29 : Orang Tua Lisa

990 140 10
                                    


Hanbin dan Lisa kembali ke rumah dari mall yang mereka kunjungi setelah makan malam. Kini mereka berdua masih menunggu di dalam mobil karena orang tua mereka belum sampai juga. Padahal tadi Hanbin dan Lisa sedang makan ketika mereka memberitahu akan segera pulang, tapi sampai detik belum juga sampai.

Lisa tadi sudah menunggu di bangku teras rumah selama 10 menit, tapi ia kembali masuk ke dalam mobil Hanbin dikarenakan banyak nyamuk.

"Tidur aja, nanti gue bangunin," kata Hanbin fokus dengan ponselnya. Walau matanya fokus kepada benda persegi di tangannya, Hanbin jelas melihat jika Lisa sudah menguap lebih dari dua kali karena menahan kantuk.

Besok adalah hari senin, di mana ia akan kembali beraktivitas seperti biasa. Orang tuanya sudah harus pulang malam ini, tapi sampai saat ini mereka belum juga sampai. Kapan mereka akan kembali?? Jangan sampai mereka kembali menginap.
Lisa bisa-bisa harus membongkar barang-barangnya yang berada di koper untuk mencari baju kerja dan lainnya di kamar Hanbin. Lagi pula Lisa tidak mau tidur satu ranjang dengan Hanbin lagi. Sungguh.

****

Lisa membuka matanya yang masih terasa berat, ia mendengar Hanbin menyebut namanya, pria itu hanya menggunakan handuk sebatas pinggang dan rambut yang basah saat memanggilnya. Hah, ini gila. Lisa bermimpi Hanbin sedang memanggilnya. Lisa menggeleng untuk mengusir mimpi itu lalu ia kembali menutup matanya yang masih berat.

"Lisa!!"

"Lisa! Lo gak kerja? Udah jam tujuh ini!"

"Jam tujuh pagi! Lalisa!"

Mendengar itu Lisa membuka matanya langsung. Ia melihat Hanbin sedang berusaha membangunkannya, pria itu sudah berpakaian kantoran rapih. Lisa jadi teringat mimpi bodohnya tadi, bagaimana bisa ia memimpikan Hanbin yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggang.

"Jam tujuh! Lo kerja atau enggak?"

Jam tujuh. Lisa mengerutkan keningnya untuk berpikir, ia masih menyatukan nyawanya yang masih belum terkumpul.

Jam tujuh pagi.

GAWAT!!

Dari posisi tidurnya, Lisa langsung bangun dan berlari menuju kamar mandi.

Hanbin mengambil jam tangannya di dalam laci setelah itu. Setelah memakainya, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat 5 menit. Lalu ia membuka ponselnya untuk memeriksa jadwal hari ini. Seharusnya ia sudah berangkat ke kantor sedari tadi, hanya saja ia kesulitan membangunkan Lisa. Tidak mungkin ia pergi duluan.

Gadis itu tertidur pulas di dalam mobil semalam. Hanbin menggendongnya masuk ke dalam kamar setelah orang tua mereka kembali.

"Hanbin!" teriak Lisa dari dalam kamar mandi.

Mendengar panggilan itu Hanbin mendekati pintu kamar mandi. "Kenapa?"

"Boleh minta tolong gak? Gue lupa ambil sabun muka dan lainnya."

Hanbin tentu sudah dapat menebak hal itu. Kemarin saja wanita itu sibuk dengan kopernya sebelum mandi untuk pergi ke mall, dan tadi ia langsung masuk ke kamar mandi dengan terburu-buru. "Di mana?" tanya Hanbin.

"Koper gue yang warna abu-abu. Lo buka aja ada tas kecil warna kuning di pinggiran koper," kata Lisa. Dari nadanya terdengar sangat khawatir. Lisa takut Hanbin membuka atau menemukan sesuatu yang lain seperti barang dan pakaian pribadinya. Lisa menunggu selama dua menit di kamar mandi, Hanbin tidak juga bersuara. "Ada gak?" teriak Lisa lagi, takut Hanbin malah menghilang.

Hanlice - MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang