Chapter 26

764 31 0
                                    

Hari ini Keiri memutuskan untuk berjalan kaki dan melawan panasnya sinar matahari. Keiri memutuskan untuk tidak membawa motornya hari ini karena tidak mood. Hanya takut motornya akan ngambek lagi padanya, jadi untuk lebih aman makanya Keiri memutuskan untuk tidak mengendarai motornya ke tempat kerja, dia kan mengendarai motornya ketika akan ke rumah Kenzo untuk bekerja nanti.

"Aduh panas banget sih" keluh Keiri sambil menarik tisu dari jaket nya.

Cuaca hari ini mungkin bisa terbilang ekstrim  karena banyak sekali beredar berita tentang virus corona. Dengar dengar dari berita virus corona ini takut dengan matahari mungkin karena itulah tuhan membuat panas matahari ke bumi itu sangat dahsyat bahkan bisa mengosongkan kulit manusia.

Saya di tengah perjalanan kirim melewati sebuah TK, matanya menyempit untuk memperjelas penglihatan nya. Tepat beberapa langkah lagi ke depan, mata Keiri menangkap tiga anak bocah dengan satu anak bocah yang tengah jongkok dengan menutupi mukanya. Cari sudah berpikir dalam otaknya bawa itu ada sebuah pembullyan. Keiri tak suka dengan hal bully seperti ini karena itu akan menyakiti banyak pihak mau pun yang membully ataupun yang di-bully itu akan menghasilkan dampak-dampak yang negatif kedepannya. Keiri masih ingat dengan kejadian pembullyan yang bahkan sampai bunuh diri, itu sangat menyeramkan.

hidup seseorang diakhiri dengan cara bunuh diri hanya karena tidak kuat menahan cacian, makian dari si pembully.

"Hei sedang apa kalian?!" Teriak Keiri cukup keras.

Tiga anak itu berlari pergi ketika mendengar suara teriakan Keiri. Semenakutkan itu kah? Keiri menghampiri anak yang di-bully tersebut, tapi baru beberapa langkah Keiri akan menghampiri anak tersebut. Anak itu malah memeluknya dengan erat.

"Mama" panggil nya.

Keiri kaget bukan main.

"Hai, aku bukan mama kamu" ujar Keiri tersenyum.

"Ohh gitu, Al kira mama yang datang" bibir nya sedikit cemberut.

Aduhhh gak kuat gue diginiin!

"Nama kamu Al?" Tanya Keiri.

"Allen, dipanggil Al"

"Aduhh kamu lucu ya, tadi kamu diapain sama mereka?"

"Ini" tunjuk nya pada rambut nya.

Keiri melihat banyak sekali Serpihan-serpihan snack yang tersangkut di rambut Allen. Astaga, hal ini membuat Keiri semakin ingin memakan hidup-hidup ketiga anak tadi. Keiri merasa kasihan pada Allen yang sudah merasakan bully sejak usia dini seperti ini.

"Kok Allen belum pulang?" Tanya Keiri sambil membersihkan rambut Allen.

"Mama belum jemput"

"Guru Allen mana?" Tanya Keiri sambil memandang kedalam TK.

"Ada didalam" tunjuk Allen ke TK nya.

"Seharusnya guru nya tunggu sampai mama Allen jemput, jadi nya kan Allen gak di kerjain kayak tadi"

"Gpp, Al udah biasa"

"Mereka jahat ya?" Tanya Keiri tersenyum sedih.

"Gak tau, mereka suka gitu"

"Kok Allen gak bilang ke guru?"

"Gak berani, mereka serem"

"Ya udah, biasa nunggu mama dimana?"

"Itu di kursi panjang"

"Itu nama nya halte sayang"

"Ohh"

"Kita kesana ya?"

Keiri menggandeng tangan mungil Allen dan berjalan ke arah halte. Rasa nya TK yang digunakan Allen menempuh pendidikan adalah TK yang sangat populer karena Keiri pernah mendengar sekali-kali dari beberapa orang. Ya walaupun Keiri belum pernah menginjakkan kaki nya di TK tapi dia cukup tau tentang sekolah-sekolah yang memiliki kualitas terbaik.

"Oke, kakak cantik nama nya siapa?" Tanya Allen menoleh ke Keiri.

"Keiri"

"Kak Kei" panggil nya tersenyum.

"Iya"

"Mau gak sama kakak Al?"

"Hah?"

"Kata kakak dia gak punya pacar, kalau Al punya teman Al boleh kenalin, tapi udah Al kenalin sama temen sekelas Al, kakak malah nolak, kata nya masih kecil"

"Aduhh Allen, gemes deh"

Allen Tertawa karena Keiri yang kelepasan mencubit pipi nya. Allen berkulit putih dan mempunyai pipi yang tembem. Keiri dari dulu sangat suka dengan anak kecil yang pipi nya tembem, menurut nya itu lucu sangat menggemaskan. Mendadak Keiri memandang perut nya yang mungkin sekarang sedang dalam proses membuat seseorang disana, spontan tangan Keiri mengelus perut nya sambil tersenyum manis.

"Kak Kei itu mobil mama" seru Allen sambil berdiri dan menunjuk mobil hitam yang mendekat kearah mereka.

Keiri berdiri dan bangun dari ruang imajinasi nya, mendadak dia menjadi malu sendiri. Pintu mobil terbuka dan keluar lah seorang wanita cantik. Pasti itu adalah mama nya Allen. Allen yang memang dasar nya anak-anak, langsung menghampiri mama nya dengan kegirangan.

"Mama!" Panggil nya senang.

Semoga nanti anak gue kayak Allen, gemes!

"Sayang, maaf ya telat jemput nya"

"Gpp mama, Allen ditemani sama kakak Kei, kakak cantik banget"

Mama Allen langsung melihat ke arah Keiri, entah perasaan dari mana jantung Keiri langsung berdegup kencang. Keiri merasa bahwa diri nya sedang dihadapkan oleh calon mertua nya, benar-benar perasaan yang aneh.

"Halo Tante" sapa Keiri ramah.

"Terima kasih ya sudah menjaga Allen, maaf kalau nakal" ucap mama Allen tersenyum.

"Gak kok tante, Allen malah lucu banget, nurut lagi"

"Nama kamu siapa? Allen benar, kamu cantik sekali" puji mama Allen begitu tulus.

"Biasa aja tante, nama aku Keiri"

"Nama nya juga cantik, terima kasih ya sudah jagain Allen sebentar, kalau begitu kami pamit dulu, Allen bilang terima kasih sama kak Kei"

"Terima kasih kakak cantik banget"

"Sama-sama Allen ganteng banget"

Tak lama mereka pergi setelah Allen melambaikan tangan nya pada Keiri. Keiri tersenyum dan memandang ke perut nya lagi, berharap jika nanti anak nya akan mengemaskan seperti Allen. Senyum nya mengembang begitu cerah, layak nya matahari hari ini. Cerah.

VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang