“Oke, anak² sudahkah kalian semua mulai mengerjakan proyek?”Seluruh kelas menganggukkan kepala mereka sementara aku menundukkan kepalaku. Pixi di sampingku tidak mengatakan apa² atau bergerak.
Draka menoleh untuk menatapku, “kau mau jadi rekanku?”
Aku cepat² mengangguk dan meraih tangannya, “tolong.” aku berbisik.
tiba², dia mengangkat tangannya, mendapatkan perhatian dari profesor kami dan beberapa teman sekelasku. Aku melepaskannya dan menyadari apa yang akan dia lakukan.
“Bisakah Darla menjadi rekanku saja?” dia berbicara dan seluruh kelas mulai saling berbisik.
tidak ada yang baru.
profesor kami mengangkat alisnya dan memandang kami, “dan kenapa tuan Loise?”
“Aku tidak nyaman dengan pasanganku, dan juga Darla.”
Aku terkesiap dan menabrak lengannya. dia menatapku dan berkata, ‘apa?’
profesor itu menatapku dan Pixi, “adakah yang salah dengan Pixi, Darla?”
Aku melihat ke arah Pixi dan dia menatapku juga.
“tidak, Bu, dia hanya tidak nyaman dengan orang lain__”
”Aku tidak bertanya padamu, tuan Loise.” Dia mendesis pada Draka dan menatapku.
Aku menggigit bibir bawahku dan mulai gelisah, aku tidak tahu harus menjawab apa, aku terlalu gugup,
Aku tidak bisa menjawab apa yang salah dengan Pixi, maksudku, itu bahkan tidak berhubungan dengan sekolah dan hanya akan menyebabkan masalah. Kalian semua tidak tahu bagaimana masalah menyebar seperti api.
“Kita tidak bisa bergaul karena kita memiliki kekasih yang sama.” tiba² suara Pixi keluar.
Aku membelalakkan mataku untuk melihatnya menyilangkan tangannya.
apa-apaan ini
kelas mulai membuat suara dan aku tidak percaya apa yang dia katakan. dia hanya duduk di sana seolah-olah itu tidak akan menimbulkan masalah bagi kami berdua.
Aku secara internal ingin menamparnya dan aku merasa Draka menarik lenganku. Aku memandangnya.
“Jauhi dia.” dia memperingatkan.
Aku menatapnya aneh sampai bel berbunyi. para siswa merayakan ketika profesor keluar, menjadi sangat liar. beberapa keluar dan beberapa mulai saling berbisik.
Aku mengatur barang²ku ketika aku mendengar seseorang memanggilku.
Aku melihat ke sampingku untuk melihat Pixi menatapku.
“Bisa kita bicara?” dia bertanya.
Aku memandangi Draka yang mengerutkan alisnya dan berhenti mengatur barang²nya. dia memiringkan kepalanya dan menatap Pixi.
“tentang apa?” Tanya Draka
“sesuatu yang tidak perlu kau ketahui.” katanya sambil tersenyum sedikit.
Draka hendak membalas kata²nya ketika aku meraih tangannya dan aku mengangguk pada Pixi.
“Aku akan berbicara dengannya.” aku bilang.
“Tidak, aku punya sesuatu untuk dilakukan dan aku tidak bisa mengantarmu pulang jika kau berbicara dengannya__”
“Aku punya driver untuk suatu alasan, Draka.” kataku dan berbalik, “pulanglah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kidnapper[END!]
Action"berapa umurmu, manis?" dia bertanya "tu-tujuh belas" "oh kau belum delapan belas rupanya" dia memainkan lip ring nya dengan frustasi "uh, usia" dia melihat kearah bahu telanjang dan tulang selangka ku Dia berjalan ke arahku dan sedikit menjongkok...