<48>

621 37 3
                                    

Memperbaiki gaun abu abuku, aku menghadap ke cermin di depanku. 

Aku mencoba tersenyum, tetapi aku tidak bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mencoba tersenyum, tetapi aku tidak bisa. 

Aku membalikkan punggungku dan keluar dari kamar, menghadap sekretaris La dengan pakaiannya sendiri, tersenyum lebar ke arahku.

"Kau terlihat mempesona, nona Bradyy."  dia memuji. 

"Terima kasih."  kataku tepat sebelum meraih dompetku dan menuju ke luar pintu. 

bahkan sebelum aku bisa membuka pintu depan, sekretaris La menghentikanku dengan memegang lenganku.  Aku berbalik dan menatapnya bingung. 

"semua pebisnis ada di sana, bahaya mungkin datang kapan saja."  dia memperingatkan. 

Aku mengangguk, "apa kau menyewa penjaga?" 

"Ya, tapi kita masih tidak tahu siapa yang mungkin menyerang kita__"

Aku meraih dompetku, mengeluarkan pistol kecilku, memutarnya di tanganku. 

"Bagus."  dia mengangguk. 

kami berdua pergi ke limusin menunggu di luar rumah, berusaha keras untuk tidak tersandung sepatuku. 

"Beri tahu semua orang bahwa kita akan datang." aku memesan dan sekretaris La segera mengeluarkan teleponnya, memanggil orang² di tempat itu. 

kami tiba di venue dan semua orang menoleh ke arahku ketika aku memasuki aula, beberapa membungkuk, beberapa melambai, dan beberapa hanya melihat. 

tapi aku? 

aku tersenyum. 

sedikit. 

Aku kira.

Sekretaris La berdiri di atas panggung, mendapatkan perhatian semua orang.

Aku duduk di salah satu meja kosong yang tidak dihuni, menempatkan dompetku di pangkuanku.

"Terima kasih tamu terkenal kami untuk datang ke perayaan kami untuk peluncuran perusahaan kami yang sukses, kami ingin memberi selamat semua staf dan orang² di bawah perusahaan Braddy."

Kerumunan bertepuk tangan.

Sekretaris La terus berbicara di depan sementara aku hanya duduk di sini, melihat sekeliling, kadang² bertemu mata orang lain.

Seorang pelayan lewat dan menawari aku wine, aku menggelengkan kepalaku.

Bukannya aku tidak mau minum wine, hanya saja aku tidak suka wine semacam itu.

Aku berdiri dari kursiku, menuju bagian samping tempat di mana semua staf dapur bekerja. Aku melewati mereka dan melewati bagian bar di mana semua jenis wine ditempatkan.

Aku duduk di salah satu bangku dan memanggil bartender.  Ketika dia melihatku, dia dengan cepat membungkuk.

"kesukaanku."  kataku sederhana dan dia cepat² mengangguk.

My Kidnapper[END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang