27 : Hari Baru

1K 128 26
                                    

"Hanbin! Lisa!"

Sebuah suara yang memanggil kedua insan yang masih tertidur di jam 10 pagi itu membuat keduanya sama-sama mengerjapkan mata.

Keduanya membuka mata, dan sadar bahwa mereka berdua berada di posisi yang tidak seharusnya, Lisa mau pun sama-sama menjauh kan tubuh karesa merasa canggung. Ibu Lisa dan Bunda Hanbin yang melihat Hanbin dan Lisa tidur berpelukan menyunggingkan senyumnya membuat Lisa maupun Hanbin semakin malu.

Lisa berpikir bahwa ia sudah gila, semalam padahal ia tidur dengan posisi memiringkan badan, mereka sama-sama menghadap membelakangi dan tidur di bagian ujung ranjang. Ini pasti akibat, ia baru bisa tidur jam 5 pagi jadi tidak sadar sudah memeluk satu sama lain. Bahkan bantal guling yang mereka jadikan pembatas sudah tidak tahu ada di mana.

Kini mereka berdua sudah sama-sama duduk di tepi ranjang sedang mengumpulkan nyawa.

"Jam berapa?" tanya Lisa masih mengantuk.

"Udah jam 10, buruan bangung. Ibu udah masakin sarapan buat kalian." Lisa mengangguk. Lalu dua wanita paruh baya itu keluar dari kamar bersamaan.

Setelah orang tua Lisa keluar dari kamar Lisa dan Hanbin sama-sama melangkah menuju kamar mandi tanpa sadar karena mereka masih sangat mengantuk. Saat berpapasan keduanya terdiam.

"Lo duluan!" ujar Hanbin dan Lisa bersamaan.

"Gue duluan," kata Lisa secepatnya karena takut Hanbin mengatakan hal yang sama lagi.

Hanbin diam saja, lalu mengangguk membiarkan Lisa terlebih dahulu yang menggunakan kamar mandi.

****

Hari minggu ini, dua keluarga menjadi satu benar-benar seperti keluarga harmonis. Lisa dan Hanbin sedang memakan sarapannya di meja makan berdua, mereka harus makan bersama karena perintah dari Bunda Hanbin. Sementara Ayah Ibu Lisa, dan Bunda Hanbin sedang menonton tv bersama Bintang.


Mereka semua tidak ada tanda-tanda akan segera pulang.

"Kalo mereka gak pulang lagi gimana?" tanya Lisa khawatir di sela-sela makannya dengan suara pelan.

"Gak mungkin, bunda gue besok pasti ke kantor."

"Orang tua gue?"

"Lo cari cara biar mereka pulang."

Cara apanya? Lisa bisa saja memaksa dan mengusir orang tuanya, tapi bukankah itu terlalu kejam? Lagi pula jika orang tuanya yang meminta Lisa tidak bisa membantah.

Selesai makan Lisa mencuci piring dan membereskan meja makan. Lalu ia menyusul keluarganya ke ruang keluarga. Sementara Hanbin masuk ke kamarnya usai selesai makan.

"Nanti sore Ibu mau nemenin Bintang ke mall. Mau beliin sesuatu. Kamu sama Hanbin ikut ya bawa mobil."

Hah??? Lisa membulatkan matanya. Baru saja ia menempelkan tubuhnya di sofa sudah dibuat terkejut. Ia menggeleng. "Lisa gak bisa ikut."

"Harus ikut," kata Ibunya tidak menerima penolakan.

"Lisa gak--"

"Emang kamu mau ngapain?" tanya Ayahnya.

"Mau..." Lisa berpikir matanya fokus ke arah lain untuk mencari alasan. Ia menatap ke arah meja makan. Tidak mungkin jika mengatakan ia ada kerjaan, karena ia sudah bilang sedang free hari ini. Matanya melihat ke arah luar jendela. "Renang. Iya, Lisa mau berenang nanti sore." Ia mengagguk merasa jawabannya sangat tepat.

Hanlice - MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang