35 : Teringat

1.4K 161 49
                                        


Lisa masuk ke kamar yang ditempati Hanbin, dan benar saja pria itu belum tertidur juga. Padahal saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Sudah 3 jam dari waktu Lisa menyuruh Hanbin pindah dari sofa ke kamar.

"Gue matiin lampunya?" tanya Lisa usai membuka pintu.

"Jangan! Lo ngapain belum tidur?" Hanbin bertanya balik.

Lisa jadi ikut tidak bisa tertidur karena Angel mengunci pintu kamarnya diam-diam setelah kembali dari indoapril tanpa suara. Wanita itu bahkan menyembunyikan semua bantal sofa di rumah ini. Lisa tau, itu pasti rencana Angel agar Lisa tidur bersama Hanbin.

"Gue pinjem bantal satu," kata Lisa.

"Ambil aja."

Lisa melangkah mendekat ke arah tempat tidur untuk mengambil bantal yang tidak dipakai Hanbin untuk ia gunakan. "Pinjem yang itu." tunjuk Lisa ke arah belakang Hanbin.

"Ini?" tanya Hanbin. Lisa mengangguk, lalu Hanbin mengambil bantal itu dan menyerahkannya kepada Lisa.

"Hanbin!!" Lisa terkejut saat Hanbin menarik tangannya yang sedang terulur mengambil bantal. Tubuh Lisa terjatuh disamping tempat tidur, tepat di sebelah Hanbin.

Hanbin langsung memeluknya agar tidak bergerak. "Tidur di sini aja."

"Gak mau!" kata Lisa menolak, tetapi ia sungguh tidak bisa bergerak sekarang. Tubuh Hanbin menahan dirinya terlalu kuat. Wajah Lisa berhadapan langsung dengan dada Hanbin.

"Gue bisa tidur kalo ada lo kayaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bisa tidur kalo ada lo kayaknya."

"Hah??" Lisa tidak mengerti.

"Gue bisa tidur pas lo tidur di kamar gue." Hanbin mendekatkan kepala Lisa pada dadanya hingga menempel. Lisa membulatkan matanya terkejut karena dapat mendengar detak jantung Hanbin dalam positif sedekat ini. Jantungnya semakin berdetak tidak karuan.

"Hanbin! Gue bisa kehabisan napas." Hanbin sedikit melonggarkan pelukannya. Tetap saja pria itu menganggap seakan-akan Lisa adalah bantal gulingnya.

Hanbin belum bisa tidur sampai Lisa tertidur lebih dahulu. Tapi Hanbin tidak berbohong, ia benar-benar bisa tertidur ketika Lisa bersamanya.

Ia sudah sering tidak tertidur dalam beberapa hari sejak hari itu. Sejak hari di mana Lisa pergi menghilang. Hanbin menganggap itu adalah karmanya, karena pernah membuat Lisa mengalami hal itu lebih dulu. Ia membuat luka hingga Lisa tidak bisa tertidur dan Hanbin rasa itu adalah karma untuknya. Untungnya tidak setiap hari ia tidak bisa tertidur, hanya sesekali saja.

****

Matahari menembus dari celah ventilasi jendela membuat Lisa membuka matanya. Ia terbangun dengan posisi dirinya yang berbalik memeluk tubuh Hanbin. Lisa mendongakkan kepala untuk melihat wajah Hanbin yang masih tertidur.

Hanlice - MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang