Chapter 45

654 59 66
                                    

POV ATHANASIA

Hari ini aku diajak pergi ayah ke taman, Katanya ingin memberiku suatu infomarsi penting

" Athanasia" Ucap ayah serius melihatku

" Kenapa?" Jawabku singkat

" Kau tau kabar lucas dan ze-" Ucapnya terpotong

" Sudah tau, Jangan bicara hal itu lagi" Ucapku cuek

" Kau sedih?" Tanya ayah yang masih melihatku dengan tatapan dinginnya

" Biasa saja" Ucapku cuek walau sebenarnya aku sedih tapi aku ingin menutupinya

" Jangan membohongi dirimu sendiri, Kau tau betapa sakitnya jika menutupi masalah mu sendiri?" Tanya ayah khawatir

" Aku sudah tau, Jadi sudahkan saja pembicaraan ini" Ucapku kesal

" Baiklah, Jika kau ingin menangis.. Menangislah" Ucap ayah

" Aku tak ingin menangis" Ucapku kesal

" Benarkah? Kau suka melihat lucas dan zenith menikah?" Tanya ayah menggodaku

" Tidak, Hentikan" Ucapku marah

" Aku tau kau sedih, Menangislah" Ucap ayah

" Hikss..hikss.. Padahal aku sudah menunggu kebangkitannya tapi... Hikss.. Hikss kenapa.. Hikss... Kenapa dia lebih memilih zenith... Hikss dibandingkan aku?" Ucapku menghampiri ayah dan menangis di dalam pelukannya

" Shhh dulu ayah pernah bilang padamu, Jangan terlalu dibutakan oleh cinta tapi kau tetap membantahnya, Athi" Ucap ayah mengelus rambutku lembut

" Hikss... Hikss jangan menceramahiku.. Hikss setidaknya hibur aku... Hikss" Ucapku menangis

Ayah hanya terkekeh kecil melihatku yang menangis seperti bayi, Dia masih mengusap lembut kepalaku dengan penuh perhatian

" Hikss.. Hikss...Hikss..Hikss" Tangisku

" Shh kau seperti bayi saja, Sudahlah jangan menangis" Ucapnya

" Hikss..hikss aku masih ingin menangis.. Hikss" Ucapku menangis

" Jika kau menangis terus, Akan kubunuh makhluk itu" Ucap ayah dingin

" Jangan dibunuh ayah hikss.... Hikss.. Hikss" Ucapku menangis

" Shhh jika kau menangis terus nanti malam kau akan sakit kepala, Athi" Ucap ayah mengelus rambutku

" Hikss..hikss" Tangisku

" Permisi, Ini tehnya Yang mulia" Ucap salah satu pelayan

Aku yang melihat teh sudah ditaruh diatas meja, cepat - cepat ku lepaskan pelukanku dan duduk di kursiku

" Kau lebuh memilih teh itu dibandingkan memelukku?" Tanya ayah

" Tentu saja, Ini teh yang sangat kusuka" Ucapku meminum teh itu perlahan

" Baiklah jika itu membuatmu senang" Ucap ayah dingin

Aku meminum teh itu dengan tenang, Tapi ada sesuatu yang mendesak keluar dari mulutku

Huek

Darah keluar dari mulutku, Ayah yang melihatku kacau langsung menghampiriku dan memelukku

" Athi tenang, kau akan baik - baik saja" Ucap ayah khawatir

Deg

Deg

Deg

Sakit, Hanya itu yang kurasakan.. Ayah memberiku felix untuk menggendongku sefangkan para pelayan hanya menunduk ketakutan

" SIAPA YANG MENARUH RACUN DI MINUM PUTRIKU?" Teriak ayah marah

Aku tak bisa menahan sakit lagi sehingga  semuanya menjadi hitam

POV ATHANASIA END

POV ZENITH

" Makasih lucas sudah meracuni minuman athanasia" Ucapku manja

" Sama - sama sayang" Ucapnya mencium kepalaku

" Aku mencintaimu lucas" Ucapku menatap lucas

" Aku juga zenith" Ucap lucas tersenyum

POV ZENITH END


Jangan lupa votenya kawan😁

Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang