thirty one

552 32 3
                                    

Naufal sudah menunggu Syifa di luar wc. Dari tadi gadis itu tidak keluar-keluar, padahal tadi sudah hampir selesai. Naufal kembali masuk ke wc. Ia kaget melihat kondisi Syifa sekarang, wajahnya sangat pucat dan lemas.

"Lo kenapa?!" Ucap Naufal khawatir.

"Kayaknya...ma..ag gue kambuh.." Lirihnya.

Naufal segera menopang tubuh Syifa ke UKS, karena UKS belum di kunci. Beberapa murid yang belum pulang banyak menatap mereka, ada yang memfoto ada pula yang memvideokan mereka. Tubuh Syifa terbaring lemah di ranjang UKS. Ternyata ada temannya yang mengikuti ekstrakurikuler PMR yang masih berada disana.

Naufal berlari menuju parkiran, ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya dipenuhi dengan kondisi Syifa sekarang. Gadis itu tadi terlihat sangat pucat dan lemas. Ia membeli beberapa makanan dan juga minuman. Lalu ia kembali menghampiri Syifa.

Naufal menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulut mungil Syifa. Syifa menerimanya, ia mengunyah makanan itu.

"Udah" Ucap Syifa "Gue udah kenyang"

"Tapi lo makan baru dikit" Jawab Naufal.

"Ini Fa, diminum obatnya" Ucap Lia temannya memberikan obat maag "Lain kali lo ngga boleh telat makan"

Syifa mengangguk, ia meneguk obat yang di berikan Lia "Udah mendingan, ayo pulang" Ajak Syifa kepada Naufal.

"Serius?"

Syifa mengangguk.

"Lo tunggu disini bentar, gue mau balik ganti mobil. Kalo pakai motor, dingin" Ucap Naufal.

"Ngga usah, ngga apa-apa kok"

Naufal mengangguk, ia melepaskan jaketnya lalu memasangkannya di tubuh Syifa. Untuk kesekian kalinya Syifa merasakan hangatnya jaket itu. Naufal menuntutnya menuju parkiran.

***

Drtt..drtt..

Handphone Syifa terus berbunyi dari tadi di atas naskah. Syifa meraihnya, ada 25 panggilan tak terjawab dari Shireen. Handphone itu kembali berbunyi untuk kesekian kalinya.

"SYIFA!" Teriak Shireen dari sebrang sana.

"Hm" Dengus Syifa.

"LO NGGA APA-APA?!" Ucap Shireen masih dengan suara melengkingnya.

"Ngga usah teriak" Syifa malah menasehatinya.

"Hehe" Shireen terkekeh "Lo ngga apa-apa? Sakit apa?" Tanyanya dengan merendahkan nada bicaranya.

"Ngga apa-apa kok" Jawab Syifa "Oh iya lo tau dari siapa kalo gue sakit?" Lanjutnya.

"Naufal bilang ke gue, soalnya gue dari tadi nelponin lo tapi ngga diangkat-angkat" Ucapnya kesal.

"Maaf-maaf"

"Lo sakit apa?"

"Maag gue kambuh"

"TUH KAN! UDAH GUE BILANG TADI DI SEKOLAH!" Ujar Shireen sembari memakan cemilannya di sebrang sana.

"Hm"

"Oh iya Fa, kalo lo sakit. Berarti besok lo ngga datang ke tournamen Naufal besok?" Tanya Shireen kembali.

NAUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang