Chapter 106

404 42 55
                                    

POV ATHANASIA / BERTHA

Entah sejak kapan zenith memegang pedang, Aku tau dia ingin menebas kepalaku dan ayato tapi seorang pria berambut merah menghentikan aksi gilanya itu

POV ATHANASIA / BERTHA END

POV KARMA

Perempuan berambut cokelat itu sangat gila, Dia ingin membunuh bertha dan pria di hadapan bertha, Aku yang tau dia akan melayangkan pedangnya pun menhentikan aksi gilanya itu

" APA - APAAN KAU INI?" Teriak ku mendorong perempuan berambut cokelat itu sehingga kepalanya terbentur ke tanah

" Sa.. Sakit" Ucapnya kesakitan

" Kenapa sakit? Aku baru mendoronya seperti itu" Batinku

Darah pun keluar dari kepala gadis berambut cokelat itu, Tak lama kemudian gadis itu pun menutup matanya tak sadarkan diri

Aku meninggalkan gadis berambut cokelat itu dengan cepat dan menghampiri bertha yang sudah tak sadarkan diri dengan laki - laki yang ada di hadapannya yang sedang menangis

" Bertha" Ucapku menghampiri bertha dan menepuk pelan wajahnya

Tiffany pun keluar dari persembunyian dan menghampiriku dengan tergesa - gesa

" Hikss..hikss....hikss bertha bangun bodoh" Ucap tiffany menepuk pelan pipi bertha

" Hiksss..hikss bangun anj*ng..hikss...hikss" Ucap tiffany yang semakin keras tangisannya

Laki - laki berambut merah itu menatapku sedih, Dia pun menepuk pelan pundakku

" Bawa dia pergi dari sini" Ucap pria berambut merah itu tersenyum

" Tapi anda harus ikut juga dengan saya, Pangeran" Ucapku membuatnya terkekeh pelan

" Saya bukan seorang pangeran, Saya hanya seorang penyihir biasa.. Kalian tak ada waktu untuk membawa saya.. Saya yakin sebentar lagi para pengawal akan datang.. Cepat bawa athanasia pergi.. Dia berhak bahagia di dunia sana" Ucap pria berambut merah itu sambil mengelus kepala athanasia

" Dia rela berkorban demi bertha? Apa dia mempunyai perasaan lebih dengan bertha?" Batinku

" Cepatlah, Sebentar lagi para pengawal akan datang.. Dan bolehkah saya menitip ini padamu" Ucapnya memberi sebuah kalung berlian berwarna merah muda

" Setelah athanasia sadar, Berikan padanya dan pakailah setiap hari kalung itu.. Itu kenangan dari saya.. Karena belum tentu saya masih hidup nantinya" Ucapnya membuatku menyimpan kalung itu di saku celanaku

UHUK

Pria berambut merah itu mengeluarkan darah dari mulutnya, Dia pun mendorongku pelan.. Aku tahu maksud dia dari mendorongku pelan itu.. Dia ingin aku cepat - cepat membawa bertha pergi dari sini

" Tolong jaga dia dengan baik - baik ya dan perlakukan dia seperti seorang putri, Dia sedang hamil anak lucas" Ucap pria berambut merah itu sambil meneteskan air mata

" Jangan sampai dia membunuh bayi di dalam kandungannya, Pergilah" Ucap pria berambut merah itu membuatku menggendong athanasia dan menoleh ke tiffany

" Ayo" Ucapku berlari dengan tiffany

Kami masih mencari jalan keluar dari istana ini, Tapi tetap saja kami tidak menemukan jalan keluarnya

Seorang pria berambut hitam dengan mata merahnya muncul di hadapanku dengan senyum jahatnya, Aku tahu dia.. Siapa lagi kalo bukan lucas

" Mau membawa istriku kemana?" Tanya lucas melihatku tajam

" Kemanapun saja yang penting tidak bertemu kau" Ucapku membuatnya menarik athanasia dan menendang tubuhku membuatku terjatuh ke tanah

" Cihh, Dia akan melahirkan anakku.. Kau tak berhak membawanya, Psikopat" Ucapnya menatapku dingin

" Oh benarkah? Kurasa hanya saya yang mempunyai kuasa atas Tuan putri yang lebih besar.. Saya pamannya" Ucap pria berambut hitam pun muncul dan menendang belakang punggung lucas

Pria berambut hitam itu mengambil bertha dari lucas yang akan jatuh ke tanah, Pria itu menghampiriku dan memberi bertha kepadaku sambil tersenyum

" Cepat bawa dia pergi... Aku akan membuatkan kalian portal agar kalian cepat bisa pulang ke dunia kalian dan mengobati athanasia, Jaga dia baik - baik ya karena dia sedang hamil" Ucap pria bermabut hitam itu membuatku mengangguk dan menoleh ke tiffany

Pria berambut hitam itu pun membuatkanku dan tiffany portal agar kita bisa pulang dan mengobati bertga secepatnya, Aku pun menoleh ke arah tiffany dan pria berambut hitam itu

" Ayo, Terimakasih ya paman" Ucapku membuatnya mengangguk dan tersenyum

Aku dan tiffany pun masuk tapi kami terkejut dengan teriakan seseorang, Aku dan tiffany pun menoleh kebelakang melihat lucas yang menangis dan berlari ke arahku

" KAU HARUS MATI KARMA" Teriaknya yang melayangkan pedang ke punggungku

Tapi....

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang