dua tahun kemudian“Nona, ayahmu ingin mengingatkanmu bahwa_” selalu berpegang teguh pada body guards ini.
“aku tahu.” kataku dan dia menundukkan kepalanya.
Aku membalikkan punggung dan satu body guard membuka pintu mobil untuk ku. Aku mengangguk dan masuk ke dalam.
Mobil mulai bergerak dan keluar dari rumah kami. Aku melihat ke luar jendela dan menghela nafas.
hari pertama.
Mobil berhenti ketika tiba di sekolah baru ku. Ayah memindahkan ku ke sekolah lain untuk tahun ajaran baru ini. Aku tidak mengeluh, semuanya akan sama lagi. seperti biasa, aku masih memiliki banyak bodyguards.
Aku keluar ketika mereka membuka pintu untukku. Aku meluruskan seragam baruku dan melirik universitas besar di depan mataku.
Murid² lain mulai melihat dan berbisik ketika mereka melihat ku berjalan dengan dua pria besar ini dalam setelan di samping ku.
Aku berjalan di dalam universitas, mengabaikan mereka. bisikan mulai terdengar keras ketika aku pergi ke lorong.
“siapa dia?”
“Apa dia pikir dia superstar untuk memiliki body guards itu?”
Murid² mulai tertawa dan aku mengambil selembar kertas di dalam sakuku.
Kelas A-7
Aku melirik tanda² di mana aku bisa menemukan ruang kelas. Aku melewati kerumitan sebelum akhirnya tiba di ruang kelas.
Aku membuka pintu dan seperti yang aku harapkan, siswa lain menghentikan apa yang mereka lakukan dan menatap ku.
“permisi?” seorang wanita paruh baya datang dan menatapku dengan bingung.
“Aku murid baru, kurasa ini kelas pertamaku?” aku bertanya tanpa memberikan ekspresi.
“oh, benar. masuk,” dia tersenyum dan mengajakku masuk.
Aku membungkuk dan mulai berjalan masuk sementara mata masih menatap langsung ke arahku. Aku sedang mengamati tempat duduk yang tersedia ketika,
“Maaf, tetapi kalian tidak diizinkan masuk__”
“Kami body guards yang dikirim oleh ayahnya, adalah tugas kami untuk terus mengawasinya setiap saat.” salah satu body guardku menyatakan, dengan suaranya yang menakutkan.
teman sekelasku mulai berseru 'oooooo' dan tertawa.
Aku menghela nafas dan menghadapi body guardku,
“tunggu aku di luar.” Aku memerintahkan.
“Nona__”
“tolong.” aku memohon sambil menundukkan kepala.
Mereka pergi ke luar dan aku merasa lega. Aku menuju ke kursi yang kosong dan duduk. Aku melihat ke depan tapi aku bisa merasakan tatapan di belakangku. bahkan orang² di sampingku, mereka terus berbisik.
dapatkah mereka berbicara tentang ku tanpa aku sadari?
Aku menghela nafas dan profesor memperkenalkan dirinya. tidak ada hal yang menarik di hari pertamaku.
Namun, aku frustrasi karena kelas pertamaku adalah sastra. Aku cukup yakin aku akan tertidur.
Aku berdiri dan meraih barang²ku ketika sebuah tangan menghentikanku.
Aku melihat ke belakang dan melihat pria ini, pria jangkung. dia menyeringai padaku, dasi lehernya tidak sejajar dan dia berbau seperti rokok.
Aku mengerutkan hidungku dengan jijik dan menarik lenganku perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kidnapper[END!]
Action"berapa umurmu, manis?" dia bertanya "tu-tujuh belas" "oh kau belum delapan belas rupanya" dia memainkan lip ring nya dengan frustasi "uh, usia" dia melihat kearah bahu telanjang dan tulang selangka ku Dia berjalan ke arahku dan sedikit menjongkok...