"Astaga!" Kaget Shireen setelah membuka pintu pagarnya sembari memegang kantung kresek berisi bekas sampah makanan. Ia terkejut saat mengetahui cowok dengan tubuh tegap bersandar di pagar rumahnya.
Naufal menatap kearahnya dengan raut wajah yang datar.
"Ngapain lo kesini? Gue udah punya pacar tau!" Ucap Shireen heran.
Naufal menjawabnya dengan to the point "Nomor gue kayaknya di block Syifa"
"Terus?"
"Syifa cerita ke lo ngga?"
Shireen menggelengkan kepalanya "Setiap gue mau cerita soal lo, pasti ada aja halangan. Dia di panggil dosen lah, ini lah, itu lah. Ya udah jadi dari situ gue ngga pernah mau lagi cerita soal lo"
"Minjem handphone lo"
"Buat? Nelpon Syifa? Dia lagi ada acara makan malam dan semenjak di sana dia bilang kalo dia jarang main handphone apalagi sosmed"
"Kalo Syifa nelpon lo, kabarin gue" Naufal membalikkan tubuhnya ke arah motornya yang terparkir di pinggir jalan.
"Giliran Syifa udah pergi aja, baru nyariin" Gerutu Shireen mengumpat Naufal. Naufal yang mendengarnya hanya menyunggingkan senyumnya.
***
Syifa berjalan mencari sosok yang mengajaknya ke sebuah restoran terkenal di London. Sembari mengotak-atik handphonenya ia terus berjalan masuk ke dalam restoran. Terlihat di sudut ruangan cowok yang ia cari melambai-lambaikan tangan kearahnya.
Ia duduk di depan Reyhan yang sedari tadi menatapnya. Tatapan mata yang seolah terpesona dengan apa yang dilihat.
Pemandangan negara London sangat menyejukkan hati. Mereka duduk di samping kaca besar yang memperlihatkan betapa indahnya pemandangan malam hari.
Reyhan membuka pembicaraannya "Mama mana?"
"Ngga ikut, soalnya kata mama ini kan dinner nya anak muda" Ucap Syifa setelah itu terkekeh pelan "Oh iya kak Gissele mana?"
"Ha?"
"Kak Gissele, katanya mau bareng kak Gissele"
"Oh..itu hm.. Gissele lagi ngga enak badan" Jawab Reyhan sedikit terbata-bata.
"Hm.." Syifa mendengus pelan "Titip salam buat kak Gissele"
"Iya..nanti disalamin. Ini katanya seafood terlezat di kota ini, kamu harus cobain nih...aaa...buka mulut yang lebar" Ucap Reyhan sembari menyuapkan makanan ke mulut Syifa.
Syifa menerima suapannya, sifat Reyhan masih persis seperti dulu. Sangat perhatian terhadapnya walaupun ia hanya adik kelasnya dulu tetapi perlakuannya seperti kakak kandung laki-laki yang harus menjaga adik kecilnya.
"Kenapa tadi ngga mau dijemput? Kamu tadi naik apa kesini?" Tanya Reyhan.
Syifa yang masih sibuk memakan makanan dihadapannya langsung menoleh menatap Reyhan.
Deg
Reyhan menelan salivanya, jantungnya tidak bisa diajak kompromi. Jantungnya terus berdebar kencang saat Syifa menatap ke arahnya. Siapa yang tidak terpesona melihat sosok Syifa.
"Soalnya ngga enak sama kak Gissele, lagian di London banyak taxi tau!" Jawab Syifa jujur.
Reyhan tersenyum "Nanti pulang kakak anter, harus mau!"

KAMU SEDANG MEMBACA
NAUSY
TienerfictieSungguh cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat menyakitkan. Kau seperti tidak pernah memperdulikan kehadiranku. Aku terus berjuang untuk mendapatkan cintamu, mungkin aku masih bisa menunggu kehadiran cintamu. Tapi jika aku telah lelah, mungkin itu...