Chapter 51

540 22 0
                                    

Jadi, disini lah pria keras kepala itu berakhir. Semua nya dia pertaruhkan untuk hal yang belum pasti akan dia raih. Riko tiba di negara kelahiran orang yang di cintai nya, benar sekali orang itu Keiri. Tujuan nya dia sudah tau harus kemana, dia tau tempat tinggal Keiri dan tau dimana Keiri bekerja saat ini juga. Orang suruhan nya memang tidak pernah mengecewakan.

Riko terlihat tidak asing sama sekali dengan negara ini, entah karena orang yang dia cintai lahir disini atau bagaimana. Inti nya dia seperti di negara nya sendiri. Senyum nya terus mengembang dari tadi, membuat beberapa orang heran bahkan berteriak histeris. Entah apa yang terjadi.

Riko membuka hp nya sebentar lalu menutup nya dan menyimpan nya di saku jaket nya. Langkah nya terlihat sigap dan pasti mau kemana. Kali ini tidak boleh lepas, sama sekali tidak boleh lepas.

Setelah berjalan kaki cukup lama, akhirnya sampailah dia pada tempat tujuan nya. Tempat tinggal Keiri. Rumah berukuran sedang dengan dominasi warna putih, tampak sederhana, benar-benar menggambarkan seorang Keiri yang dia kenal. Sederhana tapi sempurna.

"Om baik!" Panggil seseorang.

Riko kaget mendengar seseorang memanggil nya dari arah belakang. Riko membalikkan badan nya dan itu adalah Keiri, Kenzo dan Bara. Bara langsung berlari kearah Riko dan memeluk Riko, sementara Keiri terlihat masih kaget dan jangan tanya raut wajah Kenzo yang sudah mau membusuk melihat pemandangan itu.

"Hei, apa kabar?" Riko langsung memeluk erat Bara.

"Aku baik, kalau om baik?" Wajah Bara benar-benar terlihat senang.

"Om juga baik, kenapa pergi tiba-tiba? Padahal om cariin"

"Kata mama om gak bisa ikut" Bara memandang Keiri lalu balik memandang Riko.

"Ahh benar, om gak bisa ikut tapi sekarang om disini, siapa yang senang?"

"Aku aku aku!" Gembira Bara sambil lompat-lompat.

"Anak pintar"

"Untuk apa kau kemari?" Tanya Kenzo tak senang.

"Kenzo, jangan bertengkar didepan Bara, tidak baik" Keiri mengingatkan.

"Aku hanya bertanya"

"Aku butuh bicara Keiri" ujar Riko.

"Silakan masuk dulu, baru tiba disini?" Keiri mendekati Riko.

"Iya, aku harus mencari tempat tinggal lagi"

"Kalau begitu kau tinggal dulu dirumah ku, besok pagi baru mencari, lagipula ada Bara juga" usul Keiri asal, entah kenapa juga dia mengusulkan ini padahal rumah nya cuma ada 1 kamar. Untuk dia dan Bara.

"Tidak bisa!" Bantah Kenzo.

"Kenapa tidak? Apa kau punya keluhan?"

"Keiri, bagaimana bisa kamu biarkan dia tinggal dirumah mu?"

"Kenapa? Lagipula ada Bara, bukan hanya aku dan dia saja" jawab Keiri enteng.

"Kenapa aku yang tinggal disini tidak boleh?" Kali ini Kenzo benar-benar kesal. Keiri pilih kasih.

"Kamu beda urusan"

"Apa nya yang berbeda, jelas-jelas dia orang asing di antara kita"

"Sebenarnya, orang asing itu adalah kamu, setelah berpisah di masa lalu semua orang menjadi asing"

"Keiri"

"Jika kamu ingin marah dan mengamuk tidak jelas, lebih baik pulang saja, aku tidak mau Bara menyaksikan amarah mu itu"

"Baik lah, aku pulang, dan kau, aku peringatkan, jangan macam-macam dengan Keiri kalau tidak aku patahkan leher mu" Kenzo menunjuk-nunjuk dada Riko dengan jari nya.

"Sebelum itu pulang lah dulu dan istirahat kan otak mu"

Setelah mendengar ucapan menyebalkan Riko akhirnya Kenzo pergi dengan muka kesal. Keiri hanya bisa geleng-geleng kepala lalu mempersilakan Riko untuk masuk dulu.

Mereka masuk kedalam rumah, pintu di biarkan terbuka karena cukup panas. Riko langsung duduk bersama dengan Bara yang tengah duduk dilantai sambil memainkan mainan nya. Bahkan baju sekolah nya belum di ganti.

"Bara, mama bilang apa? Kalau sehabis pulang langsung mandi, ganti baju, makan, baru main kan?" Keiri sudah berkacak pinggang.

"Iya"

*Sudah, jangan di marahi, dia masih anak-anak"

"Kamu bilang begitu seperti seorang ayah saja"

"Benar" jawab Bara dengan suara kecil.

"Apa?" Keiri memastikan apa yang Riko katakan.

"Tidak, Bara dengarkan mama mu itu dan mandi sana"

"Oke, om baik"

Bara berlari dengan riang menuju kamar nya lalu keluar dengan membawa handuk yang melingkar di leher nya. Riko menyingkirkan mainan Bara di samping agar tidak membuat orang tersandung nanti nya. Riko berjalan menuju Keiri yang tengah membuat makanan.

Riko duduk di kursi, di pandangi punggung Keiri. Keiri terlihat sibuk memasak lalu beberapa menit kemudian Keiri berhasil menangkap basah Riko yang tengah lekat memandangi nya. Riko tersipu malu dan mengahlikan wajah nya.

"Jadi, mau jelaskan kenapa kesini?" Tanya Keiri membuka pembicaraan.

"Itu sudah jelas, aku menyusul diri mu" jawab Riko santai.

"Kenapa?"

"Keiri, entah kau pura-pura tidak tau atau bagaimana, jelas-jelas aku mengejar mu saat ini" ungkap Riko terus terang.

Keiri terdiam lalu berusaha untuk terlihat biasa saja. Riko menyadari itu.

"Keiri, aku tau siapa kamu, dari Bara dan Kenzo, aku sudah tau, aku menerima mu, aku juga berharap kamu membalas yang sama juga tapi itu dengan catatan tidak memaksa mu"

Riko menghela nafas nya, mungkin ini saat nya.

"Keiri, aku mencintai mu, aku ingin bersama mu" ucap Riko dengan nada serius.

"Om" suara Bara tiba-tiba membuat suara jadi canggung.

"Bara" Keiri bahkan tidak tau harus bagaimana.

"Om cinta mama?"

Kedua nya terdiam dan saling pandang, mereka tidak tau harus jawab apa.


VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang