Memory itu terus kembali. Memory yang sangat ingin ia hilangkan dari kepalanya. Ingin menjauh ia justru terus berdekatan dengan Hanbin yang terus menatapnya tak acuh. Ia seharusnya membenci pria itu. Tapi otak dan hatinya tidak bisa bekerja sama. Li...
Mereka menunggu sudah hampir 20 menit. Rasanya tidak mungkin selama ini. Karena tadi orang tua mereka berangkat terlebih dahulu, bagaimana bisa Hanbin yang sampai terlebih dahulu, dan selang waktunya selama ini.
"Lama banget," keluh Lisa. Mereka berdua duduk di bangku yang tersedia dekat Lobby. Tak lama suara ponselnya berbunyi. Panggilan masuk dari Ibunya.
"Hallo, Ibu di mana? Lama banget. Nyasar?" tanya Lisa langsung.
"Kamu di mana? Ibu baru sampai. Baru masuk mall dari basement parkir ini."
"Aku sama Hanbin di bangku deket Lobby, deket Starbucxs. Ibu di mana?" Mendengar perkataan Lisa membuat Hanbin mengedarkan pandangannya untuk mencari keluarganya.
"Lobby mana?" tanya suara dari sebrang.
"Utama, lobby utama yang ada kulineran, rame."
"Rame? Ini Ibu udah di lobby kamu di mana?"
"Mana sih Ibu? Aku deket Starbucxs ini." Lisa sampai berdiri untuk mencari apakah Ibunya sudah tiba.
"Gaada Starbucks di deket lobby. Di sini juga gaada kulineran. Kamu di mana Lisa?"
Lisa mengenyirtkan dahinya heran. Jelas-jelas di sebelah kanannya terdapat Starbucxs dan di belakangnya terdapat kulineran yang lumayan ramai karena berisikan makanan jaman dahulu yang sekarang sudah langka. "Ibu di mana?"
"Kamu ke mall Plaza Permata kan?"
Lisa kembali mendudukkan dirinya mendengar hal itu. Jadi ia di mall yang berbeda dengan Ibunya. Aihhh, ia suda menunggu orang tuanya lama, tapi mereka ternyata berada di tempat yang berbeda. "Aku di Plaza Permai Ibu. Bukannya tadi kalian bilang ke Permai?"
Hanbin dapat memahami hanya mendengar dari perkataan Lisa saja.
"Trus gimana?" tanya Lisa frustrasi. Lebih baik tadi ia tidak ke mana-mana jika seperti ini. Jarak mereka cukup jauh jika harus menyusul karena berlawanan arah. Mereka ke mall ini saja 30 menit, sementara orang tuanya menempuh waktu 50 menit. Jika harus menyusul membutuhkan waktu 80 menit, belum lagi sekarang jam pulang kerja yang artinya jalanan semakin padat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu mau nyusul?" tanya Ibunya.
"Gak mau jauh." Lisa jadi kesal sendiri. Masih berbicara dengan Ibunya ia menengok ke arah Hanbin. "Yaudah Lisa pulang aja."
"Yaudah, hati-hati."
Sama sekali tidak merasa bersalah, Lisa jadi sebal. Ia menutup sambungan telepon dengan Ibunya.
Padahal Lisa ingat sekali Bunda Hanbin mengatakan untuk ke Mall Permai, kenapa mereka ke Mall Permata? Lisa tidak mungkin salah dengar. Hanbin juga sama, mereka sama sekali tidak membahas tentang akan ke mall mana di jalan, Hanbin mengarahkan sendiri ke Mall ini.
Hanbin bangun dari duduknya. "Ayo."
Lisa ikut berdiri. Sia-sia sekali rasanya sudah pergi jauh tapi berakhir dengan pulang tanpa mendapatkan apa-apa. Padahal tadi rumah ia sudah disuruh buru-buru untuk mandi, bahkan diberikan waktu berdandan yang singkat. "Pulang?" tanya Lisa.