Jum'at!
Satu hari yang selalu aku tunggu, terlebih setelah aku mendapatkan pekerjaan karena hari Jum'at merupakan akhir pekan yang artinya aku bisa berleha-leha. Biasanya di Jum'at malam, aku akan mulai membuka satu buku baru yang belum aku baca dan akan menamatkan buku itu di hari minggu.
Aku baru saja akan mengambil salah satu buku yang aku beli bersamamu saat beberapa hari lalu menemani kamu membeli komik ketika tiba-tiba ponselku berdering.
Mbak Kinar calling....
"Hallo, Mbak?" sapaku langsung saat menerima sambungan telepon tersebut.
"Malaaaaa!!! Lagi sibuk?" Seruan riang Mbak Kinar membuat garis bibirku melengkung ke atas.
"Nggak, Mbak. Lagi santai kok," jawabku sambil kembali merebahkan diri di tempat tidur. "Kenapa, Mbak?"
"Besok ada acara nggak?"
Aku menggeleng meskipun aku tahu perempuan itu tidak bisa melihatku. "Nggak sih, Mbak. Emang kenapa?"
Terdengar Mbak Kinar terkekeh pelan. "Aku mau minta diajarin bikin cheesecake yang kemarin kamu bawa ke kantor. Kalo kamu mau, sih...."
"Hah?" Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Aduh Mbak, aku tuh nggak beneran bisa sebetulnya. Itu hoki aja...."
"Nggak bisa gimana!" ucap Mbak Kinar tidak terima. "Kamu nggak tau aja Satya ngomongin terus dari kemarin terus minta aku belajar sama kamu. Ya? Mau dong, please...."
"Mbak, ih. Pake mohon-mohon segala emang aku Chef Marinka apa, ya." Aku tertawa tidak enak hati. "Aku nggak janji bakal enak tapi, ya. Besok kita belajar sama-sama aja."
"ASIK! BENERAN, YA!!!" Mbak Kinar benar-benar terdengar antusias. "Besok aku jemput kalau gitu."
"Eh? Nggak aku aja yang langsung ke tempat Mbak Kinar?"
"Bikinnya di tempatnya Satya aja, biar acak-acakan sekalian itu dapur. Kesel aku dia nyuruh aku masak terus, tau nggak bisa!"
Keluhan Mbak Kinar membuatku tertawa. "Mau jam berapa besok, Mbak?"
"Siang menuju sore aja gimana, Mal? Jam dua gitu misal?"
"Bisa, Mbak. Nanti belanjanya di deket kosan aku aja ada supermarket kok di deket sini."
"Oke. Besok berkabar lagi ya, Mallll. Thanks berat loh udah mau direpotin."
Aku kembali tertawa. "Nggak repot sama sekali, Mbak. See you tomorrow then?"
"See you!"
"Mas Satya tinggal sendiri di sini, Mbak?" tanyaku saat akhirnya aku dan Mbak Kinar sampai di kawasan perumahan elit di daerah Kabupaten Bandung Barat.
"Belum bener-bener ditinggalin sih, Mal. Aku sama Satya cuma sering nengokin aja buat dibersihin. Soalnya barangnya juga belum keisi semua."
Aku seketika paham. "Aaaaah, rumah buat setelah nikah ya, Mbak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, You.
RomanceKisah tentang Nirmala, Jaevier, dan Arjuna yang terjebak dalam segitiga cinta tak kasat mata. Sampai akhirnya mereka menyadari bahwa sebesar apapun kasih sayang dan sekuat apapun ikatan cinta yang dimiliki tidak akan cukup untuk mempertahankan hubun...