4 : Melindungi

1.4K 179 3
                                    

Hanya Hanbin yang tidak mengerti. Kenapa Lisa terlihat sangat ketakutan ketika melihat Angel, ia yakin sekali tatapan Lisa mengatakan hal itu. Hanbin mengingat-ngingat masa SMA-nya, tetapi yang ia ingat hanya Lisa dan Angel yang sama-sama menyukainya lalu tiba-tiba Lisa pindah sekolah. Selalu hal itu saja yang bisa ia ingat. Apa hal yang Hanbin lewatkan sebenarnya. Kenapa ia tidak bisa mengingat lebih. Akhirnya Hanbin berpisah dengan Bobby.

"Mau ke mana lo? Gak jadi ke ruang latihan?"

"Ada urusan sebentar." Hanbin langsung pergi. Angel yang sedang bersama mereka tidak sempat untuk menahan pria itu.

Hanbin menuju kantin. Ia sungguh tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Gue mau ngomong," katanya menghampiri tempat seseorang duduk. Hanya ada Lisa dan salah satu temannya yang Hanbin tidak ketahui namanya. Tentu saja itu Rosé, gadis itu yang paling kaget karena kedatangan Hanbin.

"Gue?" tanya Lisa menunjuk dirinya sendiri.

"Ya menurut lo?" Hanbin mempertegas kata-katanya.

Lisa menggeleng. Gadis itu tidak mau. Mengingat mereka berdua juga sedang tidak akur karena kejadian yang tidak disengaja oleh Hanbin lupa menjemput Lisa beberapa hari lalu di mall.

Hanbin memilih duduk di depan Lisa, bangku yang tadinya digunakan Jennie untuk duduk. "Buruan sebelum ini kantin rame gara-gara lo!"

"Gak mau." Lisa melihat ke arah sekitarnya, beberapa orang mulai memperhatikan Hanbin. Tidak, lebih tepatnya memperhatikan mereka berdua.

"Sebentar!"

Lisa memutar bola matanya kesal. "Gak mau! Kalo maksa ngomong di sini aja. Kasian ninggalin Rosé sendiri."

"Lo gak apa-apa kan ditinggal?" tanya Hanbin kepada Rosé.

Rosé nampak bingung. Lisa mengodekannya untuk menggeleng, tapi tatapan seniornya itu sungguhlah tajam hingga ia tak berani untuk menggelengkan kepala. Akhirnya dengan canggung gadis itu mengangguk. Lisa berdecak kesal memandang ke arah Rosé.

Hanbin berdiri dari bangkunya menarik tangan Lisa. "Gak usah narik-narik. Gue bisa jalan sendiri. Lo mau buat ulah lagi?"

Lagi?

Lisa berusaha melepas tangannya, tapi Hanbin tetap menariknya kuat. "Mau ngapain sih?" tanya Lisa kesal.

Ia yakin, hari ini, besok, dan seterusnya tidak akan berjalan lancar karena Hanbin. Lagi-lagi karena Hanbin. Ia sungguh benci Hanbin.

Lisa dibawa ke tempat parkiran mobil  belakang. "Jelasin kenapa." Hanbin melepaskan tangannya ketika sampai. Parkiran di sini lumayan sepi, hanya terparkir dua buah mobil karena letaknya jauh dari gerbang utama. Tapi terdapat mobil milik Hanbin di sana.

"Hah? Apa yang harus gue jelasin??" Lisa sungguh tidak paham. Ia tidak tau. Apa yang harus dijelaskan.

"Ada apa antara lo sama Angel?" ucapan Hanbin membuat Lisa tersenyum miring.

"Itu urusan gue sama Angel."

"Angel?" Hanbin berpikir sebentar, Lisa dan Angel jelas berbeda tingkatan tetapi Lisa memanggilnya tanpa embel-embel 'kak'.

"Sejak kapan lo penasaran sama masalah orang lain?" tanya Lisa.

"Kalo gitu jelasin kenapa lo pindah sekolah dulu."

Lisa sedikit terkejut dengan pertanyaan Hanbin. Ia menelan ludahnya. "Lo... lo gak akan ... pernah percaya. Gue udah jelasin dari dulu."

Kegagapan Lisa membuat Hanbin semakin tidak percaya. "Gak mungkin."

Hanlice - MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang