cadang cadangin" Ucap ica yang kesal mendengar saran dari teman gobloknya ini

"Seganteng apa sih cowok lo? Minta ig nya dong" Ucap rina yang mencoba menjahili ica

What?!!! Apa tadi?
Ica pun menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menghadap rina sembari menatap tajam rina

"Fucek" Ucap ica sembari menunjukkan jari tengahnya ke rina. Yang di balas dengan tawa yang menggelegar milik rina

Ica sangat kesal hari ini mood nya benar benar hancur ditambah perut yang keroncongan pasalnya dia tidak menghabiskan makanannya tadi akibat berdebat dengan sinta tadi, ditambah saran tidak masuk akal teman sebangku nya tadi benar benar hari ini mood nya sangat hancur.

Ica pun langsung duduk di bangku dengan menghempaskan tasnya sembarangan

"Yaelah nih sekolah apa kuburan sepi banget" Ucap ica

"Jeng gue kangen" Ucap ica yang mencari kaca di dalam tasnya berharap ajeng sekarang berada di sekitarnya.

"Eh kok gak ada" Ucap ica yang melihat kesampingnya, ica sangat merindukan temannya itu semalaman dia tidak melihat ajeng sekarang pun tidak ada. Ica sangat khawatir dengan ajeng apalagi mengingat ia hampir saja kehilangan temannya itu

"Woii" Ucap rina yang mengagetkan ica

Kaca yang dipegang ica pun terjatuh dan pecah berkeping keping, ica yang melihat itupun mata nya berkaca kaca

"Eh... Eh.. Eh kok nangis" Ucap rina panik heran melihat ica yang mulai menangis

Ica dengan cepat menghapus kasar air matanya dan menatap tajam rina. Rina yang ditatap ica seperti itu pun hanya menggaruk lehernya yang tidak gatal sama sekali ia bingung kenapa hanya karena kaca ica sampai menangis seperti itu.

"Cepet gantiin kaca gue sekarang!" Ucap ica dengan tegas

"Yaelah ca kaca doang segitunya janji deh pulang ini gue gantiin sama yang lebih besar" Ucap rina

"Kalo gue bilang sekarang ya sekarang ngerti? " Teriak ica

Sinta yang baru datang pun terkejut melihat ica yang terduduk dilantai dengan pecahan kaca disekelilingnya.
Langsung saja Sinta berlari menuju ica

"Ca lo gakpapa" Ucap Sinta khawatir

"Gue gapapa" Ucap ica datar

"Rin, ini kenapa? Tanya Sinta

"Gue tdi ngagetin ica, dan gue gak tau kalo ica lagi pegang kaca dan kacanya pecah" Ucap rina menyesal

"Cepet cariin kaca sekarang, gue gak peduli pokoknya sekarang" Ucap ica

"Gakusah rin, lo gak perlu ganti kaca itu" Ucap sinta

Ica yang mendengar itupun menatap sinta dengan heran apa apaan ini kenapa Sinta selalu saja ikut campur.

"Tapi, ica mau gue gantiin sekarang" Ucap rina

"Lo gak perlu nurutin semua perkataan ica dan lagian cuma kaca kan gak penting" ucap Sinta

"Lo bilang gak penting hah? Lo gila ya, kalo lo tau apa yang terjadi lo pasti nyesel" Teriak ica tidak habis pikir apa yang diucapkan dengan Sinta sangat menyakitinya.

"Gue tanya apa yang buat gue bakal nyesel" Tanya Sinta

"Gue udah berulang kali ingetin kalo yang tinggal sama kita itu bukan ajeng tapi jelmaan. Sekali lagi JELMAAN" ucap ica dengan penekanan.

"Siapa jelmaan?"

Ica, Sinta dan rina pun menoleh ke sumber suara

Aku update lagi heheh maaf banget hari ini gak smpeh 800 kata next bakal lebih hehhe

Ikrhyu_

GhostFriend {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang