Chapter 11

1.1K 59 0
                                    

Keiri sudah siap didalam mobil, dia tengah menunggu Kenzo yang lupa mengenakan jaket nya. Keiri masih saja terkejut dengan Kenzo yang benar-benar akan membawa nya membeli gado-gado. Rasa nya beda saja, seorang Kenzo Berthazorn orang kaya yang melintir kemana-mana, dimana tipe orang seperti Kenzo harus nya duduk dikursi restoran mewah dengan hidangan yang tak akan bisa ditemukan di pinggir jalan.

Tapi? Hari ini pemuda itu mengubah pendapat Keiri.

Pintu mobil dibuka dan Kenzo masuk tapi tak langsung menyalakan mesin mobil. Keiri binggung.

"Kenapa bos? Ada yang ketinggal?" Tanya Keiri.

Kenzo menggeleng "Tidak ada, saya hanya ingin lama-lama disini"

"Kenapa?"

"Tidak ada, kita berangkat"

Kenzo menyalakan mesin mobil dan mulai menjalankan mobil nya. Sepanjang perjalanan Keiri hanya menatap keluar jendela yang entah apa membuat nya tertarik, tanpa ada niat mau melihat kearah lain. Hal tersebut berhasil menarik inisiatif Kenzo untuk menarik pelan rambut Keiri, sontak itu langsung mengundang tatapan tajam dari Keiri.

Apa yang dilakukan Kenzo? Tertawa.

Keiri mengerutkan kening nya "kenapa ketawa?"

"Memang nya tidak boleh?" Tanya Kenzo balik.

"Bos tuh makin hari makin aneh tau gak?"

"Dari segi mana?"

"Ya... Ya bos aneh gitu, bos gak ngerasa?"

"Tidak, saya normal"

Keiri binggung "bos tuh akhir-akhir ini ada masalah?"

Kenzo menggeleng.

"Masalah nya aneh nya bos tuh ke saya gitu"

"Maksud kamu?"

"Bos... Lagi jatuh cinta ya?"

Kenzo diam.

"Bos" panggil Keiri pelan dan itu membuat Kenzo menoleh.

"Iya"

Keiri menutup mulut nya "sama siapa? Saya kenal gak? Cantik gak?"

Kenzo tidak menjawab malah dia menatap kearah Keiri.

"Bos" panggil Keiri lagi, diri nya terlanjur penasaran.

"Kamu kenal, orang nya cantik"

"Masa? Nama nya?"

"Kepo kamu"

Keiri berhenti bertanya, mana mungkin Kenzo memberitahu nya soal orang yang dia sukai.

Begitu tiba Keiri yang pertama turun lalu Kenzo menarik tangan Keiri untuk ikut bersama nya. Hanya ada satu orang yang duduk dikursi sipenjual gado-gado itu, biasa nya walaupun hanya satu pembeli tapi yang dia pesan banyak. Dan itu butuh waktu tunggu.

"Nak Kenzo!" Panggil si penjual histeris.

Kenzo tersenyum dan menghampiri si penjual itu lalu menarik tangan Keiri untuk ikut duduk juga.

"Apa kabar bi?"

"Baik nak, Kamu gimana?"

"Baik juga saya"

"Berapa bungkus?"

"Kamu mau juga kan?"

Keiri mengangguk tanpa niat untuk buka suara.

"2 bungkus bi, mau yang pedas?"

Keiri mengangguk lagi.

"Yang pedas ya bi, Kamu hilang suara?"

Keiri menggeleng. Hal itu mengundang tangan Kenzo yang mengusap-usap rambut nya pelan. Keiri merasakan jantung nya berdegup dengan kencang dan malu nya lagi Keiri merasakan bahwa pipi nya panas.

"Itu pipi kamu kenapa?"

Keiri memalingkan muka nya. Astaga, bagaimana bisa Keiri seperti ini. Kenzo hanya mengusap rambut nya saja, bukan apa-apa.

"Pacar nya malu itu" jawab bibi cepat.

"Malu? Malu kenapa kamu?"

Keiri makin menundukkan kepala nya dalam-dalam, dia sudah tak kuat untuk melihat Kenzo lagi. Rasa nya Keiri ingin hilang dari muka bumi ini sekarang juga. Diam-diam Keiri menarik nafas nya dalam-dalam lalu menghembuskan nya perlahan lalu membaca doa semoga dia bisa melewati ini semua.

"Kamu sakit?" Kenzo yang akan mengecek suhu Keiri langsung ditepis oleh Keiri.

"Engga"

"Lalu kamu kenapa?" Tanya Kenzo yang berusaha untuk mengecek suhu tubuh Keiri.

"Engga, saya gak malu, siapa coba yang malu"

"Kamu...."

"Engga, saya gak malu bos"

"Nak Kenzo, jangan ditanya terus, nanti pacar nya makin malu" ujar bibi itu tersenyum.

"Kalau sakit kerumah sakit aja, mau?" Tawar Kenzo dengan raut khawatir.

"Ihh bos! Saya gak malu"

"Saya daritadi tidak bilang kamu malu, saya tanya kamu sakit apa tidak"

Keiri diam, Keiri merutuk diri nya dalam hati.

Apes banget Lo Kei, ini semua gara-gara gado-gado

Kenzo memilih untuk diam saja, karena dia mendapatkan reaksi Keiri yang terus memerah dibagian pipi nya.

Saat pesanan orang pertama sudah selesai sekarang adalah giliran pesanan Kenzo. Kenzo mengamati setiap gerak-gerik bibi bikin gado-gado. Lalu pada saat bibi membuka toples gula merah Kenzo langsung mengambil satu gumpalan kecil dan memakan nya. Bibi hanya tersenyum.

Keiri malah memukul Kenzo pelan, hal itu membuat Kenzo menatap nya heran.

"Kenapa?"

"Jangan dimakan dong, itu kan buat jualan bibi"

"Gpp, nak Kenzo memang sering seperti ini" ujar bibi tersenyum.

"Udah bos jangan makan lagi, nanti habis lagi, kalau mau beli aja"

"Tidak mau, bibi aja tidak marah, kenapa kamu marah?"

"Nanti habis" ucap Keiri memukul tangan Kenzo yang akan mengambil lagi.

Kenzo mendengus kesal mendapatkan pukulan dari Keiri tapi Kenzo juga senang.

"Itu tangan nya gak mau dilepaskan dulu?"

Spontan kedua nya langsung melihat ketangan masing-masing, lalu saling menatap sebentar. Kedua nya melepaskan dengan kompak, lalu saling memalingkan wajah. Bibi hanya tersenyum melihat kejadian itu. Keiri memilih untuk pergi kemobil tanpa izin dari Kenzo, diri nya sudah tidak tahan lagi.

"Pacar apa calon nak?" Tanya bibi.

"Calon bi, doakan aja"

"Cantik" komentar bibi tersenyum.

Kenzo benar-benar tak bisa mengendalikan niat nya untuk bilang seperti ini, rasa nya itu seperti air yang terus mengalir tanpa bisa dihentikan.

VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang