Chapter 35

676 29 2
                                    

Beberapa tahun berlalu...

Wanita itu mengelap semua meja yang terlihat kosong, agar saat ada pelanggan maka nya semua nya sudah terlihat bersih dan higenis. Keiri mengusap kening nya yang berkeringat dengan tisu yang selalu tersedia di dalam saku celana nya. Disini lah dia, Amerika. Setelah kejadian naas yang menimpa diri nya dengan pria yang di cintai nya, Keiri memutuskan untuk melarikan diri dari kenyataan.

Keiri sempat berpikir apakah ini yang terbaik untuk nya, apakah semua nya akan berjalan biasa saja setelah liku yang terjadi. Untung saja saat itu Kenzo memberikan gaji Keiri sebelum pernikahan mereka, dengan uang itu lah Keiri memutuskan untuk pergi sejauh-jauh nya.

Apakah selama ini Kenzo merindukan nya?
Memikirkan nya?
Mencari nya?

Rasa nya tidak, karena tak ada satu pun tanda-tanda Keiri dicari oleh Kenzo. Mungkin saja Kenzo sudah bahagia dengan Angel yang waktu itu menjadi alasan terkuat Keiri meninggalkan Kenzo.

Menerima fakta bahwa Keiri dan Angel hamil dalam waktu yang bersamaan membuat Keiri cukup terpukul. Bagaimana tidak? Disaat sudah akan menjadi rumah tangga, malah mendengar berita naas dari narasumber nya langsung.

"Aku pamit dulu ya? Mau jemput Bara sekalian" ucap nya pada teman kerja nya, Lissa.

Mendadak dia merindukan Cassandra dan Satria yang merupakan orang terdekat nya. Semua nya berlalu begitu cepat. Entah apa yang terjadi pada kedua nya. Keiri benar-benar memutuskan untuk hilang komunikasi.

"Oke, kamu hati-hati, enak nya tidak dapat jatah malam" ucap Lissa dengan nada lemah.

Keiri tau persis bahwa Lissa ingin tukar jam kerja "Kamu tidur di siang hari, biar malam nya fit"

"Kamu enak ngomong gitu, aku susah tidur siang"

"Coba aja" saran Keiri.

"Oke, sana gih, Bara kasian"

"Oke, bye"

Keiri merapikan barang-barang nya lalu pamit dengan yang punya restoran. Kaki nya melangkah dengan mantap menuju ke suatu tempat.

Awal sampai disini tentu Keiri merasa frustasi, karena Keiri tidak terlalu bisa berbahasa Inggris, tapi untung nya dia bertemu dengan Lissa yang merupakan orang Indonesia yang merantau kerja ke Amerika. Sejak saat itu Keiri dan Lissa menjadi akrab.

Keiri tinggal beberapa hari dirumah Lissa sebelum akhirnya Lissa membantu Keiri mencarikan tempat tinggal yang cukup murah. Sudah ditawarkan untuk tetap tinggal dengan Lissa saja tapi Keiri menolak. Lissa baik, seperti Cassandra.

Apakah Keiri merindukan orang-orang dimasa lalu nya? Sangat. Baik Cassandra, Satria, Pak Apung, dan Kenzo. Keiri bahkan menangis ketika sekelibat kenangan dengan semua orang itu terlintas dikepala nya. Rasa nya begitu berat saat itu tapi Keiri belajar ini semua belum berakhir.

Keiri sampai di tempat tujuan nya, mengetok pintu dan tak lama di buka oleh seorang anak laki-laki yang baru berumur 6 tahun.

"Mama" panggil nya riang.

∆∆∆

Seperti malam-malam sebelum nya, semua nya terlewat dengan bantuan alkohol yang mampu menenangkan hati dan pikiran. Kenzo masih sama. Menutup diri nya, menjadi pendiam, dingin, sulit didekati dan hemat dalam berbicara.

Setelah kejadian pergi nya Keiri yang entah kemana, hilang tanpa jejak membuat Kenzo kacau balau. Seolah jika mati saat ini pun dia sudah tak perduli lagi.

Tok tok tok!

"Kenzo, ini mama"

"Masuk aja ma" ucap Kenzo.

Hidung Wulan langsung disambut dengan bau alkohol yang cukup pekat, membuat nya megibas-gibaskan tangan nya untuk menghilangkan bau itu. Wulan berjalan menghampiri Kenzo yang duduk dipinggir kasur membelakangi nya. Wulan sedih melihat anak nya seperti ini, tak punya harapan untuk hidup kembali.

"Kenzo, jangan terlalu dipikirkan" diusap-usap nya punggung Kenzo.

"Tidak bisa ma" lirih Kenzo pelan.

"Sayang, kalau misal nya Keiri memang untuk kamu dia akan kembali dengan sendiri nya" kata-kata yang sudah entah berapa kali Kenzo dengar.

"Kapan ma? Aku sudah menunggu lebih dari 2 tahun, tapi Keiri tak kunjung pulang"

"Kapan pun itu jika memang Tuhan mau dia sama kamu, dia akan kembali, kamu yang sabar ya"

Kenzo hanya mengangguk saja.

"Zo, kakak kamu mau pulang kesini" ujar Wulan.

"Untuk apa?" Kenzo tampak binggung.

"Dia ingin pulang saja, dia rindu keluarga kata nya"

"Kapan?"

"Besok dia sudah tiba, kamu yang jemput ya" minta mama nya.

"Oke"

"Ya sudah, kamu istirahat, kurangin minum yang begini, Keiri akan sedih melihat kamu seperti ini" Wulan merebut alkohol ditangan Kenzo dan diletakkan nya di meja.

Wulan berjalan keluar, setelah mendengar tertutup nya pintu kamar, Kenzo meneguk lagi alkohol yang berada di samping nya.

"Tau aku masih hidup saja tidak, bagaimana mama tau Keiri bersedih?" Gumam Kenzo.

Kenzo menutup mata nya saat itu juga air matanya mengalir. Perih, sedih, sakit, semua nya dia rasakan. Hanya ada kesedihan didalam diri nya, tidak ada sedikitpun kebahagian yang ingin menghinggap diri nya. Seolah berkata tak Sudi.

"Keiri...." Lirih nya.


VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang