Prolog

5.5K 288 29
                                    

Lee Taehyung
Awal musim dingin, 2021.

Jika saja aku tahu, akulah alasan detak jantungnya berhenti. Akulah alasan buminya tidak lagi berotasi. Akulah penyebab mata dengan bulu lentik itu terpejam selamanya. Terlelap dalam tidur abadi dan membuatku dijerat penyesalan paling dalam bernama kehilangan.

Musim dingin tahun ini terasa begitu panjang dan melelahkan. Tidak ada lagi seseorang dengan senyum hangat yang menghalau dinginnya salju yang berjatuhan. Tidak ada lagi seseorang dengan langkah pendeknya yang berusaha menyejajari langkahku di atas jalan bersalju.

Tidak ada lagi puluhan chat yang masuk terus menerus ke dalam ponselku untuk menanyakan apakah aku sudah makan? Apakah pekerjaanku berjalan lancar? Apakah aku sudah meminum obatku?

Aku menatap sekeliling. Hanya ada tumpukan salju tebal yang menutupi jalan. Pohon-pohon pinus di sekitarku terlihat menggigil karena butiran es dari langit itu menempel hampir di sekujur tubuhnya.

Pohon pinus melambangkan cinta yang tiada ujungnya. Itu yang pernah dia katakan padaku saat kami bersepeda bersama di Sabtu pagi beberapa bulan lalu. Katanya, jika dia terlahir kembali ke dunia ini, dia ingin terlahir menjadi pohon pinus. Dia ingin menjadi saksi atas tulusnya cinta orang-orang di muka bumi ini.

Kala itu aku menertawakan keinginannya. Bagaimana bisa dia ingin hidup kembali menjadi sebatang pohon yang tidak bisa bergerak ke mana pun?

"Meski aku tidak bisa bergerak ke mana pun, tapi orang-orang yang tulus dan penuh cinta akan datang padaku, Hyeong. Entah bersama pasangannya atau datang sendirian karena merindukan seseorang."

Hari itu aku tidak bisa mengerti jalan pikirannya. Semua yang keluar dari mulutnya kuanggap lelucon pagi hari yang tak berdasar sama sekali.

Namun hari ini apa yang dia katakan benar-benar terjadi. Aku mendatangi pohon pinus karena merindukan seseorang. Rinduku telah berada pada batas di mana aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk bisa bertemu dengannya. Rindu yang setiap detiknya membuatku hancur perlahan dari dalam.

Shin Jeonkook ...
Kau datang memberi warna dan menyembuhkan luka-luka. Membuatku begitu mengagumi sosokmu yang rapuh namun begitu hebat dalam menguatkanku. Kau memberi banyak kebahagiaan baru yang tidak pernah kudapatkan dalam hidupku sebelumnya.

Kau membuatku ketergantungan. Namun kau lupa satu hal. Kau tidak memberitahu bagaimana cara untuk bertahan saat diriku kau tinggalkan.

***

Hong Kong, 25 Juni 2020.
Rohmatu Milala.

Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang