[Eps.25]

2.9K 458 312
                                    

WhatsApp Group Chat
Rumpi, No Secret
08:21

Dias
Mbak kita di depan

Nirmala
Depan mana?

Wira
Depan altar
Ya depan kosan lo lah

Nirmala
HAH NGAPAIN???

Wira
Mau ngajak balap karung

Dias
Cepetan keluar ih Mbak

"Kalian ngapain, deh?!?" Aku memekik panik dengan tangan yang sibuk membuka gembok pagar rumah indekosku sedangkan dua oknum penyebab aku memekik panik itu hanya memamerkan deretan gigi putih mereka di balik pagar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian ngapain, deh?!?" Aku memekik panik dengan tangan yang sibuk membuka gembok pagar rumah indekosku sedangkan dua oknum penyebab aku memekik panik itu hanya memamerkan deretan gigi putih mereka di balik pagar.

"Tadinya mau CFD tapi gila rame banget jadi males," ujar Wira saat akhirnya aku sudah membukakan pagar

"Ya kali kemarin kan 17-an, Wira. Pasti rame, lah!" gerutuku dengan pandangan mengamati keduanya yang sudah berjalan masuk tanpa menunggu dipersilakan. "Terus siapa yang ngasih ide ngedatengin kosan gue?"

Dias mengarahkan telunjuknya pada Wira. "Jelas dia, lah."

"Biar apa, Wir?"

"Kan kemarin lusa ada yang abis nge-date. Jadi harus diintrogasi, dong. Iya, nggak?" Wira meminta persetujuan Dias yang dijawab lelaki itu dengan anggukan.

Keduanya kini sudah duduk di sofa ruang tengah yang memang disediakan pemilik rumah indekosku untuk menampung tamu para penghuni kos.

"Jadi giman—?"

"Eh, bentar!" Wira tahu-tahu memotong ucapan Dias dan menghentikanku yang hendak duduk di hadapan mereka.

"Apaan?"

"Mumpung masih berdiri, Mal. Susu anget boleh kok. Energen juga kalo ada gapapa banget."

"Cemilannya sekalian, Mbak. Kalo ada cheesecake malah lebih bagus." Dias ikut-ikutan yang membuatku menatap keduanya tidak percaya.

"Sumpah, ya. Kalian nih emang nggak ada akhlaknya banget jadi manusia?"

Keduanya malah tergelak.

"Yang ada aja, ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear, You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang