Chapter 19

923 42 0
                                    

Kenzo menghela nafas nya pelan memandang minuman nya yang tadi nya panas hingga mendingin. Mata nya bergerak berkeliling cafe langganan nya dulu. Dia terpaksa datang ke tempat ini.

"Kamu masih sama ya? Kalau keluar ketemuan biasa gak pakai jam tangan" ujar seseorang didepan nya.

Kenzo menatap "Mau apa?"

"Maaf" lirih orang itu pelan.

Kenzo tertawa kecil "Setelah semua nya? Kamu baru minta maaf? Kemana saja selama ini?"

"Zo, aku terpaksa, aku dipaksa"

"Setelah kamu pergi, apakah harus dengan mudah aku percaya lagi? Aku tak sebodoh dulu"

"Zo, aku benar-benar menyesal"

"Aku juga menyesal karena telah memilih mu dulu"

Kenzo meninggalkan uang diatas meja dan meninggalkan orang itu yang sudah mulai terdengar isakan tangis nya. Hati Kenzo benar-benar diaduk-aduk, merasa diri nya selama ini dipermainkan oleh dunia. Kenzo sudah berusaha dan sangat berusaha untuk hal yang dimasa lalu dan masa sekarang. Tidak mudah untuk mengubur sesuatu yang menyakitkan.

"Kenzo!"

Kenzo menghentikan langkah nya.

"Aku mau kita seperti dulu lagi" lirih nya dengan suara tangis.

Kenzo mengabaikan ucapan tersebut dan memilih untuk melangkah keluar dari cafe tersebut.

∆∆∆

Keiri berjalan mondar-mandir didepan televisi Kenzo, pria itu jarang menonton televisi tapi tetap saja Kenzo membeli televisi yang paling mahal dengan merek keluaran terbaru. Kenzo benar-benar gila, Keiri saja hanya memakai televisi kecil dirumah nya.

Tak lama suara deru mobil terdengar diluar rumah dan itu tak lain adalah Kenzo. Seingat Keiri hari ini Kenzo mengambil cuti sehari karena lelah, lalu kemana Kenzo pergi? Biasa nya Kenzo lebih memilih untuk berdiam diri dirumah dengan memandangi laptop nya.

"Keiri, kenapa kamu?" Tanya Kenzo.

"Bos dari mana?"

Kenzo diam sejenak.

"Bos? Saya cuma tanya dari mana gak usah tegang gitu kali, kayak abis ketemu mantan aja" ujar Keiri lagi.

Kenzo diam lagi.

"Saya kurang enak badan, saya istirahat dulu"

"Bos tunggu, saya mau tanya satu hal"

Keiri mengeluarkan ponsel nya dan memperlihatkan foto yang dikirimkan Satria pada nya. Kenzo menghela nafas nya pelan dan kedua tangan nya bergerak memegang bahu Keiri, menggenggam nya pelan.

"Itu hal yang wajar terjadi" jawab Kenzo.

"Wajar gimana? Saya di jadikan berita hot di kampus"

"Kamu akan mengalami hal yang lebih dari ini Keiri"

"Bos, kenapa sih?"

"Kamu capek sama saya?" Tanya Kenzo menatap mata Keiri lebih dalam.

Keiri bungkam.

"Iya? Kamu capek?" Tanya nya lagi.

"Bukan gitu, cuma saya itu gak pernah begini bos, hidup saya lepas dari gosip murahan kayak gini"

"Jika begitu, arti nya kamu mulai mencintai saya kan?"

Keiri skatmat kali ini.

"Bukan itu juga, aduh gimana ya jelasin ke bos nya, pusing sendiri saya"

"Keiri" panggil Kenzo terdengar serius.

Selang beberapa detik mata mereka bertatapan, bukan hanya sebatas mata yang menatap sebuah mata. Ada sesuatu yang terpancar dan tak akan bisa dijabarkan oleh kata.

"Percaya sama saya, oke?"

"Tapi.."

"Saya cinta sama kamu, kamu harus percaya saya kalau kamu juga merasakan hal yang sama" ucap Kenzo tulus.

Detik berikutnya Kenzo memeluk Keiri dengan erat, rasa nya dia tak akan melepaskan Keiri begitu saja. Keiri layak untuk dia perjuangkan sampai darah penghabisan. Keiri tak menolak perlakuan Kenzo sama sekali bahkan tangan nya bergerak untuk memeluk kembali, balas pelukan dari Keiri membuat Kenzo tersenyum.

Kenzo melepaskan pelukan itu dan membuat hal tak terduga didetik berikut nya.

Keiri membelalakkan mata nya.

Kenzo mencium nya....

∆∆∆

Keiri tak keluar dari kamar nya sejak insiden memalukan itu terjadi. Keiri seharusnya biasa saja dengan hal itu namun... Kenzo? Keiri bahkan terus memikirkan nya. Entah itu sedang mandi, mengerjakan tugas-tugas nya, makan, memasak dan kegiatan lain nya. Kejadian tadi benar-benar menyihirnya. Menurut drama yang dia tonton beberapa hari yang lalu, jika cowok sudah mulai mencium pasangan nya maka hal yang 'lebih' dari itu akan segera terjadi.

Tapi...

Keiri bukan pasangan Kenzo kan? Lalu untuk apa dia khawatir? Bahkan Kenzo tak terlihat gelisah akan apa yang terjadi padahal seharusnya dalam posisi ini Kenzo yang terlihat gelisah karena dia adalah pelaku nya.

Keiri berguling-guling diatas kasur nya, beruntung kamar yang dipinjamkan oleh Kenzo kasur nya lumayan besar. Keiri menutup wajah nya dengan bantal ketika bayangan kejadian itu kembali melayang diotak nya.

"Aduh! Kenapa kebayang terus sih?!" Kesal Keiri.

Tok tok tok!

"Keiri, kamu didalam?"

Keiri mematung mendengar suara Kenzo dari luar kamar nya. Untung kamar nya dia kunci, jadi Kenzo tak bisa langsung masuk. Keiri belum siap untuk bertemu dengan Kenzo lagi.

Beberapa menit kemudian ponsel Keiri berbunyi, beberapa pesan masuk. Keiri kali ini benar-benar memerah.

Bos Rese😒

Kamu masih mikirin saya yang cium kening kamu?


VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang