Hari ini hari kepindahan Lisa dan Hanbin ke rumah yang akan mereka tempati. Banyak yang antusias hingga membantu. Orang tua Hanbin, orang tua Lisa, bahkan terdapat Jennie, Jisoo dan juga Rosé, dan katanya teman Hanbin akan datang juga.Mereka benar-benar sibuk hari ini, Lisa dan Hanbin yang berencana pisah kamar, hari ini harus membereskan kamar mereka bersama terlebih dahulu. Karena orang tuanya tidak ada yang mengetahui rencana pisah kamar itu. Bintang ditempatkan di lantai atas, bersamaan dengan ruang kerja Hanbin. Lisa sejujurnya khawatir dengan apa yang akan terjadi setelah orang-orang pulang dari rumahnya nanti.
Kini Lisa berada di ruang tengah, ruang keluarga. Ia bersama dengan Jisoo dan Rosé tengah beristirahat sehabis membereskan ruang ini. Lisa menatap lurus ke depan. Foto pernikahannya dengan Hanbin.
Lisa ingat sekali setiap detailnya pada hari itu walau sudah 12 tahun berlalu. Ijab yang dilakukan dengan terpaksa, tidak ada senyuman cerah di foto itu. Menyakitkan rasanya melihat foto itu sekarang. Lisa menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang kembali muncul.
"Lis!" panggilan itu membuat Lisa sadar. Ia menengok ke sumber suara.
Rosé memanggil, Lisa menaikkan alisnya sebagai pertanyaan ada apa. "Emang bener ya lo tinggal sama Angel dulu? Kakak tingkat yang dulu itu kan?"Lisa mengangguk. "Iya, dia yang nolongin gue."
"Wah, happy ending kisah lo."
Lisa tertawa renyah untuk menanggapi ucapan Jisoo. "Gak ada yang namanya happy ending."
"Ada lah, lo sama Hanbin akhirnya happy ending," kata Rosé.
Apanya yang happy ending. Mereka bahkan baru akan memulai.
Rosé dan Jisoo banyak bertanya soal menghilangnya Lisa, bagaimana Lisa bertemu dengan Angel dan lainnya. Jennie berada di lantai atas, ia yang menemani Bintang bebenah kamarnya. Seperti biasa, tidak mau dibantu Lisa ataupun Hanbin.
Hari semakin larut, setelah memesan makanan untuk semua yang berada di rumah kini beberapa dari mereka mulai pulang. Jisoo dan juga Rosé pulang sekitar 30 menit lalu. Teman SMA Hanbin yang datang seperti Jay, June, Chan juga sudah pulang sekarang tinggal dua keluarga inti saja. Bintang sudah tidur di kamarnya.
"Bunda mau nginep," ujar Bunda Hanbin, memmbuat Hanbin maupun Lisa terkejut. Mereka berdua kembali menormalkan wajah terkejut mereka. "Lagian besok kan hari minggu."
"Bukannya Bunda besok mau ke arisan?" tanya Hanbin heran.
Bunda Hanbin menggeleng, "Gak jadi. Bunda mau ikutan nginep juga. Masih ada kamar kan di atas. Nanti Bunda di atas. Orang tua Lisa di kamar bawah."
Lisa yang sedang meminum airnya mendadak terbatuk mendengar hal itu. Orang tuanya menginap??? Kapan mereka bilang menginap?
"Iya, Ayah Lisa bilang juga besok aja. Udah malem bgt ini," sahut Ibu Lisa.
Lisa menengok pada jam di tangannya. Sudah jam sebelas malam, tidak mungkin juga orang tuanya kembali jam segini. Perjalanan mereka lumayan lama.
Gawat, jika seperti ini bagaimana ia tidur nanti. Ia benar-benar akan sekamar dengan Hanbin.
"Ayah gak bisa nginep, besok pagi mau ada pertemuan sama client."
"Aku juga, yaudah ayo ayah kita pulang. Udah jam segini ini," kata Jennie yang sudah mengantuk, gadis itu sekarang menguap menahan kantuknya yang sudah menyerang.
****
Akhirnya Lisa dan Hanbin kini masuk ke kamar mereka. Kamar yang harusnya hanya untuk Hanbin. Hanya tersedia empat kamar di rumah ini. Tidak bisa menolak, apalagi mengusir orang tua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanlice - Memory
FanfictionMemory itu terus kembali. Memory yang sangat ingin ia hilangkan dari kepalanya. Ingin menjauh ia justru terus berdekatan dengan Hanbin yang terus menatapnya tak acuh. Ia seharusnya membenci pria itu. Tapi otak dan hatinya tidak bisa bekerja sama. Li...