Chapter 43

597 27 0
                                    

Keiri kembali pada aktivitas seperti biasa cuma kali ini lebih berhati-hati karena keberadaan Kenzo. Sampai detik ini pun Keiri sempat bertemu terus dengan Kenzo. Entah kebetulan atau memang Tuhan ingin mempertemukan mereka. Dan orang baru mulai hadir dalam kehidupan Keiri. Siapa lagi kalau bukan Riko.

Menurut Keiri Riko orang yang baik, ramah dan murah senyum. Riko sering mengirimkan nya pesan tapi sudah 2 hari ini Riko tak terlihat. Bahkan jam tangan dan gelang nya masih ada pada Keiri. Keiri selalu membawa nya takut-takut jika bertemu dengan Riko dijalan.

Keiri menggunakan masker begitu juga dengan Bara. Untung nya Bara tak bertanya panjang kenapa harus menggunakan masker. Setelah berjalan kaki sampailah Keiri dan Bara didepan gerbang sekolah Bara.

"Belajar yang pinter"

"Pasti ma"

"Kalau misal nya nilai-nilai Bara bagus mama beliin mainan baru, oke?"

"Daripada mainan Bara lebih suka es krim"

"Oke kita beli es k--"

"Keiri!" Seseorang memanggil Keiri.

Ternyata itu adalah Riko, Keiri berusaha menyembunyikan identitas nya selama ini dan akhirnya Riko tau.

"Hai" sapa Riko tersenyum.

"Hai" balas Keiri juga tersenyum.

"Maaf ya baru datang ambil" ujar Riko merapikan kaos nya.

"Kok bisa tau aku ada disini?" Tanya Keiri penasaran.

"Kan kita waktu itu ketemu disini, aku berasumsi kalau kamu ada disini lagi, ternyata benar"

"Mama itu siapa?" Tanya Bara tiba-tiba.

"Mama?" Ulang Riko heran.

Apa yang dipanggil mama adalah Keiri?

"Ini mama ku" tunjuk Bara sambil senyum.

"Dia mama mu?" Tanya Riko memastikan.

Ternyata dia sudah punya anak, lantas apakah yang waktu itu suami nya dan mereka sedang ada masalah?

"Iya"

"Nama kamu siapa?" Tanya Riko.

"Bara" jawab Bara.

"Punya nama panjang?"

"Bara Berthazorn"

"Bagus banget nama nya" puji Riko sambil mengacak kecil rambut Bara. Bara pun tersenyum karena perlakuan Riko.

"Kan mama yang kasih"

"Boleh gak mama nya buat om?" Tanya Riko lebih ke maksud dia ingin mendekati Keiri.

"Gak boleh, nanti Bara sama siapa?"

"Sama om aja"

"Gak mau" Bara menampilkan wajah cemberut.

"Bara masuk gih, nanti terlambat loh" ucap Keiri yang berusaha mengakhiri percakapan kedua nya.

"Oke ma, bye, love you" Bara mencium kedua pipi Keiri lalu melambaikan tangan nya.

"Love you to" balas Keiri.

Keiri melihat kearah Riko sebentar yang tersenyum kecil entah apa maksud dari senyuman itu.

"Apa yang waktu itu adalah suami mu?" Tanya Riko ke sasaran nya.

"Bukan" jawab Keiri seada nya.

Ayah nya tapi bukan suami ku.

"Lalu?"

"Aku rasa ini adalah privasi ku" jawab Keiri yang menutup pintu kehidupan nya.

"Maafkan aku terlalu banyak bertanya"

"Tidak apa-apa, kalau begitu ini adalah barang mu" Keiri mengembalikan barang-barang Riko.

"Oh iya, terima kasih"

"Aku pergi dulu"

"Kerja?" Tanya Riko memastikan.

"Iya"

"Aku boleh mengantar mu?" Tanya Riko lagi.

"Ku rasa itu merepotkan"

"Tidak, aku sama sekali tidak keberatan, sekalian mau mengisi perut pagi"

"Oke"

Akhirnya Riko jalan ketempat Keiri bekerja dengan alasan sekalian mau mengisi perut. Padahal dari rumah Riko sudah makan malahan makan banyak. Karena dia sudah pulang kerumah ibu nya menyiapkan semua makanan kesukaan nya.

Entah bisa apa tidak perut nya menampung lagi. Tapi dibanding memikirkan hal itu Riko lebih tertarik diajak untuk berpikir lebih dalam soal Keiri dan kehidupan nya. Semakin kesini Riko dibuat penasaran pelan-pelan oleh Keiri.

Fakta yang mengejutkan lagi ternyata Keiri sudah punya anak. Pertanyaan nya apakah Keiri sudah menikah atau hamil diluar nikah? Apakah yang waktu itu adalah suami nya? Entah nya begitu banyak asumsi dikepala Riko yang tengah berputar layak nya permainan di pasar malam. Membuat nya binggung. Tapi, bukan nya mengganggap Keiri adalah wanita murahan Riko malah ingin mencari tau lebih dalam.

Keinginan Riko untuk mendekati Keiri semakin besar, rasa nya ada magnet yang menarik Riko untuk terus mendekat.

Sesampainya di cafe Keiri terdiam mata nya menatap kesatu arah membuat Riko juga memandang kearah sana. Ternyata dihadapan mereka ada Kenzo yang tengah menunggu Keiri.

Kenzo mendekat namun dengan cepat Riko berdiri didepan Keiri ingin melindungi jika Kenzo macam-macam.

"Minggir" ucap Kenzo tak suka.

"Tidak akan" dibalas Riko tak mau kalah.

"Untuk apa kamu kesini?" Tanya Keiri akhirnya membuka suara.

"Aku ingin menyelesaikan urusan kita"

"Gak ada yang harus diselesaikan, kita sudah selesai" ucap Keiri.

"Kamu ninggalin aku tanpa penjelasan apapun itu kamu bilang selesai?"

"Untuk apa aku jelaskan? Kamu juga sudah tau kan alasan aku pergi"

"Tapi itu semua hanya settingan"

"Walaupun settingan tapi kamu juga sudah menikmati tubuh nya kan?" Tanya Keiri yang membuat Kenzo menghela nafas berat.

"Keiri maafkan aku" ujar Kenzo kehilangan kata-kata.

"Aku tidak mau bodoh dua kali"

"Aku dalam keadaan tidak sadar" bela Kenzo lagi.

"Yang terjadi sudah terjadi, untuk itu tolong tinggalkan aku"

"Kau dengar sendiri, dia tidak mau lagi menemui mu, jadi jangan mengganggu nya lagi" Riko ambil bicara.

"Siapa kau?" Tanya Kenzo begitu tak suka.

"Aku?" Riko melihat Keiri sebentar seolah meminta izin.

"Aku adalah pacar nya"



VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang