[Eps.17]

2.8K 439 159
                                    

WhatsApp
13:53

Mas Jae
La, masih sama Kinar?

Nirmala
Masih Mas
Ini baru aja selesai lg di kasir
Tapi mau jalan sama makan dulu
Bareng Mas Satya juga janjian di PVJ
Mas Jae udah makan?

Mas Jae
Hoooo okay
Baru mau juga nih
Btw nanti sore aku mau ke supermarket sblm ibadah
Kamu mau dijemput gak?

Nirmala
Kayaknya nggak usah Mas
Aku udah deket jg kan dari PVJ doang
Kamu leha2 aja mumpung aku nggak kesana

Mas Jae
Apaan malah jd sepi gak ada kamu

Nirmala
Geli banget ya Jaevier Aditama

Mas Jae
Hahahahahahahaha
Ya udah, kabarin ya La
Have fun!!!

Aku dan Mbak Kinar baru saja memasuki salah satu pusat perbelanjaan kenamaan Kota Bandung yang terletak hanya sekitar 400 meter dari tempat kami spa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Mbak Kinar baru saja memasuki salah satu pusat perbelanjaan kenamaan Kota Bandung yang terletak hanya sekitar 400 meter dari tempat kami spa. Telinga kami langsung disambut oleh suara bising khas suasana mall di akhir pekan, terlebih pada jam sibuk seperti sekarang.

"Makan dulu ya, Mal. Laper bangettt," ujar Mbak Kinar yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Boleh. Aku juga laper banget, Mbak."

"Satya udah sampe, nih. Di tempat makanan Korea. Yang lain penuh banget katanya. WL lama. Gapapa, ya?"

Aku mengangguk setuju.

Kami berdua langsung berjalan menuju eskalator dan sekitar lima menit kemudian sudah sampai di resto yang dimaksud.

Sebelum sempat disapa oleh pelayan resto yang stand by di depan pintu, Mbak Kinar sudah mendahului.

"Table atas nama Satya, Mbak."

Kami pun memasuki resto sambil tersenyum senang. Aku pribadi bersyukur Mas Satya sudah datang lebih dulu dan memesan tempat karena ternyata sudah ada cukup banyak orang yang menunggu di depan untuk masuk demi meredakan protes di perut mereka.

Akhirnya aku melihat meja yang diisi oleh Mas Satya dan satu lelaki dengan posisi membelakangi kami. Saat Mas Satya melambaikan tangan, lelaki tersebut berbalik.

Aku hanya bisa melongo saat melihat siapa lelaki tersebut.

Mas Juna.

"Loh, kok Mas Juna bisa di sini?!?"

Pertanyaan yang melintas di kepalaku sudah lebih dulu diajukan oleh Mbak Kinar saat kami sampai di meja mereka. Mbak Kinar langsung menarik kursi di samping Mas Satya. Aku baru saja akan menarik kursi di samping Mas Juna ketika tangan lelaki itu terulur dan menarik kursi tersebut lebih dulu sambil tersenyum lebar.

Dear, You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang