Chapter 42

601 25 0
                                    

Riko berjalan menggunakan pakaian sehari-hari. Kali ini tidak dengan topi atau masker. Tidak serba hitam juga. Pagi ini dia akan pulang kerumah, rumah yang sudah ditinggalkan nya selama 5 bulan lama nya. Selama 5 bulan juga dia tidak pernah mengobrol dengan ibu nya termasuk mengobrol di media sosial karena Riko memblokir semua media sosial ibu nya.

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menitan akhirnya sampailah dia dikediaman nya. Rumah yang selalu jadi alasan nya untuk pulang. Gerbang dibuka dengan agresif dengan penjaga.

"Akhirnya tuan muda pulang" ujar penjaga begitu senang.

"Bagaimana keadaan bapak?" Tanya Riko ramah.

Dibanding akrab dengan orang-orang jabatan tinggi sosial, Riko lebih banyak punya teman yang berkekurangan.

"Sehat tuan, silakan masuk, nyonya sedang menunggu"

"Baik"

Begitulah percakapan singkat itu berakhir, Riko melangkah masuk kedalam rumah. Benar saja, ibu nya sudah menunggu nya di ruang tamu. Ibu nya yang melihat kedatangan Riko mulai tersenyum cerah,ibu nya berdiri untuk sekedar memeluk anak satu-satunya itu. Namun dingin nya, Riko berlagak seolah buta tidak melihat ibu nya. Riko mengambil posisi duduk yang jauh dari ibu nya.

"Kamu mau sampai kapan tinggal diluar?"

"Sampai anda mau membiarkan saya menentukan pilihan saya sendiri"

"Aku ini mama mu, tidak perlu berbicara formal begitu"

"Untuk apa memanggil pulang?"

"Riko, maafkan mama"

Riko terdiam.

"Kali ini mama salah, mama terus memaksa kamu dengan kemauan mama, mama minta maaf"

"Untuk apa minta maaf? Untuk diulangi?"

"Tidak seharusnya mama menjerumuskan kamu seperti itu"

"Mama sudah tau aku tidak suka dijodoh-jodohkan seperti itu, aku punya hidup ku sendiri ma, aku udah bisa menentukan"

"Iya mama tau"

"Lebih parah nya lagi mama bersekongkol dengan perempuan licik itu untuk membuat aku melakukan hal tak senonoh dengan anak nya, apakah ini definisi ibu sayang anak nya?"

Ibu nya menangis kecil.

"Mama tau betapa sakit nya aku saat tau mama juga terlibat? Aku kira mama akan berada dipihak aku, pihak anak nya, tapi apa? Aku salah kan?"

"Mama minta maaf Riko, mama menyesal"

"Kalau minta maaf untuk melakukan lagi mending  tidak usah"

Mama nya berjalan dan duduk disamping Riko, menggenggam tangan anak nya itu dengan penuh keyakinan supaya anak nya percaya pada omongan nya. Dia akui bahwa kelakuan nya kali ini kelewatan.

"Kali ini mama akan berubah sayang, mama janji akan membiarkan kamu menentukan sendiri saja"

Riko memandang ibu nya sebentar. Ada rasa tak tega melihat ibu nya menangis. Rasa nya Riko ingin mengusap air mata itu. Merasa bahwa Riko adalah anak yang buruk karena membuat ibu nya menangis.

"Kamu pulang ya? Mama kesepian"

Riko menghela nafas nya pelan. Menatap mata ibu nya untuk mencari kebohongan tapi kali ini nihil. Seperti nya ibu nya benar-benar mengalah kali ini.

"Aku harus membereskan barang-barang ku dulu"

"Kamu mau pulang?"

"Iya"

"Akhirnya" dipeluk nya Riko dengan erat untuk menyalurkan kebahagiaan nya itu.

"Maafin mama ya sayang"

"Iya, maafin aku juga, mungkin aku kekanak-kanakan main kabur dari rumah"

"Mama yang salah sayang"

Kenapa Riko semarah itu dengan ibu nya? Jawaban karena ibu nya selalu menjodohkan Riko dengan perempuan ahli-ahli agar Riko segera menikah. Mungkin terdengar tidak terlalu mengkhawatirkan tapi hal ini juga tidak semudah itu.

Di empat tahun sebelum nya ketika awal-awal ibu nya mulai menjodoh-jodohkan Riko ibu nya melakukan hal yang salah. Yaitu ketika Riko dijebak di hotel oleh suruh ibu nya. Riko terjebak didalam sana dengan perempuan kenalan ibu nya. Riko mengancam akan melompat dari jendela yang waktu itu ada dilantai 7. Itu pertama kali Riko kabur dari rumah dan setelah beberapa Minggu Riko terpujuk untuk pulang.

Dua tahun kemudian ibu nya melakukan hal yang salah lagi. Ibu nya bersekongkol dengan ibu dari perempuan yang akan dijodohkan dengan nya. Persekongkolan mereka adalah memberikan Riko obat tidur dan menyuruh perempuan yang dijodohkan dengan nya untuk berpura-pura sudah berhubungan badan dengan Riko. Sehingga mau tidak mau Riko harus menikahi nya.

Tapi ternyata Tuhan memberikan cahaya pada Riko, saat ibu nya membuatkan minum Riko ikut ke dapur untuk ke toilet. Awal nya Riko heran kenapa tidak pembantu saja yang buatkan, Riko tak banyak pikir mungkin karena tamu spesial. Tapi terbongkar ketika Riko melihat ibu nya memasukan obat kedalam sana dan berbicara licik soal rencana nya.

Riko kabur lagi dari rumah dan tak pulang lagi hingga kini dia kembali lagi.

Dia hanya berharap kalau ibu nya benar-benar berubah dan tak menghalalkan segara cara agar egois nya terpenuhi. Menurut Riko anak itu berhak memilih walaupun orang tua lebih tau soal anak nya. Biarpun akan terjerumus pada hal yang tidak baik tapi anak berhak memilih jalan hidup nya. Boleh menuruti omongan orang tua tapi jangan seperti menyembah kepada Tuhan.



VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang