POV KARMA
" Hehehe, Nama saya karma, Salam kenal juga" Ucapku membuat ijekiel tersenyum manis
" Dan maafkan teman saya ya, Dia memang seperti anak kecil" Ucapku menarik tiffany ke dalam pelukanku
" Tidak apa - apa, Memangnya kalian kesini bertemu dengan Tuan putri ada urusan apa?" Tanya ijekiel menatapku dan tiffany bingung
" Kami ingin membawa tuan putri pulang ke dunia aslinya" Ucapku membuat ijekiel menatapku bingung dan kesal
" Maksudmu apa dengan membawa pulang Tuan putri ke dunia aslinya?" Tanyanya sedikit kesal
" Tuan putri athanasia mempunyai nama asli yaitu bertha, Dia hidup di jaman yang lebih modren" Ucapku membuat dia sedikit terkejut
" Benarkah? Kurasa dia benar asli dari sini, Apa kalian akan mencuri Taun putri?" Tanyanya membuatku mengangguk cepat
" Saya kekasihnya dan saya berhak membawa pulang dia dari dunia yang tidak jelas ini" Ucapku membuat ijekiel meninjuku
" Tidak akan kubiarkan kau membawa tuan putri pergi dari sini, Dasar pencuri" Ucapnya meninjuku lagi membuat tiffany menatapku khawatir
" Kau meninjuku dua kali pangeran, Jadi kau harus bermain dengan pisau lipatku dua kali lipat kau meninjuku" Ucapku membuat tiffany menggeleng ke arahku
" Ja.. Jangan" Ucap tiffany pelan
" Sudah tidak apa - apa, Bersembunyilah di balik pohon itu" Ucapku menunjuk pohon yang tidak jauh dari kami
" Tapi bagaimana dengan dirimu?" Tanyanya pelan
" Jangan dipikirkan, Aku hanya ingin bermain dengan seorang pangeran kok" Ucapku membuat tiffany berlari kearah pohon itu dan bersembunyi
Aku melangkah mendekati ijekiel yang masih menatap wajahku kesal, Aku tahu dia ingin memukulku lagi tapi tidak mungkin akan kubiarkan dia memukulku begitu saja
" Kau marah padaku pangeran? Aku dan temanku datang dengan damai" Ucapku membuatnya semakin menatapku penuh amarah
" Apa jangan - jangan selama ini anda menyukai Tuan putri? Tapi Tuan putri menolakmu kan?" Tanyaku membuatnya meninju perutku
" Walaupun dia menolakku bukan berarti dia tidak menyukaiku, Bodoh" Ucapnya kesal
Aku pun mencekik lehernya dan mengamati wajahnya yang sangat tampan, Aku rasa aku juga harus bermain dengan wajahnya agar terlihat lebih tampan lagi
" Mau mencoba rasanya pisau lipatku mengenai wajahmu?" Tanyaku membuatnya membukatkan matanya
" Tidak, Pisau murahanmu tak cocok di wajahku yang tampan ini" Ucap ijekiel membuatku mencekik lehernya
" Kau tidak ingin wajahmu luka ya? Yasudah aku mencekik lehermu saja" Ucapku membuat pingsan
Ku buang tubuhnya di semak - semak agar tidak ketahuan orang lain, Baru saja ku cekik pangeran itu sudah mati saja
" Pangeran kok kaya perempuan sih?" Tanyaku pelan
Tiffany pun yang dari setadi mengintip pertarungan ku dan ijekiel pun keluar dari persembunyiannya dan berlari kearahku, Dia menatap ijekiel datar dan sedikit sedih
" Bagaimana rasanya pangeran impianmu ku cekik sampai tak sadarkan diri?" Tanyaku melihat wajah tiffany
" Rasanya seperti anda menjadi iron men" Ucapnya mmebuatku menatapnya kesal
" Jangan bercanda fany, Gua serius" Ucapku menarik tiffany agar menjauh dari kawasan itu dan mencari bertha lagi
" Gua gak bercanda" Ucapnya membuatku menghembuskan nafas kasar
Keesokan harinya
" Karma, Kau yang benar saja kita akan bersembunyi disini?" Tanya tiffany membuatku mengangguk pelan
" Iya, Memangnya kenapa?" Tanyaku melihatnya bingung
" Disini sangat gatal, Aku tak pernah bersembunyi di semak - semak seperti ini" Ucapnya risih
" Tahan, Tak lama kemudian pasti bertha akan datang untuk minum teh bersama dengan putri lainnya" Ucapku membuat tiffany mengangguk
POV KARMA END
POV ATHANASIA / BERTHA
Aku duduk berhadapan dengan zenith, Dadi setadi dia hanya berbicara yang tidak jelas dan tak masuk akal membuatku berdiam saja tak menjawabnya
" Tuan putri, Apa anda bosan? Bagaimana kalo kita mulai minum tehnya?" Tanya zenih tersenyum
" Yasudah, Siapkan saja" Ucapku membuat para pelayan datang kearahku menaruh makanan yang manis dan berbagai macam teh di mejaku
Aku menatap senang teh lippe di hadapanku, Dengan cepat kuambil dan langsung meminumnya
" Bagaimana rasanya Tuan putri? Apakah lezat?" Tanya zenith menatapku dingin
UHUK
UHUK
Darah menagalir keluar dari mulutku, Zenith yang melihatku seperti ini dia pun menghampiriku dan tertawa
" HAHAHAHA bagaimana rasa racunnya, Bodoh?" Ucapnya menarik rambutku
" Ze.. Zenith.. Kau.." Ucapku menahan rasa dakit di dalam perutku
" Kurasa tak hanya bayimu saja yang mati, Tapi dirimu pun ikut mati" Ucapnya tersenyum manis
Ayato pun datang dan mendorong zenith sampai zenith tersungkur di tanah
" Athi.. A... Athi bertahanlah.. Aku.. Aku akan menyembuhkanmu" Ucapnya ketakutan melihat keadaanku
" A.. Ayato" Ucapku menahan sakit
" Maaf.. Maafkan aku hikss.. Hikss..hikss aku tak bisa.. Hikss.. Hiks menjagamu" Tangis ayato pecah
" AYATO AWAS" Teriakku karena melihat zenith yang berada di belakang ayato ingi menusuk ayato dari belakang
" AKHHH" Teriak ayato kesakitan setelah tertusuk pisau yang di pegang zenith
" Wahh kalian mati bersama - sama loh, Kok kalian tidak senang sih?" Tanya zenith menatap ayato dingin
Ayato menarik tubuhku ke pelukannya dan berkata
" Shhh athi maafkan aku" Ucapnya lemas
" Kalian sangat romantis ya, Bagaimana kalo ku bunuh saja kalian langsung agar bisa hidup di neraka bersama?" Tanya zenith tersenyum
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs Of Heart [ SEASON 1 ]
Fantasy[ FANFICTION! ] [ COMPLETED ] " Kau tidak mengerti jika kau tidak menjadi diriku lucas?"Tangis Athanasia pecah " Aku mengerti perasaan mu sekarang, maka jangan kabur dari istana, aku akan selalu berada di sisimu athi" Jawab lucas sambil menarik atha...