POV ATHANASIA / BERTHA
" Tapi aku lihat, Dia orang yang baik ayah" Ucapku membuat ayah menatapku dingin
" Sudah kubilang, Athanasia.. Dia tidak baik padamu, dia orang tidak berakal" Ucap ayah membuatku terkejut
" Tapi bagiku dia normal ayah" Ucapku bingung
" Tidak, Dia tidak normal.. Dia ingin membunuhmu athanasia" Ucap ayah kesal
" Benarkah? Memangnya kenapa?" Tanyaku bingung
" Ceritanya sangat panjang, Pasti kau akan bosan mendengar ceritanya" Ucapnya dingin
" Kan aku belum bilang bosan apa tidaknya" Ucapku kesal
" Kapan - kapan saja ayah cerita, Ke kamarmu makan dan beristirahatlah" Ucapnya mengusirku
" Ayah mengusirku?" Tanyaku kesal
" Tidak, Sejak kapan ayah mengusirmu?" Tanyanya bingung
" Tadi, Kau bilang aku hatus ke kamar dan beristirahatlah" Ucapku membuatnya kebingungan
" Apa perkataanku mengandung unsur mengusir?" Tanya ayah bingung
" Tidak, Tapi bagiku kau mengusirku secara halus" Ucapku
" Kau tersinggung?" Tanya ayah tersenyum
" Sama sekali tidak" Ucapku menggeleng
" Baiklah, Jika kau tidak tersinggung.. Pergilah ke kamarmu dan tidurlah dengan nyenyak" Ucap ayah mengelus kepalaku
Aku yamg mendengar perkataan ayah hanya bisa mengangguk tanpa melangkah menjaih darinya
" Kenapa kau masih disini?" Tanya ayah melihatku bingung
" Apa kau tidak mengantarku ke kamar?" Tanyaku kesal
" Ohh kau ingin ku antar, Baiklah kalo begitu ayo" Ucap ayah menarik lenganku keluar kamarnya
Ayah menarikku keluar kamarnya dan mengantarku ke kamarku, Di perjalanan menuju kamarku.. Aku bisa melihat wajah ayah yang serius menatap lurus kedepan
" Apa yang dia pikirkan?" Batinku
" Ayah" Panggilku membuatnya menoleh kearahku
" Hm?" Jawabnya dingin
" Apa yang ayah sedang pikirkan?" Tanyaku menatapnya serius
" Tidak ada, Memangnya kenapa?" Tanyanya menatapku lembut
" Tidak, Tapi dari wajahmu aku bisa melihat bahwa ayah sedang memikirkan sesuatu" Ucapku menggeleng
" Mungkin hanya perasaanmu saja" Ucapnya membuatku menagngguk
" Ahh sudah sampai, Selamat tidur athi.. Mimpi indah" Ucap ayah mencium keningku
" Dia hanya mengantarku sampai depan pintu kamarku" Batinku
" Hmm" Ucapku mengangguk membuatnya tersenyum dan membalikkan badannya untuk pergi
" Apa dulu dia juga secuek ini?" Batinku
" Aku ingin keduniaku yang dulu, Aku ingin bertemu karma, tiffany dan lain - lainnya" Ucapku pelan sambil membuka pintu kamarku dengan perlahan
" Hai, Aku menunggumu sangat lama.. Apa kau menikmati perjalananmu dengan pangeran berkuda putihmu itu?" Tanya lucas yang tidur di atas tempat tidurkku dengan senyum ledeknya
" Aku tak berjalan dengannya, Aku berjalan dengan pamanku" Ucapku masuk ke dalam kamarku dan menutup pintu kamarku
" Pamanmu? Ahh anastacius ya" Ucapnya yang kubalas senyum tipis
" Kau masih marah denganku?" Tanyanya mendekatiku yang sedang merapikan rambutku
" Biasa saja, Aku hanya ingin menegur perlakuanmu karena kau sudah keterlaluan" Ucapky membuatnya kebingungan
" Keterlaluan?" Tanyanya bingung
" Iya keterlaluan, Kau menghamili zenith.. Itu keterlaluan bodoh" Ucapku kesal
" Sudah kubilang itu hanya kecelakaan" Ucapnya membuatku kesal
" Kau bilang hanya? Apa kau tak punya otak, Penyihir bodoh?" Tanyaku menatapnya kesal
" Aku punya, Tapi tetap saja itu hanya kecelakaan" Ucapnya memelukku dari belakang
" Lepaskan tanganmu dari pinggangku" Ucapku kesal
" Tidak akan, Aku sudah nyaman seperti ini" Ucapnya mencium kepalaku
" LEPASKAN!" Teriakku membuatnya terkejut
" Kenapa kau marah - marah terus menerus? Apa aku punya salah denganmu?" Tanya lucas mentapku dingin
" Ingat lucas, Zenith akan melahirkan anakmu jadi jangan berbuat seenaknya denganku.. Aku juga tidak ingin kau menyentuhku seperti tadi.. Itu menjijikan" Ucapku membuatnya membulatkan matanya
" Ahh kau tau athi? Aku lelah menghadapi perlakuanmu yang seenaknya padaku" Ucapnya dingin sambil mengelus kepalaku
" Sudah kubilang jangan sentuh aku" Ucapku menepis tangannya kasar
" Sialan kau jalang" Ucapnya menarik rambutku
" Lu.. Lucas sakit.. Lu..lucas" Ucapku kesakitan
" Sudah ku perlakukan kau dengan vaik tapi ini balasanmu? DASAR JALANG" Teriak lucas kesal
" Lu.. Lucas sakit.. Sakit" Ucapku meringis kesakitan
" Bilang saja kau cemburu pada zenith? Kau ingin hamil juga? Baiklah jika itu maumu" Ucap lucas menggendongku dan melemparku keatas tempat tidur
" LUCAS KAU KETER-" Teriakku terpotong
PLAK
" Diamlah jalang" Ucap dingin lucas
Dia melepas bajunya membuatku terkejut
" Tidak mungkin, Tidak kumohon.. Kumohon jangan sampai terjadi" Batinku
" Ini yang kau inginkan jalang?" Ucapnya dingin
" Lu..lucas kau salah" Ucapku membuatnya menyeringai
" Diam kau" Ucapnya mencium bibirku
" Lu..." Ucapku terpotong
" Dan dimalam itu, Lucas tanpa perasaan meniduriku... Aku benci denganmu lucas.. Benar - benar sangat membencimu.. Mati saja kau!" Batinku
" Akan kubuat kau hamil athanasia" - Lucas
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...