Chapter 15

1K 42 0
                                    

Sudah terbilang  satu Minggu Keiri dan Kenzo berada dalam situasi yang bisa tergolong sangat canggung. Insiden Kenzo yang mengaku secara terang-terangan bahwa diri nya sedang jatuh cinta dengan Keiri membuat kedua nya berada dalam situasi ini.

Bahkan sekarang Keiri lebih sering menghindari Kenzo, dengan menempelkan catatan-catatan untuk Kenzo. Seperti 'itu makanan sudah siap, saya ada kuliah pagi' atau 'bos mau makan apa nanti pagi, tulis aja di catatan ini' dan lain sebagai nya.

Kenzo merasa salah akan ini semua, mungkin saja tindakan nya waktu itu terlalu buru-buru. Sekarang Kenzo hendak akan terbang ke London untuk menemui klien nya. Jika hal ini tidak terlalu penting maka Kenzo akan meninggalkan nya saja tapi ini masalah bisnis apalagi orang yang akan dia temui merupakan rekan bisnis orang tua nya sejak lama. Kenzo tentu tak bisa mengecewakan nya begitu saja.

Kenzo berniat akan menyelesaikan ini semua setelah dia pulang dari London. Sekitar satu Minggu juga dia bakalan disana.

Alex dari tadi sudah menelfon nya untuk segera kebandara. Kenzo memang sengaja menyuruh Alex untuk tidak menjemput nya, agar Kenzo bisa berlama-lama sedikit dengan Kenzo walaupun itu hanya bisa dengan tatap mata tanpa bicara.

Keiri berada didapur seperti biasa Keiri memasak untuk Kenzo. Bos nya itu ingin makan nasi goreng. Kenzo sengaja kedapur untuk sekedar pamit atau mendapatkan kata-kata 'hati-hati disana' dari mulut Keiri.

Mata kedua nya bertemu cukup lama menatap hingga Keiri mengahlikan dan Kenzo merasa mereka semakin canggung setiap hari ini. Keiri sedikit binggung kenapa Kenzo menarik koper hitam.

Keiri berdehem sebentar.

"Bos"/"Keiri" panggil mereka samaan.

"Duluan saja"/"Duluan saja" mereka kompak lagi.

Kedua nya tersenyum dalam diam, menyembunyikan hal kocak dengan mengembalikan muka datar andalan masing-masing dengan cepat.

"Bos mau kemana?" Tanya Keiri.

Kenzo senyum akhirnya Keiri sudah mau berbicara dengan nya lagi. Sudah sejak lama suara Keiri tidak mengisi telinga nya, kini suara itu bagai alunan musik yang begitu merdu. Jika ini bukan menemui klien penting maka Kenzo akan tetap disini dan menyelesaikan apa yang harus dia lakukan.

"Ke London, satu Minggu" jawab Kenzo.

"Lama banget? Ngapain?"

"Bisnis, ketemu dengan klien penting"

"Ohh" Keiri mengangguk, entah kenapa sebagian diri nya lega kalau Kenzo bukan ingin melakukan hal 'lain'.

"Kamu gak mau saya tinggal? Saya bisa saja bilang pada Ale--"

"Engga tuh! Saya b aja"

"B aja?" Binggung Kenzo.

"Biasa aja bos, maksud nya"

"Keiri tunggu saya kembali baru kita bicarakan soal kita oke? Sekarang saya pergi dulu, kamu hati-hati, sering-sering disini biar tidak kerampokan" titah Kenzo lembut.

Keiri hanya bisa mengangguk saja, entah kenapa hati nya mengatakan bahwa dia harus nurut pada perkataan Kenzo barusan. Kenzo tersenyum dan mulai menarik koper nya setelah menyuapi satu sendok nasi goreng yang sudah Keiri bikin.

"Bos" Kenzo menoleh ketika Keiri memanggil nya.

Jantung kedua nya memacu dengan cepat.

"Hati-hati disana" ucap Keiri kemudian berbalik pergi.

Kenzo tersenyum, kali ini bisnis nya akan aman. Karena Kenzo berpikir jika otak nya terus bekerja untuk Keiri maka saat rapat Kenzo tak akan pernah fokus dan ini akan bencana.

∆∆∆

3 hari ditinggal Kenzo.....

Keiri bosan setengah mati tapi dia juga tidak mau meninggalkan rumah ini, entah kenapa Keiri seolah tak sanggup untuk meninggalkan kediaman Kenzo. Rasa nya ada yang menolak dengan terang-terangan.

Dengan tidak ada nya Kenzo dirumah membuat Keiri bosan karena tidak ada teman untuk berbicara atau beradu argumen. Biasa nya diri nya dan Kenzo akan beradu arguman sampai salah satu dari kedua nya merasa tidak usah dilanjutkan lagi. Keiri merindukan hal itu.

Ya..... Benar-benar hal itu kan? Pasti ya.

Keiri memutuskan untuk mampir kekamar Kenzo yang tertata rapi, sejak Kenzo pergi Keiri sering masuk kamar ini. Ruangan ini lah yang Keiri rasa mempunyai ikatan batin pada Kenzo, bukti nya dia selalu bisa merasakan kehadiran Kenzo atau pun seolah ada bayangan Kenzo.

Kenzo yang sedang tidur.

Kenzo yang sedang bekerja.

Kenzo yang sedang bersantai.

Kenzo yang akan pergi mandi.

Kenzo yang dengan rambut basah.

Kenzo yang memainkan hp nya.

Dan banyak lagi.

Keiri mungkin sudah gila kali ini karena entah kenapa sejak Kenzo pergi, Keiri sering teringat tiba-tiba dengan Kenzo. Bahkan 3 hari ini Keiri terus memakan nasi goreng, makanan terakhir Kenzo sebelum pergi ke London. Baik, ini terlihat seperti Kenzo sudah tiada tapi kesan nya memang seperti itu. Keiri tidak mengerti apa yang terjadi dengan diri nya, bahkan terkadang diri nya mengkhayal bahwa Kenzo sudah pulang padahal jelas-jelas Kenzo memberitahu bahwa dia akan disana selama 1 minggu.

"Gimana kalau dia ketemu sama cewek berbadan gitar spanyol? Kalah gue" Gumam Keiri sendiri.

Keiri memukul kepala nya "Aduh, Lo mikirin apa sih? Gak ada topik lain gitu? Setiap hari Kenzo"

"Tapii, kepala gue.... Isi nya dia semua!!!" Keiri benar-benar frustasi dengan wajah Kenzo yang berputar-putar.

"Gak mungkin gue....suka sama dia?" Keiri menggeleng kuat untuk mengusir pikiran nya itu.

Keiri melamun melihat kearah depan.

"Apa udah ya?" Tanya nya lagi.

VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang