Chapter 21

901 41 0
                                    

Keuntungan jika di hari minggu untuk Keiri pribadi adalah bisa tidur seenak nya tapi itu musnah karena dia harus tetap bekerja, keuntungan lain nya adalah jalan-jalan bersama teman, pacar, keluarga atau pun jalan-jalan sendiri. Tapi sekali lagi itu juga hangus begitu saja karena Keiri KERJA!

Seandainya Kenzo memberikan nya libur pada hari minggu maka Keiri akan melakukan apa yang dia ingin, yang membuat nya merasa nyaman dan tak ingin memikirkan hal-hal yang berat. Sebelum bekerja dengan Kenzo, hari minggu seperti ini Keiri habiskan dengan jalan-jalan bersama Satria tapi jika Satria sibuk maka Cassandra adalah labuhan terakhir nya.

Mendadak Keiri mempunyai pikiran untuk mengunjugi ibu nya. Rasa rindu tiba-tiba mengentayangi nya, ada yang hilang ketika Keiri mengingat kembali apa yang terjadi dengan keluarga nya dimasa lalu. Sedih walaupun sudah lama berlalu? Benar. Sampai sekarang pun jika di tanya Keiri akan menjawab bahwa diri nya masih sangat tidak menyangka dengan apa yang terjadi. Baik dengan kedua orang tua nya, rumah nya dan detik ini juga.

Keiri mencoba menghilangkan rasa sedih nya itu dengan menggelengkan kepala nya kuat.

"Apa yang kamu pikirkan?" Suara Kenzo tiba-tiba terdengar dibelakang nya.

Untung bukan setan!

Keiri kembali melihat ke depan tanpa menjawab pertanyaan Kenzo. Kenzo yang merasa diabaikan mendudukkan diri nya didepan Keiri, jadi saat ini mereka hadap-hadapan. Keiri menatap Kenzo lama begitu juga Kenzo yang membalas nya dengan tatapan tajam.

"Kamu sudah mulai suka sama saya?" Tanya Kenzo iseng.

"Engga" jawab Keiri cepat.

"Lalu kapan?"

"Mana saya tau bos, kalau suka sama seseorang gak perlu waktu, karena cinta datang semau nya dia, mana kita tau dia datang nya kapan"

"Iya saya paham, kamu bosan tidak?"

Keiri hanya mengangguk.

"Ayo kita jalan"

"Apa?"

"Jalan"

"Kita?" Tunjuk Keiri bergantian ke diri nya lalu ke Kenzo. Saking tidak percaya nya.

"Iya, kita berdua, ada yang salah?" Tanya Kenzo yang dibuat binggung. Karena drama-drama yang dia tonton memang sudah seharusnya pihak laki-laki mengajak jalan pihak perempuan.

"Tumben bos baik?"

"Lagi baik aja"

"Apa sih? Jawaban nya gaje"

"Gpp, jadi kan?"

"Oke lah, karena bos maksa"

"Kamu lucu, jadi pelawak aja"

"Engga"

"Kenapa?"

"Gaji nya gak sebesar yang bos kasih ke saya"

"Apalagi cinta saya sama kamu kan?" Tanya Kenzo sedikit tersenyum.

Keiri mengeluarkan tawa nya seketika, masalah nya tadi jika tidak salah menganalisa Kenzo tengah menggombali nya. Muka Kenzo yang datar, kaku, cuek sangat tidak cocok untuk gombalan receh yang hanya dilakukan oleh buaya darat. Ini momen langka, seharusnya tadi Keiri merekam nya.

"Kenapa tertawa?" Kenzo mulai mengerutkan kening nya tanda dia binggung.

"Bos mau jadi playboy?"

"Saya bukan tipe seperti itu"

Keiri mengangkat bahu nya tak perduli, rata-rata pria akan mengatakan seperti itu tapi setelah semua nya begitu berat dengan tega nya pria itu mempermainkan perasaan perempuan lalu bermesraan dengan yang lain lagi lalu mengucapkan hal yang sama lagi. Sekarang pria seperti itu sedang trending dimana-mana. Tapi bodoh nya....

Perempuan tetap suka!

∆∆∆

Keiri benar-benar senang hari ini, minggu tak terbuang percuma dirumah Kenzo. Ternyata bos nya itu 'peka' juga. Kenzo mengajak nya ke mall untuk bermain di Timezone bahkan mereka sangat lama berada disana, setelah dari situ Kenzo mengajak nya mencicipi makanan ringan yang dijual di pinggir-pinggir jalan dan itu enak-enak, Kenzo juga mengajak Keiri ke pasar malam dan menghabiskan waktu dengan mencoba semua wahana disana, dan terakhir disini lah mereka. Sebuah restoran.

Keiri menyantap hidangan didepan nya dengan rakus, sementara Kenzo terus melihat kearah ponsel nya. Bukan cuma di restoran ini, saat dipasar malam juga Kenzo sudah tak fokus dengan acara jalan-jalan mereka tapi yang nama nya Kenzo diri nya mencoba semaksimal mungkin untuk menyakinkan.

"Saya ke toilet sebentar" pamit Kenzo yang hanya diangguki 'iya' oleh Keiri karena tak bisa menjawab dengan mulut penuh makanan.

∆∆∆

Keiri rasa menunggu bukan hal yang harus dibanggakan, Keiri risih dengan suasana ini. Duduk seperti orang bodoh dengan piring makanan yang sudah kosong diatas meja. Bolak-balik membuka ponsel nya dan keluar-masuk sosial media.

Kurang lebih sudah 20 menitan Kenzo pamit ke toilet, Keiri mulai risih. Keiri bangun dari duduk nya dan mulai menuju arah toilet. Tapi saat didekat kasir mata nya menangkap sosok yang dia tunggu sejak tadi hingga membuat langka nya berhenti.

Ada rasa aneh dihati nya.

Sesak? Entah lah.

"Mbak, meja tuan Kenzo biar dia sendiri yang bayar" ucap Keiri sambil menunjuk meja yang digunakan nya dengan Kenzo.

"Ohh iya mbak" kata kasir nya sambil mengangguk.

Keiri membuka ponsel nya ketika sudah berada di luar restoran. Mengetikkan beberapa hal disana lalu mengirimkan nya.

Bos Rese😒

Bos saya pamit duluan, gak enak badan


VOTE NYA JANGAN LUPA.

VOTE, KOMEN DAN SHARE AGAR SEMUA NYA JADI TAU!

TBC!

Bos and Me [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang