Bagian Empat Puluh Tujuh

104 6 0
                                    

Ada yang aneh dengan orang orang itu kenapa dari tadi terus saja melihat ke arahnya

Ica pun segera mengeluarkan hapenya ia ingin segera menelpon sinta supaya menyusulnya kesini.

Belum sempat mengeluarkan hape dari saku nya mulut nya sudah dibekap dari belakang dan Ica tidak sadarkan diri.

****
Vian berhenti saat melihat abangnya menelpon seseorang nampak sangat serius sekali apa yang sebenarnya yang dilakukan abangnya itu.

Vian pun melajukan motornya yang sempat berhenti dan melanjutkan mengikuti abangnya

****

"Yakali ke minimarket belum pulang" Gumam Sinta.

"Mungkin sekalian jalan kali sama alex" Gumamnya lagi.

Drettt!!! Drettt!!

"Alex ngapain nelpon gue, angkat aja deh siapa tau penting"

"Iya kenapa"

"Gue pikir Ica sama lo"

"Ica nggak ada lex dia belum pulang dari minimarket"

"Sekitar 3 jam belum pulang"

"Ohh okeoke"

Tut! Tut! Tut!

"Lo kemana sih ca"

Panggilan yang Anda tujuh sedang tidak aktif.

"Yahh nggak aktif lagi"

Ajeng yang sedari tadi mendengar semuanya pun merasa khawatir dengan ica perasaanya sudah tidak enak sekarang ia berharap semoga Ica baik baik saja.

****

Alex mengusap wajah nya dengan kasar sekarang sudah menunjukan pukul 10 malam tapi dia belum tau dimana keberadaan Ica sekarang.

Sinta pun merasakan hal yang sama malam semakin larut tapi Ica belum juga ditemukan.

Ajeng yang juga berada disana pun sama halnya dengan mereka.

Dretttt... Drettt.. Telpon dari Alvian

"Apa?"

"Oke sekarang lo sharelock cepet"

"Lex gue udah nemuin Ica ayo buruan kita kesana"

Alex pun mengangguk dan cepat pergi ke lokasi yang di kirim oleh vian.

Ajeng bersyukur mendengar Ica sudah ditemukan.

****

"Ternyata kamu ica wanita yang ingin membunuh kekasihku"

"Aku nggak ngerti maksud kamu"

Plakkk!!!.

Tamparan itu menimbulkan suara yang sangat jelas terlihat dari pipi Ica yang membengkak dan sudut bibir yang robek.

Devin geram mendengar jawaban polos dari wanita yang ada didepan nya ini.

Vian yang sedari tadi mengawasi abangnya dibuat terkejut saat abangnya dengan tega menyakiti seorang wanita sebenarnya apa yang membuat abangnya berubah seperti ini.

Vian pun tidak bisa menahan sampai alex dan sinta datang kesini cukup sudah ia menyaksikan Ica yang sudah tidak berdaya dengan tamparan dari abangnya. Tapi niat untuk mencegah abangnya lagi lagi diurungkannya saat melihat sosok wanita yang tiba tiba datang memeluk abangnya...

"Ajeng" Gumam vian ya wanita itu adalah ajeng sih jelmaan.

"Gue ngerti sekarang ternyata abang gue cuma dimanfaatin sama setan itu"...

****

Ting!

From : Vian
Sin lo harus bawa buku itu sekarang!

Sinta yang baru saja ingin menyusul alex pun tidak jadi saat membaca pesan dari vian apa maksudnya membawa buku itu disaat genting seperti ini.

Ting!

Seolah olah tau apa yang dipikirkan oleh Sinta vian pun menjelaskan semua nya secara terperinci.

From : Vian

Buku itu penting sekarang, bahkan bisa selesaiin masalah kita sekarang!

*****

GhostFriend {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang