Chapter 28

684 30 0
                                    

Kenzo terus memperlihatkan muka tak suka nya pada kedekatan yang tengah ia saksikan, kalau begini akhirnya Kenzo tak akan memaksa Keiri untuk berkunjung. Sekarang mata, hati dan kepala nya tengah panas melihat kedekatan antara Keiri dan Allen. Allen Berthazorn adalah adik nya yang terakhir. Kenzo 3 bersaudara dan semua nya laki-laki.

Mama Kenzo, Wulan, tengah mengikuti arah pandangan Kenzo yang sedari tadi tak bisa lepas dari objek itu.

"Pacar kamu?" Tanya Wulan duduk disamping Kenzo.

"Calon menantu mama" jawab Kenzo mengahlikan pandangan nya.

"Kamu mau nikahin dia?"

"Iya ma, menurut mama dia bagiamana?"

"Keiri orang yang baik, saat pertama kali bertemu dengan Keiri rasa nya aura yang terpancar dari diri nya semua nya positif" ucap Wulan jujur.

Mendadak Kenzo dipenuhi dengan banyak kebahagiaan, rasa nya pernikahan nya dengan Keiri nanti akan sangat mewah dan penuh dengan kegembiraan.

"Jadi mama setuju?" Tanya Kenzo memastikan.

"Iya setuju, tapi Zo, pernikahan bukan hal yang mudah, mama tau kalau usia kamu ini memang sudah pantas untuk menikah, tapi apa kamu memikirkan Keiri yang saat ini masih kuliah? Kamu tidak berpikir ini terlalu cepat buat dia?"

"Keiri tidak keberatan ma, bukti nya dia gpp kalau aku nikahin secepat nya"

"Ya sudah, itu terserah kamu, Keiri perempuan yang baik, Al begitu menyukai nya, lihat mereka, terlihat seperti saudara kandung benaran"

"Mama kenal dari mana?" Tanya Kenzo penasaran.

Entah ini yang disebut dengan yang nama nya jodoh atau takdir, Kenzo benar-benar bersyukur kalau Wulan begitu menyukai Keiri bahkan saat pada kesan pertama bertemu. Dengan begini aksi nya untuk menikahi Keiri akan terbilang lancar, tinggal meminta pada papa nya saja.

"Ketemu di TK nya Al, saat itu mama telat jemput terus kata Al Keiri yang menemani" jelas Wulan singkat.

"Ohh gituu"

"Nanti kalau papa pulang kamu hadapi, tunjukin ya" ujar Wulan menepuk pundak Kenzo beberapa kali.

"Iya ma, doain aja"

"Iya"

Wulan benar-benar tak menyangka bahwa putra kedua nya akan segera menginjakkan kaki nya kejenjang pernikahan dengan wanita yang menurut nya pantas dengan Kenzo. Keiri terlihat sangat baik dan mandiri. Entah lah saat bertemu dengan Keiri pertama kali Wulan merasakan ada hal yang lain dengan Keiri, mungkin ini lah maksud nya.

Saat Tuhan sudah mengatakan takdir, maka itu lah yang akan terjadi.

"Kak Kei kok bisa kerumah Al?" Tanya Al sambil menopang dagu nya.

"Datang sama Kak Kenzo" jawab Keiri cepat.

"Oh, kakak pacar nya?"

Pertanyaan seperti ini lah yang diinginkan Keiri tapi entah kenapa saat menjawab Keiri malu bukan main. Apalagi jika sampai Kenzo sampai mengetahui hal ini, Keiri benar-benar tak bisa membayangkan wajah sombong dan besar kepala dari Kenzo.

"Iya" jawab Keiri diselingi anggukan.

"Kak Kenzo ganteng kan? Kalau dibandingkan dengan kak Leo, kak Kenzo lebih ganteng" ujar Allen senyum.

"Engga deh kayak nya"

"Kok gitu?"

"Soal nya Al lebih ganteng"

"Kak Kei gombalin Al ya?" Senyum manis Allen mengembang seketika.

"Aduh kamu tuh bikin gemes"

"Sudah main nya? Al masuk kamar sana atau engga ikut sama mama" tiba-tiba Kenzo muncul disisi Keiri.

Anjir, jantung gue!

"Engga mau!" Tolak Allen langsung.

"Al, tidak boleh melawan" ucap Kenzo sambil menggoyangkan jari telunjuk nya ke kiri dan kanan.

"Mau sama kak Kei" Ucap Allen sambil menatap Keiri.

"Kak Kei nya kak Kenzo pinjam dulu ya, nanti dibalikan lagi"

"Berapa lama?" Tanya Allen mulai luluh.

"2 jam" tawar Kenzo.

"Lama, gak mau" tolak Allen cepat.

"1 jam"

"Gak mau"

"30 menit"

"5 menit" tawar Allen.

"Masa cuma 5 menit" protes Kenzo tak terima.

"Mau apa engga?"

"Ya sudah, sana pergi"

"Kak Kei nanti Al datang ambil kak Kei lagi ya" setelah tersenyum Allen pergi.

"Oke"

Kini Kenzo melihat dari atas sampai bawah badan Keiri, benar-benar badan yang minta dilahap. Saat ini pikiran Kenzo sedang kacau balau ketika memikirkan akan segera menikah dengan Keiri. Mungkin untuk saat ini Kenzo sudah harus memikirkan dimana mereka akan berbulan madu nanti nya. Setelah terpikirkan maka mereka tinggal membeli tiket pesawat dan segera pergi.

"Ngapain?" Tanya Keiri.

"Kamu tidak bosan dengan Al terus?" Tanya Kenzo balik.

"Engga tuh"

"Tidak merindukan aku?" Tanya nya membuat Keiri diam sejenak.

"Untuk apa? Kan dekat"

"Benar juga, tapi jangan abaikan aku"

"Siapa yang mengabaikan siapa? Biasa nya juga kamu kerja nya sampai ngabaikan aku" sindir Keiri.

"Iya iya, tapi ini situasi yang berbeda"

"Sama aja"

"Terserah kamu, aku cuma mau sampai kan, papa sudah dalam perjalanan pulang kerumah, kamu nanti aku kenalin sama papa" ucap Kenzo sambil mengelus rambut Keiri.

"Aku takut"

Kenzo tersenyum tenang "Tenang ya, mama suka sama kamu dan aku yakin kalau papa juga begitu"

Angguk Keiri pelan "Semoga aja"

Kenzo tersenyum dan mengangguk, tak lama dari itu terdengar suara deru mobil dari bawah. Itu pasti papa nya Kenzo. Astaga, entah riwayat jantung dari mana Keiri tiba-tiba mempunyai sakit itu. Jantung nya berpacu tak terkendali.

"Itu pasti papa, ayo" ajak Kenzo.

"Oke" tanpa ragu Keiri mengiyakan.

VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang