Keadaan kantor masih kosong ketika aku datang dengan membawa satu kotak lunch box berisi cheesecake rumahan yang baru pertama kali kubuat.
Setelah menyimpan tas di meja, aku berjalan ke pantry untuk menyimpan cheesecake itu di kulkas dan membuat kopi. Tapi belum sempat aku sampai di pantry, Dias sudah hadir dan menyapaku dengan riang.
"Morning, Mbak!"
"Morning, Yas."
"Eits, kok bekel, sih? Kan Bang Wira bilang masih berniat bayarin makan siang sebagai permintaan maaf yang kemarin itu," katanya sambil menyimpan ransel dan membuka jaketnya.
Aku tertawa kecil. "Bukan, ini tadi subuh gue bikin cheesecake, siapa tau aja ada yang mau."
Dias tampak terkejut mendengar ucapanku. "Mana coba liat?" katanya sambil buru-buru menarikku ke pantry.
Sesampainya kami di pantry, bungsu kesayangan tim itu segera mengambil alih lunch box yang kupegang dan membuka isinya.
"EDAN! MANTAP GINI INI MAH!!!"
Dias tiba-tiba berseru keras yang membuatku terkejut sampai-sampai tanpa sadar melangkah mundur untuk menjauh dari lelaki itu.
"Bikin sendiri, Mbak?"
Aku mengangguk bersamaan dengan Dias yang mengeluarkan ponselnya dari saku.
"Mau ngapain lo?"
"Mau pamer sama yang lain, lah. Kirim ke grup," katanya sambil cengengesan.
Beberapa saat kemudian kurasakan ponselku bergetar, yang sudah dipastikan adalah satu pesan masuk yang dikirimkan Dias di grup kami.
WhatsApp Group Chat
Budak Korporat
07:42Dias sent a picture
Dias
Siapa cepat dia dapatWira
Ih apaan itu????
Gue mauuuu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, You.
RomanceKisah tentang Nirmala, Jaevier, dan Arjuna yang terjebak dalam segitiga cinta tak kasat mata. Sampai akhirnya mereka menyadari bahwa sebesar apapun kasih sayang dan sekuat apapun ikatan cinta yang dimiliki tidak akan cukup untuk mempertahankan hubun...