Akhirnya mereka sekarang tinggal bertiga, tanpa tambahan siapa pun. Orang tua Lisa sudah kembali setelah menginap selama empat hari. Itu juga karena Lisa dan Hanbin harus menunjukkan jika mereka berdua benar-benar seperti pasangan baru. Mereka berdua berusaha berbicara aku kamu di depan orang tua Lisa. Lisa harus menanyakan Hanbin ketika pulang kerja, apakah pria itu sudah makan atau belum. Jika belum Lisa harus membuatkan sesuatu.Sekarang Lisa sudah pindah ke kamarnya sendiri yang sebelumnya diisi oleh orang tuanya. Akhirnya kini ia terbebas. Empat hari tinggal di kamar Hanbin menurutnya sangat merepotkan. Apalagi baju-bajunya ia simpan di koper, dan terkadang ia lupa membawa sesuatu ke kamar mandi. Ia jadi harus menyuruh Hanbin membuka kopernya. Itu sangat merepotkan.
Lisa sudah membenahi baju-bajunya sendiri, ia sudah menata kamarnya sedemikian rupa agar terasa nyaman. Padahal ia baru saja pulang kerja. Melihat jam di kamarnya Lisa segera keluar dari kamar. Ia harus memasak sesuatu untuk makan malam mereka bertiga.
Keluar dari kamar Lisa melihat Bintang berada di dapur sedang membuka kulkas.
"Mau ku buatkan makan?" tanya Lisa bersuara.
"Tidak," tangannya mengambil sesuatu dari dalam sana. Minuman kaleng dan cemilan di dalam kulkas.
"Aku akan memasak untuk makan malam,"
"Aku tidak bertanya." Bintang melewati Lisa begitu saja.
Lisa seakan lupa, Bintang juga masih sama. Sikapnya sangatlah dingin. Sebelumnya Bintang tidak terus menunjukkan sikap dinginnya karena ada orang tuanya yang selalu mengurus dan menemani Bintang di rumah ini.
"Kalian urus saja diri kalian masing-masing di kamar kalian sendiri-sendiri. Aku tidak mau diganggu."
"Bintang!" suara Hanbin terdengar.
Lisa membalikkan badannya untuk melihat pria yang baru pulang kerja itu. "Kamu harus menurut ucapan Ibumu.""Kalian saja tidak menuruti orang tua kalian, kenapa aku harus?" Bintang melangkahkan kakinya menaiki anak tangga untuk ke kamarnya.
Lisa terduduk di meja pantry. "Lo udah makan?" tanya Lisa tanpa melihat ke arah Hanbin.
"Lo udah pindah kamar?" Hanbin malah balik bertanya kepada Lisa. Ia melihat lampu kamar yang sebelumnya dipakai orang tua Lisa menyala dan di depan kamar terdapat beberapa kotak kardus yang sebelumnya Hanbin lihat ada di kamarnya, itu kotak barang-barang milik Lisa.
Lisa mengangguk. "Kalo orang tua lo dateng lagi gimana? Atau bunda gue tiba-tiba ke sini?" tanya Hanbin.
"Gatau." Lisa tidak mau memikirkan hal itu sekarang. "Lo kaya gak mau gue pindah kamar,"
"Gue laper," kata Hanbin tanpa menjawab ucapan Lisa. Akhirnya Lisa bangkit dan mulai memeriksa apa bahan apa yang akan ia masak saat ini.
Lisa lumayan pandai memasak, selama tinggal bersama Angel dulu ia sudah lumayan banyak mencoba beberapa menu. Angel juga dulu sering request makanan untuk di masak.
"Lo suka sayur kangkung?" tanya Lisa kepada Hanbin yang masih berdiri di tempatnya tadi.
Hanbin mengangguk. Setelahnya Lisa fokus memasak, dan Hanbin pergi ke kamarnya untuk mandi.
Setelah beres mereka bertiga duduk di meja makan. Bintang akhirnya mau ikut makan malam setelah dipaksa Hanbin. Entah apa yang Hanbin katakan hingga akhirnya Bintang mau turun dan ikut makan malam.
Ini adalah pertama kalinya mereka bertiga duduk bersama. Pertama kalinya mereka makan bertiga bersama. Dan pertama kalinya Lisa membuatkan makanan untuk keluarga kecilnya. Sebelum makan salah satu di antara mereka ada yang berdoa agar keluarga ini menjadi keluarga yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanlice - Memory
ФанфикMemory itu terus kembali. Memory yang sangat ingin ia hilangkan dari kepalanya. Ingin menjauh ia justru terus berdekatan dengan Hanbin yang terus menatapnya tak acuh. Ia seharusnya membenci pria itu. Tapi otak dan hatinya tidak bisa bekerja sama. Li...