Bagian Empat

234 39 2
                                    

Di tempat lain, tepat nya di belakang sekolah seorang perempuan yang kebingungan dengan dirinya sendiri bisa bisanya dia tertidur disini dan ini dimana kenapa dia bisa disini dan apa yang dia lakukan disini. Dia ingat tidak salah dia tadi mengejar seorang perempuan ke belakang sekolah. Apa artinya ia sekarang berada di belakang sekolah? Ohh tidak tidakk tempat ini paling menyeramkan kenapa ia bisa sampai disini, dan kemana perginya perempuan itu dan kenapa ia tidak bisa mengingat wajah perempuan itu dengan jelas.

"Gue dari kapan disini, kok gak ada yang nyariin gue tega banget dua monyet itu gak nyariin gue liat aja pembalasan gue nanti" Ucap Ajeng sambil melirik jam di pergelangan tanganya dan ia melotot ini sudah 30 menit bel pulang

"Astaga, gue ketiduran sampeh jam pulang? Dan dua monyet itu gak nyariin guee? Ucap Ajeng yang kesal dan langsung pulang kerumah keluarga keduanya. Ya ica dan Sinta hanya sahabat kecilnya yang sudah ia anggap sebagai keluarga keduanya setelah keluarganya sendiri. ia disini tidak punya siapa-siapa kecuali ica dan Sinta. Ayah ibu dan adik adiknya berada di Jepang menetap disana. Ajeng yang sedari kecil tinggal di jakarta bersama neneknya membuatnya terbiasa nyaman disini tapi neneknya sudah 2 tahun meninggalkannya sendiri. Dan ia sengaja tetap berada disini entahlah rasanya tinggal di jakarta lebih nyaman apalagi setelah tinggal bersama dengan sahabatnya rasanya ia tidak sendiri lagi.

Sesampainya dirumah

"Sinnnn? Singokonggg come here buruann noww" Teriak ica yang sudah menjatuhkan bokongnya ke sofa

"Apasihhh ca? Teriak teriak muluk bisa gak sehari gak teriak teriak panas nih kuping" Bagaimana Sinta tidak kesal ia baru saja mengganti pakaian sekolah dan ingin tidur terganggu oleh teriakan ica yang membuatnya jengkelll ingin merobek mulut temen bangke nya ini

"Perut gue, perut guee sin tolong huh huh huhh" Teriak ica yang kesakitan

"Ehh perut lo kenapa, kok bisa sakit ke dokter ya sekarang" Panik Sinta melihat ica yang kesakitan

"Perut gue sin sakit, sakit kekenyangan hehehhe" Ica yang langsung mendapatkan jitakan keras dikepalanya

"Ssst sakitt woiii, lo mah baperan huh gak seru wlee" Ica yang menjulurkan lidah ke Sinta

"Bercandaan lo gak lucu ca nih rasain" Sinta melempar bantal ke wajah ica dan terjadilah perang bantal antara Sinta dan ica dan

Brukk

Sinta yang keasikan melempar bantal ke ica terkejut ia tak sengaja mengenai kepala Ajeng dan Ajeng jatuh tersungkur akibat serangan dadakan dan saat itulah mata itu berubah menjadi hitam pekat menyeramkan

"Eh jeng sorry gue gak sengaja lo gakpapa kan?" Sinta langsung berlari ke arah Ajeng yang terjatuh

"Pasti sakit ya jeng, gue klo jadi lo gue bales pasti" Ucap ica yang memanasi Ajeng dan langsung mendapat cubitan khas Sinta diperutnya

"Awww galak amat sihh neng" Ica pun berlari ke kamar meninggalkan Sinta dan Ajeng berduaan ia sengaja melakukan itu untuk menjahili Sinta

"Hmm maafiin gue jeng beneran gue gak sengaja tadi gue bantu berdiri ya"

Ajeng pun berdiri tanpa membalikan badannya ke Sinta.

"Jeng lo marah? Kok diem aja sini ngadep gue" Nih anak kenapa sih dari kantin diem terus, perasaan klo gue lagi sariawan gak gini amat. Sinta yang tak sabar segera membalikan tubuh Ajeng menghadapnya. Dan Sinta tidak sadarkan diri bersamaan bayangan hitam yang menutup matanya.

Tanpa ada yang menyadari ada sosok bayangan yang sedari tadi melihat semua kejadian itu...

Tbc...

Hello gengs maafkan cerita ngawur kuu, jujur aku baru belajar dan buat kalian yang ada saran buat aku boleh dong kasih saranya.. Maaf jika banyak salah dlm penggunaan bahasa

Salam
Ikrhyu_

GhostFriend {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang