Chapter 04

1.5K 90 0
                                    

"Bos gak bisa gitu sama saya, lagipula itu cuma telat beberapa menit" Keiri tetap memberi alasan.

"Saya sebelum nya sudah memperingati kamu kalau kamu melakukan kesalahan lagi maka kamu saya pecat" tegas Januar bulat dengan keputusan nya.

"Bos, ini cuma cerita yang dilebih-lebihkan sama mayat hidup kayak dia"

"Saya gak mau tau, sekarang juga kamu dipecat, dan ini gaji kamu"

Keiri benar-benar tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Dia memang menginginkan gaji secepatnya tapi tidak secepat ini juga. Keiri tak habis pikir, apa yang dilakukan oleh Kenzo kepada nya. Apa ini adalah hukuman karena telat beberapa menit? Jika semua orang telat dihadapan nya apakah akan ada pembunuhan massal? Bodoh! Konyol sekali.

"Gue gak akan tinggal diam" Keiri hendak melangkahkan kaki nya keluar, namun sesuatu menahan nya.

"Kei, maaf gue gak bisa bantu" lirih Cassandra pelan.

"Gpp Cas, ini juga salah nya gue, ralat, ini salah tuh mayat hidup, gue bakal bikin perhitungan" ucap nya penuh emosi.

"Emang siapa sih dia?" Tanya Cassandra heran.

"Kenzo Berthazorn"

"Hah?! Kei, mending Lo gak usah buat ulah, Lo gak akan bisa nentang dia"

"Gak tau sebelum mencoba" ujar Keiri cepat.

"Lo tau kan dia siapa? Dia dari Berthazorn! Keluarga kaya"

"Gak selama nya miskis selalu ditindas" tegas Keiri benar-benar dengan emosi memuncak.

"Tapi mereka bisa melakukan apapun, bahkan bikin Lo gak bisa dapat kerja lagi, mending Lo batalin niat Lo"

"Gak akan, gue bakal tetap samperin, terkadang orang kayak dia harus dibanguni kalau mati gak bawa harta" tekan Keiri disetiap kata.

"Kei! Kei! Batalin Kei!" Teriak Cassandra berusaha untuk menghentikan. Namun, sia-sia.

Cassandra kini hanya bisa berdoa untuk Keiri semoga Kenzo tidak akan sekejam itu dan tak akan makan hati dengan semua perkataan Keiri yang tajam. Keiri jarang marah, bahkan tampak tak pernah sama sekali. Namun tentu tau apa yang akan terjadi jika orang yang jarang marah malah memuncak dengan kobaran api Dimata nya. Mengerikan.

Keiri bergegas dengan motor nya yang sudah diatas 70. Keiri sudah gila. Untung saja jalan dimalam hari cukup lah tentram. Keiri benar-benar marah dengan perbuatan Kenzo. Ini kah cara nya menindas yang lemah? Pengecut. Itu lah kata yang akan Keiri ucapkan saat bertemu dengan Kenzo nanti. Hanya karena telat beberapa menit saja membuat Kenzo murka sebesar ini. Padahal jelas-jelas bahwa jarak antara restoran dan rumah Kenzo sangat jauh. Bahkan saat itu Keiri memakai kecepatan yang tinggi, jika tidak mungkin akan telat selama 30 menitan. Kenzo itu benar-benar gila.

Bukan berarti semua nya berada dibawah kendali nya dengan uang sebagai senjata ampuh nya. Keiri rasa Kenzo sudah melewati batas. Orang-orang seperti Kenzo harus segera disadarkan dari mimpi nya. Menyebalkan.

Keiri tiba dengan cepat dan memencet bel dengan brutal. Tak lama seorang pria menghampiri nya dengan sesekali memicingkan mata nya tajam hanya untuk memperjelas wajah Keiri.

"Maaf dengan siapa?" Tanya nya sopan.

"Gue mau ketemu dengan mayat hidup" ketus Keiri cepat

"Maksud nya?"

"Majikan Lo! Kenzo!" Teriak Keiri dengan menggoyang-goyangkan pagar didepan nya.

"Maaf nona, ini tidak mudah, bos sedang tak ada ditempat"

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang