POV KARMA END
POV LUCAS
Aku berjalan - jalan di kamar athanasia sambil mencari jepit rambut yang pernah kuberi padanya, Tapi aku tidak tahu dimana athanasia meletakkannya
" Dimana kau meletakkannya?" Tanyaku pelan
Aku melempar bantal dan selimut athanasia kesembarang arah, Jepitan rambut yang pernah kukasih padanya ada di balik bantal athanasia
" Dasar ceroboh, Aku tak pernah menyuruhmu untuk menyembunyikannya di balik bantal" Ucapku pelan
Setelah itu, Aku pun merapikan semua yang sudah ku kacaukan, Jika pelayan masuk dan benda - benda di kamar athanasia berantakan, Mereka akan melapornya ke Yang mulia
" Nyawamu akan habis athanasia jika kamarmu berantakan seperti ini" Ucapku sambil merapikan semua yang sudah ku kacaukan
Pintu kamar athanasia tiba - tiba terbuka, Alfred masuk ke dalam kamar sambil menatapku tajam. Bagaimana dia bisa hidup lagi? Siapa yang membuatnya bangkit?
" Hidup lagi?" Tanyaku sinis
" Seperti kau lihat saja, Itu jawabannya" Jawabnya dingin
" Hmm, Bagaimana caranya kau bisa hidup lagi? Siapa yang membangkitkanmu?" Tanyaku membuatnya terkekeh
" Hehehe, Aku baru tau kalau kau sangat peduli denganku, Kau suka padaku ya?" Tanya alfred dengan nada mengejek
" Aku hanya bertanya, Jika kau menganggapku, Aku suka padamu ya terserah saja" Ucapku menaruh bantal athanasia ke tempatnya lagi
" Begitu ya, Sedang apa kau disini?" Tanya alfred berlari ke arah sofa dan duduk disana
" Seperti kau lihat saja" Ucapku membuatnya terkekeh
" Hehehe, Jadi balas dendam ya" Ucapnya terkekeh pelan
" Siapa?" Tanyaku menatapnya datar
" Sudahlah, Gak penting" Ucapnya menatapku dari atas sampai bawah
" Bareng ya" Ucapnya lagi
" Maksudnya?" Tanyaku heran
" Mau bawa athanasia pulang kan?" Tanya alfred dingin
" Iya, Tau darimana?" Tanyaku kepadanya
" Rapih banget pakaiannya, Yang penting aku mau ikut aja" Ucapnya santai
" Yasudah, Tunggu di luar sana, Jangan santai saja" Ucapku kesal
Alfred pun berdiri dan keluar dari kamar athanasia, Baguslah dia keluar jadi tidak ada yang berisik lagi
" CEPAT YAA" Teriaknya dari luar
" IYAAA, TUNGGU SAJA DISANA SAMBIL MAIN" Teriakku kesal
Aku pun keluar dari kamar athanasia membawa jepit rambut athanasia yang dia taruh di balik bantalnya, Aku mendekati alfred yang melamun
" Apa yang kau lamunkan?" Tanyaku melihat alfred yang seperti orang bingung
" Tidak, Hanya saja aku rindu dengan athanasia" Ucapnya membuatku menghela nafas
" Hahhh, Jika kau ingin athanasia, Kita duel saja" Ucapku membuatnya tersenyum puas
" Ide bagus, Aku terima tantanganmu" Ucap alfred tersneyum sinis
" Tapi ada syaratnya" Ucapku membuatnya memasang wajah bingung
" Apa lagi? Menyusahkan" Ucapnya kesal
" Kalau salah satu dari kita tidak diterima, Dia tidak boleh dendam dan tidak boleh juga merebut athanasia lagi" Ucapku membuat alfred mengangguk
" Iya, Mengerti" Ucapnya mengangguk
" Baiklah, Ayo pergi" Ucapku menarik tangan alfred untuk pergi
POV LUCAS END
POV TIFFANY
" Jadi maunya gimana?" Tanyaku melihat anak - anak yang masih memasang wajah bingung
" Gua saranin sama kalian, Kalo kita gak bisa tangkap lucas.. Kita serahkan pada dukun saja" Ucap vino dengan santai membuatku melotot kearahnya
" Iya boleh juga tuh, Tapi ada yang mau korbanin nyawanya gak? Buat bayaran" Ucap vito dengan wajah tanpa bersalah
" Siapa tuh?" Ucap cinta dengan wajah dinginnya
" Kalo gak mau ke dukun, Gua bawa peramal aja lah ya, Ayah gua punya teman nah temannya ini seorang peramal udah terbukti sih" Ucap bryan
" Terbukti apa?" Tanyaku melihatnya heran
" Terbukti ramalannya sering salah hehehe" Ucap bryan terkekeh
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...