"Hah! Naufal sama Agnes?!" Ucap Syifa dengan nada tinggi yang membuat Shireen meloncat dari tempat tidurnya.
"Kenapa sih Fa?" Tanya Shireen heran.
"Naufal sama Agnes pacaran.." Lirih Syifa melihat layar laptopnya.
"Apaan sih lo, ngga mungkinlah"
"Gue juga awalnya ngga percaya di sekolah tadi orang-orang banyak bilang Naufal pacaran sama Agnes, tapi? Setelah lihat ini gue percaya..."
Shireen merebut laptop dari pangkuan Syifa, ia melihat foto Naufal dan Agnes di akun sosial media Agnes yang diberi caption "my boy❤️"
"Syifa, Syifa, ngga mungkinlah. Cewek-cewek di sekolah juga seringkan bikin ginian pake foto Naufal? Mana mungkin gue percaya. Dia nolak lo demi nih cabe kriting?" Ucap Shireen menatap Syifa yang masih terdiam fokus melihat foto Naufal dan Agnes "Ya udah kita pastiin aja, ini bener atau ngga? Nanti gue telpon Azka dulu"
***
"Lo?! Kenapa lo ngga ngomong dulu sama gue?" Ucap Azka tak percaya dengan pernyataan Naufal bahwa ia sudah berpacaran dengan Agnes.
"Harus izin?" Jawab Naufal acuh.
"Bukan gitu, maksud gue..hm lo tau kan Syifa cinta banget sama lo? Kenapa lo ngga suka sama dia? Bahkan Adit sama abang lo aja udah dia tolak. Itu semua demi lo Fal! Demi lo!"
Naufal terdiam, tidak menjawab satu kata pun pernyataan Azka barusan.
"Kenapa Fal? Jawab gue! Astaga! Gue ngga nyangka" Ucap Azka sembari menjambak rambutnya "Dan oh iya, lo tau Agnes kan? Dia pernah nyakitin Syifa! Lo kenapa sih Fal?
"Udah!" Potong Naufal.
Azka menggelengkan kepalanya tak percaya. Apa yang akan ia katakan jika Syifa bertanya kepadanya.
Drttt...drttt...
Handphone Azka berbunyi di dalam saku baju sekolahnya, ia merogoh sakunya mengambil benda pipih yang terus berbunyi.
"Shireen?" Gumamnya.
"Halo iya sayang?" Ucap Azka setelah merima telpon dari kekasihnya.
"Iya halo, boleh nanya sesuatu ngga?" Tanya Shireen dari sebrang sana.
"Tentu saja boleh, mau nanya apa?"
"Hm.. Naufal pacaran ya? Sama Agnes?"
"Kamu lagi dimana? Lagi sama Syifa?"
"Iya"
Azka terdiam, ia harus menjawab apa sekarang? Jika ia mengatakan yang sebenarnya hati Syifa pasti terluka. Tetapi jika ia berbohong Syifa tidak akan mempercayainya lagi.
"Hei?" Ucap Shireen melalui telepon genggamnya.
"Eh iya?" Jawab Azka tersadar dari lamunannya.
"Bener ya?"
"Iya" Jawab Azka pasrah.
Tuttt. Sambungan terputus.
***
"Lo dengarkan Fa?" Ucap Shireen setelah menutup telpon dengan Azka.
Syifa terdiam.
"Fa?"
"Hm"

KAMU SEDANG MEMBACA
NAUSY
Dla nastolatkówSungguh cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat menyakitkan. Kau seperti tidak pernah memperdulikan kehadiranku. Aku terus berjuang untuk mendapatkan cintamu, mungkin aku masih bisa menunggu kehadiran cintamu. Tapi jika aku telah lelah, mungkin itu...