Chapter 128

258 30 14
                                    

POV KARMA END

POV LUCAS

Aku berjalan - jalan di kamar athanasia sambil mencari jepit rambut yang pernah kuberi padanya, Tapi aku tidak tahu dimana athanasia meletakkannya

" Dimana kau meletakkannya?" Tanyaku pelan

Aku melempar bantal dan selimut athanasia kesembarang arah, Jepitan rambut yang pernah kukasih padanya ada di balik bantal athanasia

" Dasar ceroboh, Aku tak pernah menyuruhmu untuk menyembunyikannya di balik bantal" Ucapku pelan

Setelah itu, Aku pun merapikan semua yang sudah ku kacaukan, Jika pelayan masuk dan benda - benda di kamar athanasia berantakan, Mereka akan melapornya ke Yang mulia

" Nyawamu akan habis athanasia jika kamarmu berantakan seperti ini" Ucapku sambil merapikan semua yang sudah ku kacaukan

Pintu kamar athanasia tiba - tiba terbuka, Alfred masuk ke dalam kamar sambil menatapku tajam. Bagaimana dia bisa hidup lagi? Siapa yang membuatnya bangkit?

" Hidup lagi?" Tanyaku sinis

" Seperti kau lihat saja, Itu jawabannya" Jawabnya dingin

" Hmm, Bagaimana caranya kau bisa hidup lagi? Siapa yang membangkitkanmu?" Tanyaku membuatnya terkekeh

" Hehehe, Aku baru tau kalau kau sangat peduli denganku, Kau suka padaku ya?" Tanya alfred dengan nada mengejek

" Aku hanya bertanya, Jika kau menganggapku, Aku suka padamu ya terserah saja" Ucapku menaruh bantal athanasia ke tempatnya lagi

" Begitu ya, Sedang apa kau disini?" Tanya alfred berlari ke arah sofa dan duduk disana

" Seperti kau lihat saja" Ucapku membuatnya terkekeh

" Hehehe, Jadi balas dendam ya" Ucapnya terkekeh pelan

" Siapa?" Tanyaku menatapnya datar

" Sudahlah, Gak penting" Ucapnya menatapku dari atas sampai bawah

" Bareng ya" Ucapnya lagi

" Maksudnya?" Tanyaku heran

" Mau bawa athanasia pulang kan?" Tanya alfred dingin

" Iya, Tau darimana?" Tanyaku kepadanya

" Rapih banget pakaiannya, Yang penting aku mau ikut aja" Ucapnya santai

" Yasudah, Tunggu di luar sana, Jangan santai saja" Ucapku kesal

Alfred pun berdiri dan keluar dari kamar athanasia, Baguslah dia keluar jadi tidak ada yang berisik lagi

" CEPAT YAA" Teriaknya dari luar

" IYAAA, TUNGGU SAJA DISANA SAMBIL MAIN" Teriakku kesal

Aku pun keluar dari kamar athanasia membawa jepit rambut athanasia yang dia taruh di balik bantalnya, Aku mendekati alfred yang melamun

" Apa yang kau lamunkan?" Tanyaku melihat alfred yang seperti orang bingung

" Tidak, Hanya saja aku rindu dengan athanasia" Ucapnya membuatku menghela nafas

" Hahhh, Jika kau ingin athanasia, Kita duel saja" Ucapku membuatnya tersenyum puas

" Ide bagus, Aku terima tantanganmu" Ucap alfred tersneyum sinis

" Tapi ada syaratnya" Ucapku membuatnya memasang wajah bingung

" Apa lagi? Menyusahkan" Ucapnya kesal

" Kalau salah satu dari kita tidak diterima, Dia tidak boleh dendam dan tidak boleh juga merebut athanasia lagi" Ucapku membuat alfred mengangguk

" Iya, Mengerti" Ucapnya mengangguk

" Baiklah, Ayo pergi" Ucapku menarik tangan alfred untuk pergi

POV LUCAS END

POV TIFFANY

" Jadi maunya gimana?" Tanyaku melihat anak - anak yang masih memasang wajah bingung

" Gua saranin sama kalian, Kalo kita gak bisa tangkap lucas.. Kita serahkan pada dukun saja" Ucap vino dengan santai membuatku melotot kearahnya

" Iya boleh juga tuh, Tapi ada yang mau korbanin nyawanya gak? Buat bayaran" Ucap vito dengan wajah tanpa bersalah

" Siapa tuh?" Ucap cinta dengan wajah dinginnya

" Kalo gak mau ke dukun, Gua bawa peramal aja lah ya, Ayah gua punya teman nah temannya ini seorang peramal udah terbukti sih" Ucap bryan

" Terbukti apa?" Tanyaku melihatnya heran

" Terbukti ramalannya sering salah hehehe" Ucap bryan terkekeh

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang