Aku bangun dan saat aku membuka mata, kecerahan bohlam di atas menyambut pandanganku, membuatku duduk di tempat tidur.
tempat tidur?
Aku melihat sekelilingku dan aku melihat aku berada di kamar tidur. Aku dengan bingung melihat ke sekelilingku, mengamati mataku pada dinding putih dan beberapa perabot mewah.
dan saat itulah aku tersadar.
Aku melihat-lihat pakaianku dan terkejut bahwa aku masih mengenakan gaun.
Aku tidak diperkosa?
Perlahan aku turun dari tempat tidur, menatap pintu di depanku. Ketika aku hampir sampai, kenop itu berbalik dan aku dengan cepat mundur dan terkejut.
Aku hampir jatuh tetapi mendapatkan kembali keseimbanganku.
pintu terbuka dan jantungku mulai berdetak kencang ketika aku melihat tuan Alex di depanku.
Aku dengan cepat berlari melintasi ruangan, jantungku hampir meledak dan kepalaku mulai berputar. Aku nyaris menangis lagi dan berteriak minta tolong.
"Tenang, Darla. Aku tidak akan menyakitimu, aku janji. kumohon." dia memohon tetapi aku menggelengkan kepala sementara air mata mengalir di pipiku.
"A-apa yang kau inginkan? kenapa kau membeli__"
"kau tidak mengerti, aku tidak ingin apa² darimu." dia menghela nafas dan meletakkan nampan yang dia pegang di meja samping tempat tidur.
Aku menyeka air mataku dan merasa takut akan kehadirannya.
Apa aku akan menjadi budak seks bagi lelaki tua ini?
"P-pergi! bawa aku kembali!" aku berteriak.
"tolong, kau tidak mengerti. ini untuk kebaikanmu sendiri__"
"kebaikanku sendiri ?! apa? memperkosa__"
"apa? memperkosamu?" Tuan Alex berhenti dan tampak kaget.
"Bukankah kau membelikanku karena tubuhku? Kau pedo__"
"lihat, aku tidak akan memperkosamu. Aku bahkan tidak akan menyentuh seorang gadis muda sepertimu, aku punya anak perempuan demi Tuhan." dia menghela nafas, "ditambah, aku bukan orang yang membelimu."
apa? ada pria tua lain?
"apa maksudmu?" kataku dan berhenti menangis.
"makanlah dulu." dia berkata dan meletakkan nampan di atas tempat tidur, "Aku ada di luar dan jika kau butuh sesuatu, panggil saja aku."
tetapi sebelum dia bisa menutup pintu, dia mengintip, "orang yang membelimu akan segera tiba." aku ingin bertanya apa maksudnya tetapi pintu sudah tertutup. Aku duduk di tempat tidur dan menatap makanan di depanku.
Aku tidak punya nafsu makan jadi aku meletakkan nampan kembali ke meja dan aku berbaring.
Aku menutupi diriku dengan selimut dan berusaha tidur.
bukan karena aku lelah, bukan karena aku mengantuk.
tetapi karena aku hanya ingin bangun dari mimpi ini. Aku ingin menjadikan ini semua mimpi, bukan kenyataan. sehingga aku bisa bangun dan melupakannya suatu hari nanti.
sehingga aku tidak bisa merasakan sakit lagi.
Aku sudah cukup.
terkadang aku bertanya-tanya bagaimana aku masih hidup? setelah semua rasa sakit yang aku alami, semua pengkhianatan dan orang² yang aku pikir akan mencintaiku sampai akhir, sekarang hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kidnapper[END!]
Action"berapa umurmu, manis?" dia bertanya "tu-tujuh belas" "oh kau belum delapan belas rupanya" dia memainkan lip ring nya dengan frustasi "uh, usia" dia melihat kearah bahu telanjang dan tulang selangka ku Dia berjalan ke arahku dan sedikit menjongkok...