Aku bangun ketika aku mendengar seseorang berteriak. Aku duduk di tempat tidur dan berjalan menuju pintu.
Aku disambut dengan kekacauan.
"Siapa yang memecahkan ponselku?!?!?" Ruda berteriak sambil mengangkat teleponnya yang retak.
"Kau membuangnya di lantai kemarin, dasar kepala penis!" Tricy berteriak.
"Aku bersumpah kepada Tuhan, seseorang harus mengakui siapa yang membuang patung²ku di lantai sementara aku masih tenang." Kata Kevin sambil mengepalkan tinjunya.
"Permisi? Kau mengamuk tadi malam dan berlari ke kamarmu!!!" Jk berteriak lagi.
"Kalian tutup mulut!, siapa yang meminum semua susu pisangku?!" Draka berdiri dan meletakkan tangannya di pinggangnya.
Darwis memutar matanya.
wajah anak² lelaki yang lain malas, "siapa yang suka susu pisang di sini kecuali kau?" Ruda mengomel.
"Kenapa kalian semua sebodoh ini?" kata Leo sambil menyilangkan tangannya.
"Cukup, cukup, siapa yang membersihkan ini semalam?" Tricy bertanya.
semua anak laki² menggelengkan kepala mereka sehingga aku melangkah maju dan mengangkat tanganku, "aku, kalian semua sangat mabuk." Aku hampir tertawa ketika gambar para gangster jahat ini muncul di otakku.
mereka semua tersentak dan merasa menyesal, meminta maaf sementara aku hanya tertawa.
Kami makan sarapan dan beberapa pergi ke kamar mereka. beberapa menonton tv sambil menggunakan ponsel mereka jadi aku kira tv hanya digunakan sebagai suara latar belakang.
Aku duduk di sofa dan melihat tv di depan sementara Draka ada di sampingku.
Aku ada di sana duduk selama beberapa menit, namun Draka bahkan tidak menatapku.
Aku dengan canggung menatapnya dan dia menggunakan teleponnya, ketika dia melihatku menatapnya, dia mengangkat kepalanya kemudian matanya bertemu dengan mataku.
dia akan memalingkan muka ketika aku berbicara.
"Apa kau marah padaku?" aku bertanya, membuatnya tersentak.
"A-apa? tidak." katanya dan memalingkan muka.
"lalu kenapa kau mengabaikanku?"
"Mengabaikanmu? Kapan aku__"
"Kau tidak berbicara denganku, kau selalu membuang muka. Kenapa? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" aku bertanya dengan prihatin.
Draka berhenti sejenak, "tidak, tidak, uhm, tidak apa²," dia mengerutkan bibir.
"Apa yang akan kau katakan tadi malam?" aku berkata dan melihat bahwa dia meletakkan teleponnya.
"Apa? Apa aku mengatakan sesuatu tadi malam?" dia tiba² panik.
"Ya, 'aku menyukai....', lalu kau pingsan."
matanya melebar, "itu ... itu ... aku menyukai ... susu pisang! ya." katanya dan memalingkan muka.
Aku terkekeh dan berdiri. Aku baru saja akan berjalan melewati kamarku ketika aku melihat Darwis mengancingkan jasnya dan memasukkan barang² ke dalam sakunya.
Aku memandangnya, "apa kau akan pergi ke suatu tempat?"
dia berhenti mengatur dasinya dan menatapku, "ya. tetap di sini."
"tunggu, dimana?" aku bertanya kapan dia akan pergi ke luar.
Kenapa aku terdengar lengket, hentikan itu Darla.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kidnapper[END!]
Action"berapa umurmu, manis?" dia bertanya "tu-tujuh belas" "oh kau belum delapan belas rupanya" dia memainkan lip ring nya dengan frustasi "uh, usia" dia melihat kearah bahu telanjang dan tulang selangka ku Dia berjalan ke arahku dan sedikit menjongkok...