mati-matian mencoba berenang kembali, mengayunkan tangan dan kakiku secara acak, aku akhirnya menghadap ke permukaan.
Aku akhirnya menghadapi bulan.
Aku bernapas dengan berat, melihat sekeliling untuk melihat aku terlalu jauh dari pantai.
Aku menyadari situasi apa yang aku alami, aku berada di tengah lautan, membasahi seluruh tubuhku.
aku seharusnya merasa lemah, aku seharusnya menangis.
tetapi kenapa aku merasa kuat?
jika laut membuatku melupakan segalanya, itu akan membantuku mengingat semuanya.
aku menatapku bulan.
jika kau selalu yang memisahkan kami,
maka apa kau yang akan membawa kami bersama lagi?
Aku berenang dan berenang tetapi aku merasa lelah.
bagaimana jika aku tiba² mengalami kram? semua sudah berakhir bagiku.
tetapi apa ini benar² saat untuk menyerah Darla?
apa kau pernah melihat Darwis menyerah padamu?
aku berenang dan berenang sampai aku datang ke batu besar ini, aku melihat sekeliling untuk melihat bahwa aku hampir berada di pantai.
Aku duduk di sana, terengah-engah.
benar, jangan lupa siapa yang mendorongku.
Pixi.
mungkin aku harus berterima kasih padanya nanti.
Jadi selama ini, dia berencana untuk menyingkirkanku.
untuk apa?
bersama Dadanya?
Dia Dada ku!
Aku sangat baik padanya, bahkan tidak sedikit pun berpikir untuk membalas dendam.
Aku terbiasa bergaul, aku terbiasa dengan orang yang melakukan apa yang aku inginkan, aku terbiasa dengan orang yang memandangku.
tapi sejak aku bertemu Darwia, hatiku melembut dalam segala hal.
Aku pikir aku harus berhenti menjadi anak nakal.
karena aku sedang jatuh cinta.
tapi sekarang,
aku sedang jatuh cinta,
tetapi mungkinkah menjadi bocah pada saat yang sama?
Iya.
Aku tidak membuang waktu dan berenang dan berenang dan tidak peduli apa² bahkan jika hiu datang mengejarku, aku harus pergi ke pantai.
Setelah aku merasakan pasir di bawah kakiku, aku menghela napas lega dan mendarat di pasir, berbaring telentang.
Aku mengejar napas dan memandang ke aula acara.
Aku duduk.
mungkin sudah waktunya bagi anak nakal untuk mengajar anak nakal lainnya pelajaran.
karena hanya satu anak nakal yang harus hidup di dunia ini.
dan aku bocah itu.
Perlahan aku berjalan karena kakiku masih terasa lemas.
tapi bukan itu yang penting, aku perlu melihat seseorang yang penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kidnapper[END!]
Action"berapa umurmu, manis?" dia bertanya "tu-tujuh belas" "oh kau belum delapan belas rupanya" dia memainkan lip ring nya dengan frustasi "uh, usia" dia melihat kearah bahu telanjang dan tulang selangka ku Dia berjalan ke arahku dan sedikit menjongkok...