thirty three

507 27 0
                                    

Syifa menelusuri koridor kelas 12 bersama Naufal. Mereka saling bertatapan ketika tahu jika mereka satu kelas kembali. Ternyata bukan mereka berdua saja yang satu kelas. Sudah ada Adit, Azka dan Shireen di dalam kelas tersebut.

"Kok bisa satu kelas lagi?" Tanya Syifa heran, ia berjalan duduk di bangku kosong samping Shireen.

"Ngga tau" Jawab Shireen mengangkat kedua bahunya "Gue aja bingung, kok bisa satu kelas lagi. Hua!! Tapi gue seneng banget sih, bisa kumpul lagi"

"Aku juga, seneng. Bisa satu kelas sama pacar dan temen-temen ngga ada akhlak kayak kalian" Sahut Azka.

Adit menatapnya tajam, ia segera menjitak kepala Azka kuat "Perlu diruqyah nih"

"Setuju! Mari kita ruqyah" Seru Syifa bersemangat.

"Hm Fal, gue duduk satu bangku sama Adit ya? Gantian hehe" Ucap Azka terkekeh.

"Gue ngga mau sebangku sama lo" Jawab Adit menaikan satu alisnya.

"Beh gila!" Azka menggelengkan kepalanya menatap Adit.

Syifa dan Shireen tertawa melihat tingkah laku cowok yang duduk di belakang mereka, hanya Naufal yang sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun. Wajahnya persis seperti tembok, sangat datar.

"Fal! Lo duduk di depan Syifa tu, kan kosong" Ucap Azka menunjukkan jarinya ke bangku kosong di depan Syifa.

Naufal langsung melirik bangku itu, lalu ia meletakkan tasnya dan duduk disana. Ia mengeluarkan earphonenya dan menghidupkan musik di benda pipih yang tengah ia mainkan.

***

Syifa dan Shireen berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

"Lo kenapa ngga bareng Naufal?" Tanya Shireen sembari menunggu bus di halte bersama Syifa.

Syifa mengangkat kedua bahunya "Dia lagi latihan basket"

"Tumben, biasanya mau nganter lo dulu"

Syifa hanya tersenyum "Ngga tau, hm..lo? Kenapa hari ini naik bus? Ngga dianter Azka pulang?"

"Azka nganter Lia"

"Lia? Pmr?"

Shireen mengangguk.

"Hah? Kok bisa?"

"Lia sepupunya, tadi dia sakit. Terus Azka disuruh papa Lia buat dianter ke rumah"

"Kok gue baru tau kalo Lia sama Azka sepupuan"

"Kudet lo"

Syifa melihat ke kiri dan ke kanan "Kayaknya bus selanjutnya masih lama deh, soalnya kita pulang cepet hari ini. Gimana kalo naik taxi aja? Sekalian main ke rumah gue!"

Senyum Shireen perlahan mengembang "Boleh tuh! Ngga sabar mau ngabisin eskrim lo di rumah!"

Syifa melotot melihat ke arah Shireen "Jangan!"

***

Bulan sudah menampakan cahayanya. Syifa dan Shireen tengah duduk di balkon kamar Syifa.

"Segitu sukanya lo sama nih bunga matahari. Rumah lo jadi kayak taman bunga" Shireen menggeleng-gelengkan kepalanya melihat ke sekelilingnya "Fa, fotoin gue dong" Shireen menyodorkan ponselnya ke arah Syifa yang tengah sibuk memakan eskrimnya.

NAUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang