thirty two

558 31 15
                                    

Sekolah dari SMA ARCANA memenangkan pertandingan basket hari ini. Sebelum pulang mereka makan bersama terlebih dahulu.

Syifa sangat senang karena hari ini SMA Raka dari Bandung akan pulang malam nanti. Dari itu ia tidak akan melihat cowok yang ia benci lagi.

"Fa.."

Syifa menoleh ke sumber suara, tepat di belakangnya sosok yang baru saja ia bayangkan pulang malam ini malah hadir menemuinya. Syifa tidak menghiraukan Raka yang memanggilnya. Ia masih dengan melihat ke kanan dan ke kiri mencari Naufal yang ia tunggu sedari tadi di parkiran.

"Syifa..." Sekali lagi laki-laki itu terus memanggil namanya.

Syifa hanya menoleh ke arahnya, tanpa bertanya satu kata apapun.

"Syifa Annastasia.."

"Kenapa sih?!" Ketus Syifa.

"Maaf..." Lirih laki-laki itu.

"Baru sekarang minta maaf?" Ujar Syifa melirik Raka sinis.

"Fa, gue ngaku salah. Gue ini laki-laki brengsek yang pernah menyia-nyiakan permata hanya demi sampah"

"Sekarang lo ngatain Rayya sebagai sampah?! Lo tuh emang ngga ada hati nurani tau nggak!"

"Rayya udah khianatin gue Fa.."

"Terus urusannya sama gue apa? Itu balasan buat orang udah khianatin mantan pacarnya sendiri. Sekarang lo tau kan rasanya gimana? Nah itu yang gue rasain waktu itu. Dari saat itu lo ngga pernah ngehubungin buat minta maaf empat mata atau apalah. Gue juga ngga ngarep, karena tingkah lo sendiri gue benci sama lo!"

Ya, sekarang Raka hanya bisa terdiam mendengar semua perkataan Syifa yang dilontarkan untuknya. Ia benar-benar laki-laki yang bodoh karena sudah menyia-nyiakan kepercayaan bahkan kesetiaan gadis itu.

"Fa... Apakah ngga ada kesempatan lagi?" Lirih Raka yang sudah melihat wajah Syifa memerah. Ia tau betul gadis benar-benar sedang marah dengannya.

Syifa menatapnya tajam "Menurut lo?"

"Hm.. please kasih gue satu kesempatan lagi Fa"

"Banyak orang yang bilang, kalo seseorang sudah selingkuh sekali. Itu tidak akan cukup sekali, ia akan melakukannya lagi. Dan gue ngga akan mengulangi kesalahan gue lagi buat nerima lo ataupun ngasih lo kesempatan lagi" Jelas Syifa.

"Gue ngga akan ngulangin lagi Fa.."

"Udah cukup!" Bentak Syifa "Lo tau? Gue selalu nangis kalo inget kejadian itu?! Betapa bodohnya gue! Hah! Buat ngelupain lo aja itu sangat sulit buat gue kemarin. Karena lo orang yang paling gue percaya bisa ngekhianatin gue sendiri sahabat lo dari kecil bahkan waktu itu gue ini pacar lo! Gue setiap malem nangis, buat ngelupain lo! Dan sekarang? Hampir 100% gue move on dari lo, tiba-tiba lo dateng di kehidupan baru gue... tapi, walaupun gue belum sepenuhnya move on dari lo. Lo ngga akan menempati posisi lo kayak dulu lagi di hati gue!" Syifa meninggalkan Raka yang masih berdiri kaku tidak berkata apa-apa.

Raka melihat kepergian Syifa yang mulai tidak lagi di penglihatannya. Air mata yang selalu ia usap ketika gadisnya itu sedang menangis. Sekarang? Air mata itu keluar karenanya. Betapa bodohnya ia telah menyia-nyiakan gadis itu. Tidak ada lagi kesempatan baginya untuk merangkai kisah cinta yang pernah mereka lalui, seperti dulu.

Naufal berjalan ke arah parkiran, karena dari tadi Syifa sudah menunggunya. Ia berpapasan dengan Raka.

"Jagain Syifa, jangan lo sia-siain.Meski gue masih ngga rela kalo dia bahagia sama orang lain" ucap Raka tiba-tiba tepat di telinganya.

Naufal hanya menatapnya, kenapa Raka bicara seperti itu kepadanya. Kemarin Raka sangat membenci Naufal. Naufal terus berjalan tanpa menghiraukan Raka, ia mencari Syifa ke sana ke mari. Tetapi ia tidak menemukannya.

NAUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang