"Demi apa kalian masih mau ngejogrok di sini? Nggak bakal kerja?" Aku mulai merasa terganggu dengan Dias yang sudah sejak setengah jam lalu berdiri di samping mejaku dan Wira yang mengisi kursi kerjamu sambil menatapku penuh selidik.
Keduanya sejak tadi mendesak aku untuk menceritakan secara jelas dan rinci tentang foto yang diunggah Mbak Kinar semalam. Foto dengan caption yang menjelaskan kalau foto itu diambil oleh aku.
Sebetulnya bukan itu yang menjadi pemicu pertanyaan mereka. Pertanyaan itu muncul setelah mereka membaca nama akun Mas Juna di kolom komentar yang mengindikasikan kalau lelaki itu ada di tempat yang sama dengan aku, Mbak Kinar juga Mas Satya kemarin.
"Kalian kalo nggak percaya sama gue ya gapapa," ucapku sambil mencoba fokus dengan pekerjaan yang terpampang di layar PC. "Tanya aja sama Mas Satya, gih. Orang dia yang bawa Mas Juna ke tempat kita makan."
"Terus abis gitu gimana?" tanya Dias dengan mendekatkan wajahnya ke arahku.
"Ya nggak gimana-gimana, Isdiasssss." Kuberikan penekanan saat menyebutkan namanya karena mulai gemas. "Kalo nggak, lo tanya langsung sana sama Mas Juna. Ada nomernya, kan?" tantangku sebal.
Wira tiba-tiba berdiri dengan wajah kecewa. "Berarti nggak ada apa-apa, Yas. Ayo balik kerja," ujarnya kemudian melangkah menuju mejanya sendiri.
"Yah, padahal kalau ada apa-apa gue seneng tau, Mbak." Dias cengengesan. "Tapi ya kesel juga kalo lo sampe ada apa-apa tapi nggak bilang kita. Padahal kan kita udah ngerasa deket banget sama Mbak Mala. Gue sih, nggak tau Bang Wira."
Aku merasa tertohok dengan ucapan Dias.
Ada yang tidak aku katakan pada kalian. Tapi bukan tentang Mas Juna.
Dias tiba-tiba menghentikan langkah kakinya menuju meja kerjanya sendiri. "Tapi kok komenannya Mas Juna akrab bener sih Mbak ke Mbak Kinar?"
"Eh, gue belum bilang ya kalo Mas Juna sepupunya Mbak Kinar?" Aku pun seketika teringat akan hal itu.
"ANJIR, DEMI APA?!?" Wira tanpa sadar menggebrak meja saking terkejutnya.
Aku kemudian menjelaskan bagaimana pertemuan tidak sengaja antara Mas Satya dan Mas Juna sehingga akhirnya kami bisa makan siang bersama.
"Udah ya, nggak usah ribut lagi. Nggak enak apalagi kalo kedengeran sama Mas Satya. Dikiranya nanti gue yang ganjen." Aku menutup penjelasan tersebut dengan sebuah permintaan yang sebetulnya lebih bisa dikatakan sebagai perintah tersirat.
"Pantesan aja gue nggak asing sama muka Mas Juna waktu ketemu di Arkais!" Dias tahu-tahu mengatupkan kedua tangannya di depan wajah. "Gue pikir emang karena nggak sengaja liat dia di explore IG, akunnya centang kan, tuh. Tapi ternyata kayaknya nggak sadar pernah liat di acara lamarannya Bang Satya sama Mbak Kinar, ya?"
"Bisa jadi sih, Yas. Soalnya dia juga bilang pertama kali liat gue waktu acara lamaran itu," kataku yang langsung aku sesali karena kedua manusia rumpi ini kembali menatapku curiga.
"Apaan lagi?" Aku gusar, entah untuk alasan apa. Tapi sungguh aku tidak suka dicurigai seperti ini, terlebih oleh dua manusia rumpi sekelas Wira dan Dias.
"Mal, kalo sampe ada apa-apa, lo mesti ngasih tau kita berdua pokoknya!" ujar Wira yang malah terdengar seperti perintah tanpa ancaman.
"Lagian mau ada apaan juga," gumamku pelan tanpa berpikir panjang.
"Eh, tapi berarti kalo lo nggak ketemu Mas Juna kemarin nggak bakal ketauan ya kalo dia sepupunya Mbak Kinar?" kata Wira lagi sambil berbisik dan melongok-longok ruangan Mas Satya.
"Kayaknya sih gitu. Ya nggak tau udah diatur Allah harus ketauan sama gue kali, Wir." Aku tertawa kecil.
10:52Mas Juna
Mala
Kiriman saya udah sampe blm ya?Nirmala
Saya baru mau chat Mas Juna
Ini baru banget sampe Mas
Kiriman dalam rangka apa ini?Mas Juna
Dalam rangka permintaan maaf krn saya nggak blg kalo kenal sama Satya
Terutama buat Dias
Saya yakin dia ngerasa kesel deh 😅
Sama buat kamu juga krn saya yakin kamu pasti abis ditanya2in sama mereka kan?Nirmala
Kok Mas Juna bisa tau sih saya abis diintrogasi?Mas Juna
Soalnya temen kamu yang nama IGnya warawira semalem kayaknya stalked akun saya
Trs dia nggak sengaja like postingan saya yg dulu bgt
Saya udah feeling kayaknya hari ini kamu ditanya2inNirmala
Duh, maafin ya Mas
Wira nih emang kadang suka agak2 deh
Sama makasih banyak ini kirimannyaMas Juna
Sama-sama Mal
Kamu juga minum itu aja ya
Biar agak berkurang minum kopinya
Nggak baik banget apalagi sampe berkali2 sehariNirmala
Hehehehe iya Mas
Makasih banyak yaKinar's IG post last night.
Arjuna's apology treat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, You.
RomanceKisah tentang Nirmala, Jaevier, dan Arjuna yang terjebak dalam segitiga cinta tak kasat mata. Sampai akhirnya mereka menyadari bahwa sebesar apapun kasih sayang dan sekuat apapun ikatan cinta yang dimiliki tidak akan cukup untuk mempertahankan hubun...