Chapter 32

631 30 0
                                    

Pendeta mulai tak sabar, raut wajah nya sudah berubah menjadi 'lelah menunggu' Kenzo terus menatap lurus pintu masuk gereja dengan  sesekali melihat tamu-tamu yang mulai bertanya-tanya dengan cara berbisik-bisik. Kenzo mulai gelisah.

"Zo, dimana Keiri?" Tanya Wulan khawatir.

"Mungkin sebentar lagi ma, sebentar lagi kita tunggu, dia gak mungkin gak datang" ucap Kenzo menyakinkan.

Kei, kamu dimana?

"Maaf menganggu obrolan, waktu yang baik akan segera berlalu" ucap pendeta sambil melihat jam yang melingkar di tangan nya.

"Pendeta, tolong sebentar lagi, calon saya akan segara kemari" mohon Kenzo.

"Saya ada urusan setelah ini, saya akan tunggu 10 menit lagi"

Kenzo mengangguk pelan.

Kenzo pergi menjauh dari keramaian dan mulai menelfon orang. Seharusnya orang ini tau dimana Keiri sekarang, karena dia juga yang di utus untuk menjemput Keiri dirumah nya. Untuk saja waktu itu Kenzo menurunkan ego nya dan meminta nomor ponsel orang itu.

Satria

Halo?

Kenzo, aku baru mau menelfon tadi

Dimana Keiri? Pendeta sudah akan pergi kata nya waktu yang baik juga akan berlalu

Keiri... Hilang

Apa?!

Dia gak ada dirumah, aku dan Cassandra sedang mencari nya ditempat-tempat yang sering dia kunjungi tapi nihil

Bagaimana?! Bagaimana ini bisa terjadi?! Bukan nya kau seharusnya menjemput nya?!

Iya, tapi aku jemput nya tepat waktu kok, saat sampai Keiri udah gak ada dirumah

Kenapa bisa? Aku akan segera kerumah Keiri, siapa tau dia meninggalkan sesuatu

Baik, aku dan Cassandra juga akan terus mencari

Tut Tut Tut

Kenzo terlihat kacau ketika tau Keiri menghilang tiba-tiba seperti ini. Apa yang salah dengan nya dan Keiri? Rasa nya ada saja yang menguji mereka bahkan dihari yang bahagia seperti ini.

Ini adalah hari pernikahan mereka, hari ini dimana mereka disatukan dihadapan Tuhan tapi nyata nya semua tak semulus itu.

Kenzo berjalan mendekati pendeta tapi yang dia dapat hanya orang tua nya yang berdiri disana. Para tamu juga sudah mulai berhamburan keluar. Mata Kenzo membelalak.

Apakah ini akan batal?

Tidak! Tidak boleh!

"Apa yang? Hei! Kalian tidak boleh pergi! Calon nya sedang dalam perjalanan! Tuan! Nyonya! Kalian tak boleh pergi" teriak Kenzo sembari menghalangi mereka untuk pergi tapi tetap saja dilewati.

"Nak, sudah, biarkan mereka" ujar Wulan sedih.

Kapan terakhir dia melihat Kenzo se-kacau ini?

"Tidak! Tidak bisa!"

"Kenzo sudah nak, sudah" Giergo ikut hancur hati nya. Anak nya terlihat seperti orang sakit jiwa.

"Pa, ma, ini hari yang penting!"

"Kenzo sudah lah, biarkan mereka"

"Aku akan cari Keiri, setelah ketemu akan ku paksa dia menikah dengan ku! Apapun cara nya!" Tekad Kenzo.

Langkah Kenzo tergesa-gesa keluar dari gereja, Giergo dan Wulan berusaha untuk menghentikan Kenzo tapi hasil nya nihil. Kenzo sedang dalam mode kecewa sekaligus marah.

Kenzo tancap gas sambil mencoba untuk menghubungi Keiri tapi nomor itu tak aktif. Saking kesal nya Kenzo membanting ponsel nya kebelakang.

Ini hari yang penting, bersejarah dan seharusnya menjadi hari yang bahagia tapi entah angin kencang dari mana mengacaukan semua nya. Membuat semua nya hancur berantakan. Padahal Kenzo sangat bekerja keras untuk menyiapkan semua ini.

Ternyata benar, pernikahan yang terlihat mewah tak selalu nya berjalan mulus.

Air mata Kenzo tak bisa ditahan lagi, mengalir begitu saja. Kapan terakhir dia menangis? Entah lah. Tapi hari ini Keiri berhasil membuat nya mengeluarkan air yang sudah tertahan begitu lama itu.

Penampilan Kenzo kacau, dia sudah tak memakai dasi nya, jas nya pun sudah berantakan, rambut nya juga acak-acakan. Sebagian orang yang melihat nya pasti akan mengganggap nya orang gila yang lari dari rumah sakit.

"Keiri! Ini sudah hari ini, kenapa? Kenapa? Kamu? Akhhhhhh!!!" Frustasi Kenzo sambil memukul-mukul setir dengan kuat.

Semua nya hancur...

Kenzo sampai dirumah Keiri, pintu nya terbuka. Kenzo masuk dengan brutal sambil meneriaki nama Keiri. Beberapa tetangga keluar karena penasaran saking keras nya suara Kenzo memanggil Keiri. Kenzo masuk ke kamar, satu demi satu dia telusuri dengan kepala panas.

Kenzo berhenti di satu kamar, mata nya melihat sebuah testpack dan sebuah surat. Kenzo membaca dengan teliti surat tersebut dan amarah nya semakin membara melihat siapa pemilik surat itu.

Kenzo keluar dan tak memperdulikan tatapan orang yang penasaran, sekarang tujuan nya adalah mencari penyebab utama dari masalah ini.

Matilah kau angel!


VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang