Bagian Empat Puluh Enam

105 7 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Bentar gue bukain pintu dulu"

Vian pun mengangguk.

"Sin tolong anterin Ica ke kamarnya"

Sinta belum sempat bertanya apa yang terjadi dengan Ica biarlah nanti ia tanyakan dengan alex.

"Oh ya ada vian yang udah nunggu lo dari tadi"

Alex pun mengangguk dan masuk menemui vian yang sudah menunggunya.

***

"Ngak mau ganti baju dulu nih" Tanya Sinta saat melihat Ica yang langsung masuk dalam selimutnya.

Hening tidak ada jawaban apapun dari Ica.

"Jeng kalo lo denger gue buruan turun ke bawah gih ada yang mau kita bahas" Ucap Sinta yang pergi meninggalkan Ica.

Ica tidak ada niatan untuk bergabung di bawah sana lagian pasti masih ada alex disana yang membuat Ica masih kesal untuk bertemu alex.

****

"Sebelumnya atas nama abang gue, gue mau minta maaf sama kalian"

"Sebenarnya ada apa vian" Tanya sinta.

Vian Sinta sudah tahu bahwa ajeng juga sudah ikut bergabung disitu ya siapa lagi yang memberitahu mereka selain alex.

"Apa yang terjadi dengan Ica belakangan ini itu semua perbuatan abang gue"

"Maksud lo bang Devin"

"Iya sin gue nggak tau kenapa abang gue lakuin itu ke Ica, tapi gue tau banget abang gue nggak mungkin ngelakuin itu kalo bukan hal yang penting baginya sedang terancam"

Alex sudah mengepalkan tangannya berani sekali laki laki itu menyakiti gadisnya.

"Lex maafin abang gue ya lo jangan lakuin apapun ke dia, gue janji bakal selalu ngawasin dia"

"Pegang janji lo" Ucap alex yang melenggang pergi.

"Makasih karena lo udah jujur ke kita, dan gue minta tolong tepatin janji lo"

"Iya gue janji sin"

"Yaudah sekarang lo pulang udah malem ini"

"Cie khawatir ya"

"Pede gila udah sana, gue ngantuk"

Sinta pun mengantar vian kedepan pintu.

"Akhirnya perlahan lahan masalah selesai gue nggak sabar bisa kumpul bareng kalian lagi" Gumam ajeng yang kembali ke kamar Ica.

*****

Hari minggu kali ini hari yang paling menyebalkan bagi Ica andai alex tidak membuatnya kesal pasti sekarang ia sudah menghabiskan waktu bersama.

"Gak jalan sama alex ca"

"Males" Balas Ica

"Kenapa berantem ya"

"Menurut kalian gue harus apa kalo ketemu sama bokap nyokap gue" Tanya ica sembari memegang kaca, dirinya ingin mengajak ajeng untuk ikut membahas masalahnya kasian kan kalo ajeng terus terusan sendiri.

"Apa kata hati lo aja sih" Balas Sinta.

"Ca lo tau kan dibalik semua alasan bokap nyokap lo pergi, gue saran sih supaya lo bisa ngertiin mereka" Ya yang memberikan jawaban bijak itu siapa lagi kalo bukan ajeng.

"Tapi hati gue sakit kalo liat mereka"

"Gue paham sih apa yang lo rasain tapi mencoba untuk terus menghindar juga percuma ca lo harus inget mereka itu keluarga lo"

"Gue setuju sama ajeng, lo harus bersyukur ca keluarga lo masih lengkap"

"Kalian tau semalem gue ketemu sama mereka"

"Semalem? Bukanny lo ketemu camer ya"

"Iya bener gue emang kerumah alex tapi di rumahnya juga ada bokap nyokap gue"

"Terus terus"

"Ya gue kagetlah gue belum siap lagian alex sih yang nggak kasih tau gue dulu"

"Terus terus"

"Terus gitu deh gue pulang langsung"

"Yahhh pasti mereka sedih ca"

"Sedihan siapa gue atau mereka, dan yang buat gue nggak habis mikir adalah ternyata mereka sudah ada di indo dari lama dan selama ini mereka kemana kenapa nggak nemuin gue"

"Mungkin mereka merasa bersalah ca dan belum siap ketemu lo"

"Ya mungkin"

"Eh sin mau nitip nggak, gue mau ke minimarket nih"

"Nggak deh"

"Yaudah awas gue udah pulang baru mau nitip kebiasaan lo gue udah hapal"

"Iya caaaa"

*****

Ica yang asyik dengan hapenya tidak sengaja menabrak ajeng yang juga ingin keluar.

"Eh setan setan maaf ya"

Jelmaan itu mengepalkan tangannya ia geram sekali dengan wanita yang ada didepannya ini.

Ica pun melenggang pergi tanpa meminta maaf terlebih dahulu.

****
Ting!

Devin yang saat ini sedang sarapan bersama dengan keluarganya pun buru buru mengecek hapenya ia tau notif dari siapa itu.

From : Ara
Aku mau kamu mulai rencana nya sekarang!

Setelah mendapatkan notif itu Devin bergegas mengambil jaket dan kunci mobil nya dikamar.

Vian mulai curiga dengan kelakuan abangnya yang seperti itu baiklah sekarang waktu yang tepat untuk tahu apa saja yang abang nya lakukan diluar sana.

****

GhostFriend {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang