POV TIFFANY
Aku sudah di tempat persembunyianku, Bahkan anak - anak yang lain juga sudah siap - siap di tempat persembunyian mereka masing - masing, Sambil menunggu lucas datang aku membuka grup chat yang kurasa sangat ramai
Group Chat
Lucas mati! Hidup akan damai!
Vino: Guyss, Gua bilang ke ortu gua kalo hari ini gua mau bunuh seseorang
Vito: Antara gobl*k dan tol*l menjadi satu
Bryan: Terus tanggapan ultraman gimana?
Vito: Ultraman siapa lagi sih?
Bryan: Eh maaf typo, Maksud gua ortu lo gimana vin?
Vino: Gak marah sih cuman ketawa doang, Katanya candaan gua lucu banget
Vito: Selera humor ortu lo rendah banget vin
Vino: Coba lo bilang depan ortu gua vit
Bryan: Tapi bener sih yang diomongin vito, Kalo mama lo selera humornya rendah
Cinta: Saya mencium bau - bau lucas datang
Vino: Cinta kiyoshi, Peramal terhebat di zaman purba
Cinta: Sialan lo vin
Karma: Fokus dong! Jangan main - main dong
Bryan: Tahu tuh berisik banget
Vito: Padahal lo juga berisik ryan
Bryan: Sedikit doang, Yaudah fokus dulu sama kerjaan kita nih
Karma: Gua yakin sebentar lagi Lucas datang
Vino: Udah siapin bunganya belum?
Vito: Mau ngapain lo vin?
Karma: Apaansih? Makin gak jelas lo vin
Vinno: Katanya mau nembak,Tapi gua saranin jangan sih
Cinta: Rusuh banget si vino
Vino: Setau gua, Lucas bukan gay sih
Vito: Setau gua lo gila vin
Vino: Sialan lo
Bryan: Tiffany tumben jarang gabung? Ada apa ya?
Me: Malas gua, Gua lagi mikir cara buat ngebunuh lucas
Vino: Tusuk aja dari belakang, Gua yakin lucas gak sanggup berdiri lagi
Vito: Kadang ide lo bikin gua emosi sihh vin
Cinta: Gua mulai mendengar suara - suara aneh di dekat ayunan taman bermain
Bryan: Mama lo kali cinta
Cinta: Sialan lo
Karma: Yang lain siap - siap gua udah ngerasa hawanya beda
Vito: Siap
Cinta : Siapp
Vino: Hawa? Hawa yang mana? Hawa dan adam?
Aku pun langsung mematikan handphone ku dan memasukkannya ke dalam saku celanaku, Aku melihat sekelilingku dan tetap mengawasi tempatku agar tidak ketahuan oleh lucas
Mataku membulat ketika melihat gadis menggunakan gaun berwarna hitam serta bunga mawar berwarna hitam di atas kepalanya, Lucas dan athanasia sedang berada di ayunan tempat bermain
" Cowok sialan itu" Ucapku pelan
POV TIFFANY END
POV ATHANASIA / BERTHA
" Kau sudah menunggu lama ya?" Tanyaku melihat lucas yang sedang duduk di ayunan
" Tidak, Ayo pergi" Ucap lucas menarik tanganku
" Eh tunggu dulu, Kurasa ada yang harus ku ubah" Ucap lucas menatapku dari atas sampai bawah
" Kau ingin aku buka pakaian disini?" Tanyaku membuatnya menggeleng cepat
" Tidak, Biar aku saja yang mengubah pakaianmu menggunakan sediit sihir" Ucap lucas membuatku menhangguk
Dia merubah pakaian yang kukenakan menjadi gaun hitam dan jepit rambut mawar hitam di kepalaku
" Entah kenapa aku merasa seperti pemeran antagonis saat memakai gaun ini" Ucapku membuatnya terkekeh
" Hehehe, Saat kau tidak memakainya pun kau terlihat seperti pemeran antagonis" Ledek lucas membuatku memasang wajah bosanku
" Ihh aku serius" Ucapku kesal
" Tidak, Aku hanya berbohong" Ucapnya tersenyum
Tiba - tiba pandanganku tertuju kepada karma yang sedang mengarahkan pistolnya kearah kepala lucas, Aku tak sempat mendorong lucas tapi aku bisa melihat lucas yang merintih kesakitan karena pelurunya benar - benar ada di dalam kepala lucas
" ARGHHH sakitt sialan" Ucap lucas kesakitan
" SEMUANYA SERANG" Teriak karma membuat anak - anak yang lain keluar dati tempat mereka bersembunyi
" Apa - apaan semua ini? Ada apa dengan mereka?" Batinku
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...