forty five [END]

1.1K 45 15
                                    

Enam tahun kemudian..

Suasana kota, penampilan, dan begitu pula dengan umur, semuanya sudah berbeda dari enam tahun silam. Syifa berhasil lulus di universitas yang berada di London. Usahanya selama ini tidak menghianati kerja kerasnya selama berjuang di negara orang. Anna -selaku ibu dari Syifa pasti sangat bangga terhadap anak semata wayangnya.

Syifa akan kembali ke negara tempat ia dilahirkan. Melanjutkan pekerjaannya disana, sebagai dokter muda yang sudah memiliki banyak pengalaman.

Syifa melepaskan foto-foto yang melekat di dinding kamarnya. Ia menyusun rapi barang-barang lainnya di dalam koper besar. Bajunya sudah selesai ia kemas dengan rapi di dalam koper lainnya. Ia tersenyum melihat sekeliling ruangan yang sudah kosong dan rapi.

"Semoga hari-hari selanjutnya selalu bahagia. Terimakasih London! Sampai jumpa!" Ia menutup pintu kamarnya dengan menyeret dua koper keluar kamar.

"Udah siap?" Tanya Anna saat Syifa baru turun dari lantai dua. Syifa hanya mengangguk mengiyakan ucapan ibunya.

"Taxi udah ada di depan, mama mau ambil beberapa barang lagi di kamar mama"

"Iya ma.." Syifa keluar dengan menyeret koper menuju mobil taxi yang terparkir di depan halaman rumah. Dengan cepat sopir taxi meraih koper yang Syifa bawa lalu mengangkatnya ke dalam bagasi.

"Thank you.." Ujar Syifa. Ia kembali naik ke lantai atas mengambil sesuatu barang yang hampir ia tinggalkan. Benda itu berbentuk persegi. Syifa membukanya perlahan, foto-foto yang tertera rapi menyusun di dalamnya. Mulai dari foto sejak pertama kali ia menjadi murid SMA hingga saat kelulusannya menjadi seorang dokter.

Ia tersenyum kembali saat melihat foto kebersamaannya dengan Shireen,  Azka, Adit dan juga Naufal "Bentar lagi gue pulang, tunggu gue.."

Syifa segera bergegas lari keluar rumah karena teriakan ibunya yang sudah menunggu ia di luar.

***

"Seriusan?" Tanya Adit memastikan.

Shireen hanya mengangguk mengiyakan.

"Kira-kira jam berapa sampai?" Tanya Azka pula.

Shireen mengangkat kedua bahunya "Ini gue telpon ngga angkat-angkat" Ucapnya yang fokus menatap layar ponsel.

"Sebelumnya, Syifa ngehubungin lo lagi ngga?" Tanya Adit kembali.

Shireen menggelengkan kepala.

"Mungkin ngga jadi pulang.." Jawab Azka saling bertatapan dengan Adit.

"Tapi, ngga mungkinlah Syifa ngga jadi pulang" Lirih Shireen.

"Kita tunggu kabarnya aja"

"Hm" Shireen hanya berdengus pelan.

***

Syifa mengeluarkan pulpen dan buku kecil dari sling bag nya. Menulis satu persatu huruf di buku kecilnya.

"Akhirnya cita-cita yang diingkan bisa tercapai.. terimakasih London! Pengalaman, kenang-kenangan dengan orang baru sangat banyak. Enam tahun silam setelah kelulusan SMA berjuang dengan sungguh-sungguh di negara orang. Bagaimana rasanya? Sangat menantang. Mulai ke depan akan dijalankan dengan baik pastinya! Akhirnya bisa bertemu lagi dengan orang-orang yang sangat dicintai setelah enam tahun berlalu.

NAUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang