"Lari."
kudengar Darwis bergumam. hal berikutnya yang aku tahu aku berdiri, meninggalkan pistol di tanah dan menghadap ayah yang hampir menekan pelatuk.
aku menatap Darwis dan matanya melebar, melihatku di depannya dan ayah.
"apa yang kau lakukan___"
"ayah, tolong,
tembak aku saja."
"Tolong."
air mata mengalir di wajahku, aku menggenggam tanganku bersama.
"Darla?" Matanya melebar, masih mengarahkan pistol ke arah Darwis.
"Kenapa kau melakukan ini?" aku bertanya kembali.
"apa maksudmu?"
"K-kau bilang ibuku meninggal karena dia melahirkanku, kau bilang__" isak keluar dari mulutku, "kau ayahku."
matanya semakin melebar saat bibirnya terbuka. "Aku ayahmu__"
"kau membunuh ayahku." kataku dan menatap langsung ke matanya.
matanya dengan cepat memalingkan muka dan kulihat tangannya perlahan turun, membuat pistol itu hampir menunjuk ke tanah.
"tidak, kau__"
"Aku pikir kau melindungiku, aku pikir kau mencintaiku, tetapi kau melakukan semua itu karena uang."
Aku hampir putus asa melihat orang yang membesarkanku dan aki tumbuh memanggilnya 'ayah'. Aku menghormatinya dan mematuhi semua yang dia inginkan.
Aku selalu membayangkan bagaimana dia akan menuntunku ke lorong, memberikan tanganku kepada orang yang kucintai dan mencium keningku.
dan memanggil aku putrinya.
apa yang terjadi saat ini berada di luar imajinasiku, aku tidak pernah membayangkan dia akan seperti ini.
aku mencintainya.
aku selalu mencintainya.
dia seorang ayah di mataku dan tidak peduli seberapa banyak mereka mengatakan dia jahat. tidak peduli apa yang dia lakukan padaku, dia tetap ayahku.
Aku tahu dia hanya melakukannya karena uang yang dia terima dariku, aku masih ingat saat aku masih kecil, dia akan memanjakanku, dia akan selalu memelukku setiap kali dia pulang.
dia seorang ayah.
dia ayahku
"Darla, itu tidak benar__"
"lalu apa yang sebenarnya? Aku sangat bingung sekarang! Aku tidak tahu apa yang terjadi lagi!" aku menangis.
matanya melembut dan aku bisa melihatnya.
Kepedulian.
Ayah tidak pernah melecehkanku, dia selalu memanjakanku.
"kau tidak mengerti, Darla." katanya dan melihat ke bawah.
"Kenapa kau menjualku ?! Kenapa kau memperlakukanku seperti aku adalah sepotong emas yang bisa ditukar dengan uang ?!" aku berteriak.
Aku ingin berteriak dan berteriak padanya selama berjam-jam. Aku ingin menyalahkannya untuk semuanya dan membuatnya menderita. Aku ingin dia mencerminkan semua hal yang dia lakukan, semua dosa yang dia lakukan.
"kenapa kau tidak bisa menjawab aku ayah?! ini sebabnya aku tidak mengerti__"
"uang! uang memakanku dan itu membuatku puas dan gila dan kaya! uang adalah satu²nya hal yang bisa membuatku bahagia! setelah semua orang sialan memunggungiku, setelah semua orang mengkhianatiku!" dia menatapku, "bahkan kau, kau telah mengkhianatiku dan pergi dengan bajingan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kidnapper[END!]
Action"berapa umurmu, manis?" dia bertanya "tu-tujuh belas" "oh kau belum delapan belas rupanya" dia memainkan lip ring nya dengan frustasi "uh, usia" dia melihat kearah bahu telanjang dan tulang selangka ku Dia berjalan ke arahku dan sedikit menjongkok...